15 : Welcome Back

402 50 1
                                    

Alaia melihat intens Joanne dan Shena. Ingin rasanya dia berkata-kata kasar tapi dia sadar masih berada di rumah Shena. Jadi tak ada pilihan lain selain mendiamkan mereka berdua dengan tatapan penuh intimidasi.

"Welcome back to home my Alaia" Ujar Joanne berusaha mencairkan suasana mencekam yang ada.

Dan Shena hanya bisa bertepuk tangan dengan giat. Dan itu makin membuat Alaia makin naik pitam.

"Seru ya liburan nya?" Cibir Alaia pada akhirnya. Dan otomatis baik Joanne dan Shena langsung diam tidak bersuara.

Skak mat!

"Al.. kita.. itu.."

"Tega banget ya lu berdua. Gue diculik gak tau kemana. Takut-takut gue dijual ke penjual organ luar negeri.."

"Ginjal apa jantung Al?" Celetuk Joanne tanpa dosa.

'Bugh'

Satu bogeman bantal langsung melayang ke wajah Joanne. Alaia tidak bisa menahan nya lagi. "Dasar anak ngen-! Temen diculik bukan lapor polisi malah liburan ke Bali!"

"Ya maaf Al. Kalau yang nyulik lo Abraham kita berdua bisa apa" Lirih Shena.

"Bener kata Shena. Jangankan diculik, lo dibunuh buat jadi makanan ikan hiu di laut aja kita jabanin Al walaupun liburan ke Mars" 

"JOANNE! SHENA!"

#####

Saat ini ruangan OSIS SMA NEGERI 1 BHAYANGKARA JAKARTA telah penuh akan beberapa orang.

Mereka tengah sibuk mempersiapkan event yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Itu sebabnya selama beberapa hari para anggota OSIS lebih banyak menghabiskan waktu mereka di ruangan ini ketimbang kelas mereka masing-masing.

"Siang semua nya"

"Siang" Jawab mereka serentak.

Sontak saja kehadiran dua bintang dari OSIS SMA NEGERI 1 BHAYANGKARA JAKARTA yaitu Brian sang ketua OSIS dan juga wakil ketua OSIS, Carrisa menarik perhatian semua orang.

"Wah, gila kak Brian ganteng banget ya"

"He's really hot"

"Wajahnya itu loh, legendaris"

"Kak Carrisa cantik banget sumpah. Cocok banget sama kak Brian"

"Iya. Kenapa mereka gak pacaran aja ya?"

"Couple goals banget"

"Wajah dari SMA kita legend banget. Kak Brian dan kak Carrisa is another level"

"Cocok banget gila"

Dan masih banyak lagi beberapa bisikan dari beberapa anggota OSIS lainnya. Sebenarnya baik bagi Brian maupun Carrisa. Itu adalah suatu hal yang lumrah. Dan tidak lagi mengejutkan bagi mereka.

Itu sebabnya mereka enggan untuk berkomentar ataupun bereaksi tentang hal tersebut. Karena pada dasarnya mereka tahu bahwa mereka hidup di negara demokrasi.

Dimana setiap pendapat dari setiap orang adalah hak yang dimiliki semua orang sejak mereka lahir.

Dan tidak ada satupun orang yang dapat menghentikan nya.

Brian lalu mulai maju ke depan dengan berbekal sebuah spidol di tangannya. Dia mulai menjelaskan rancangan nya. Dan semua anggota OSIS mendengarkan dengan seksama.

Sementara Carrisa sudah duduk cantik di bangku nya di hadapan laptop yang menyala. Mereka berdua memimpin jalan nya rapat kali ini dengan tenang dan hebat seperti biasanya.

OBSESSION DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang