“Takdir memang seperti ini, sangat menarik. Semula kau ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuatmu terbang ke selatan, bahkan berpindah dengan sukarela.”
Dengan tubuh bagian atas yang sudah terbuka, Eza meringis kesakitan saat punggungnya di obati
"Tahan." Ucap Ethan menekan kain kasa pada punggung Eza untuk menghentikan pendarahannya
"Anjinggg sakit goblok!" Teriak Eza mengeluarkan kata kata kasar sambil menggigit sebuah bantal yang di pegangnya
Ethan memiringkan kepalanya ke hadapan temannya itu "Yaelah segini doang lebay lo!"
"Ya lo rasain sendiri njing!"
Ethan berdecak sambil berlanjut membasahi handuk kecil untuk membersihkan luka yang ada di punggung Eza
"Si Arka mau gw bales gak? Kita habisin dia sekarang!" Emosi pria itu ketika melihat goresan panjang di punggung mulus temannya
Eza memutar tubuhnya sejenak sampai menghentikan pergerakan Ethan "Gak usahlah."
"Tapi luka lo parah anjir!" Jelas Ethan
"Gapapa, mungkin ini juga salah gw kok." Ucap Eza memandang lurus ke depan sambil merenung, pria itu banyak memikirkan sesuatu
"Oh ya? Gw mau cari Jay, kemana tuh anak." Eza segera bangkit mengambil bajunya walau Ethan belum selesai mengobatinya
"Heh gw belum selesai, luka lo belum bersih ntar infeksi." Ucap Ethan
Eza tidak peduli, walau perih menjalar kemana mana, ia tetap memakai bajunya yang kotor bekas noda darah
Pria itu menoleh kearah punggungnya sendiri "Buset gw kayak sinder bolong ya? Pinjam hoodie lo dong." Pinta Eza kepada Ethan supaya lelaki itu melepaskan pakaiannya
Ethan dengan sukarela meminjamkan bajunya kepada Eza
"Gw heran deh kenapa lo berdua jadi sering berantem adu fisik? Karena Ayra lagi?" Ucap Ethan sambil membuka hoodienya
"Lo suka sama Ayra?"
Eza terdiam sejenak, lalu ia merampas baju itu dari tangan Ethan
"Gak usah ngaco!""Gw emang demen buat dia kesal aja." Jelas Eza sambil memakai Hoodie berwarna hitam itu
"Padahal dulu lo sama Arka akrab banget, kenapa sekarang malah jadi musuh sih?" Ucap Ethan sangat di sayangkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Lakuna | Jasuke Enhypen
Fanfic[MOHON MAAF BOOK INI SEDANG DI REVISI🙏] Arka selalu dituntut menjadi nomor satu oleh ibunya, terutama dalam hal menyaingi Jayaksa. Sementara Jayaksa, meskipun ia telah berusaha keras, ia tidak pernah mendapatkan apresiasi apapun dari kedua orang tu...