Chapter 6 "Madness"

999 121 0
                                    

Draco mendengar suara pintu besar terbuka, menandakan The golden trio sudah pulang.

Dia dapat mendengar suara tawa dan pembicaraan kecil diantara ketiganya, mereka tampak seperti ketiga anak kecil yang sama saat bersekolah di Hogwart. 

Beberapa saat tawa itu terhenti, sepertinya mereka telah masuk kekamar masing-masing.

Menganggap ketidakhadiran mereka dari ruang bawah tanah sebagai keuntungan, dia lalu turun kebawah untuk mengambil beberapa makanan.

Ada dua apel dan beberapa kopi, dia keluar dari sana bersiap kembali kekeamrnya ketika dia melihat sesuatu yang tak asing didepan matanya.

Dia perlahan kembali berjalan, dengan makanan dan minuman ditangannya, ia lalu berdiri diambang pintu ruang tamu.

Dia dapat langsung mengenali Case itu, walaupun sudah jutaan tahun. Dia merasakan tangannya bergetar, dia berlalu kedapur hanya itu menyimpan kembali makanannya dimeja lalu kembali kesana dengan cepat, melihat kembali case itu tidak ada apa-apa, hanya ketakutan.

Dan ketika dia semakin mendekat, itu semakin salah, sangat salah. diatas benda yang indah itu terdapat sebuah notebook, notebook miliknya.

Dia dapat merasakan keringat dingin didahi dan lehernya, tangan dan kakinya bahkan bergetar.

Dia menarik nafas, berbalik dan mulai berlari menaiki tangga, dia tidak berhenti hingga dilantai empat, dia terus berjalan menuju satu ruangan, ia tahu dengan pasti kemana tujuannya.

Dia tahu itu pasti ulahnya, Potter dan Weasley pernah masuk kekamarnya tapi tak pernah, mereka tidak pernah membawa apapun yang tidak ia minta, itu pasti dia dan dia membencinya karena ini.

Tanpa perlu mengetuk pintu, dia langsung membukanya, menemukan gadis itu duduk dikasur membaca sebuah buku.

Gadis itu mengangkat kepalanya menatap Draco, sudah siap berteriak padanya tapi pria itu lebih cepat.

Dia masuk kekamar dan menutup pintunya, mata pria itu tak pernah beralih.

"WHAT THE HELL WERE YOU DOING IN MY ROOM?" pria itu berteriak dengan semua kekuatan yang ia punya ditubuhnya.

Gadis itu tersentak mendengar suaranya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Pria itu lalu melangkah mendekatinya, sekarang gadis itu dapat melihat wajahnya dengan jelas, keringatnya, bibirnya yang bergetar, dan matanya yang penuh kemarahan.

"Aku bertanya padamu, Granger!" dia berteriak didepan wajahnya dan gadis itu hanya dapat menutup matanya.

Dia ketakutan, demi Tuhan dia sangat takut, dia mencengkram kasur dengan kuat hingga kukunya memutih, menggigit bibir bawahnya keras hingga gadis itu dapat merasakan darah yang keluar dari sana.

"Lihat aku!" Pria itu kembali berjalan mendekatinya "LIHAT AKU!" gadis itu membuka matanya dan pandangan mereka bertemu.

"Aku melakukannya" dia berusaha menguatkan dirinya "Investigasi"

"Barang-barangku?" pria itu bertanya dengan suara seraknya "Laci rahasiaku?"

"Iya, jika kau sungguh punya rahasia tentu saja mereka harus dikunci" Gadis itu melawan, menemukan sisi Gryffindornya.

"Kau tidak ingin tahu rahasiaku, Granger" dia mendesis "Mereka terlalu gelap untuk jiwa merah jambumu"

"Jiwa merah jambu?" Gadis itu berdiri dari kasurnya dan mendekat "Kau ada disana saat bibimu yang gila menyiksaku! Kau ada disana saat dia mengukir sebuah kata dikulitku!Kau ada ditengah sana seperti seorang pengecut seperti biasanya! Berdiri dan melihatku sekarat!"

Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang