18: Perkelahian hebat

394 42 7
                                    

"Sakiti aku dengan kebenaran. Tapi, jangan pernah menghiburku dengan kebohongan."

Sebuah mobil terparkir apik di depan toko kue yang bertuliskan Hai manies sebagai nama usahanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah mobil terparkir apik di depan toko kue yang bertuliskan Hai manies sebagai nama usahanya

Dengan balutan jas yang rapi serta sepatu hitam mengkilat, pria itu keluar dari kendaraannya memasuki tempat tersebut

"Hai mas." Seseorang menyapanya dengan melambai lambaikan tangan

Mina membuka celemeknya lalu meninggalkan satu anak buahnya yang sedang sibuk bekerja demi menyambut kedatangan Juna di ambang pintu

"Selamat pagi, tumben datang jam segini?" Ucapnya sambil bercengkrama intens dengan pria itu

Juna dan Mina saling berpelukan layaknya dua orang yang sudah lama tidak bertemu, padahal hampir setiap hari pria itu menemui Mina tanpa ada yang tahu

"Hari ini cukup ramai ya." Ucap Juna memperhatikan keadaan sekitar kemudian duduk di tempat yang biasa ia tempati

"Lumayan mas, semua ini kan berkat kamu." Jawab Mina mengarahkan wajahnya mendekati Juna, lalu pria itu mengecup birai merahnya

Mina membulatkan mata, kemudian tersenyum malu dibuatnya. Beberapa detik setelahnya wanita itu mulai membuka pembicaraan

"Kamu mau minum apa?" Tawar Mina

"Sebenarnya kesini bukan buat minum, tapi boleh deh seperti biasa." Jawab Juna

Mina pun mengangguk karena sudah mengetahui apa kesukaan Juna
"Yaudah tunggu bentar ya!" Ucap wanita itu meninggalkan Juna ke belakang

Sebagai sosok pria yang serius dalam karier, Juna merupakan pecinta kopi. Mina pun dengan semangat membuatkan minuman itu untuknya

Sambil mengaduk air di dalam cangkir, wanita itu berbicara kepada satu satunya anak buah yang ia punya "Kamu pasti lihat semuanya kan? Saya harap kamu pandai jaga rahasia." Ucap Mina penuh penekanan

"I-iya bu." Anak perempuan itu mengangguk ragu. Namanya Gina, dia dua tahun lebih tua dari Arka

"Bagus!" Setelah itu Mina berlalu pergi menemui Juna yang telah lama menunggunya

"Aku tebak pasti kamu lagi marahan ya sama Tyas?" Mina kembali dengan menghidangkan kopi tersebut di depan Juna

Juna pun mengangguk kemudian menyeruput minuman itu selagi hangat

"Marahan kenapa?" Wanita itu tersenyum menanti jawaban Juna

"Dia minta pisah."

Lakuna | Jasuke EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang