Panik attack telah meninggalkannya yang kini tergeletak dilantai kamar. Dia berusaha bangkit dan bersandar di dinding, matanya menatap biola yang tersimpan didalam lemari pakaian yang ada didepannya.
Tangan pria itu masih gemetar, mulutnya kini terlihat kering.
Draco tak dapat merasakan kakinya, bahkan kedua kaki itu tak sanggup menopang tubuhnya hingga dia berakhir diatas lantai yang dingin. Dia masih duduk dilantai hingga beberapa jam, dia dapat mendengar detak jantungnya sendiri yang terasa akan meledak.
Nafasnya terasa berat dan tidak teratur, dia tidak dapat mengontrolnya lagi. Keringat dingin memenuhi tangan dan keningnya, dan ketakutan mulai menghiasi pikirannya.
Dia memberanikan diri menatap tanda ditangannya dan dia seketika menyesal, pria itu kini menutup matanya, kepalanya bersandar pada dinding dibelakangnya. Daco menggigit bibirnya yang bergetar untuk mengontrol dirinya, namun tetap saja, dia masih merasa marah.
Dia mencoba untuk teriak namun suaranya kini terasa menghilang, dia berusaha bangkit berdiri namun kakinya tidak dapat menopang, dia mencoba untuk menangis namun tak ada airmata yang tersisa.
"Fuck." Bisiknya, menancapkan kuku-kukunya diatas kulit.
~~~~
"George, apa kau bisa memanggil Malfoy untuk makan siang?" Tanya Hermione, dia dan Ginny tengah menyiapkan makanan.
"Kenapa tidak kau lakukan sendiri?" Pria itu menyeringai.
Hermione menatapnya tajam, "Aku sibuk."
Pria itu seketika tertawa, "Okay aku akan melakukannya."
"Terima kasih." seru penyihir itu kesal.
Ginny melirik Harry dan Ron dari balik bahunya, yang kini duduk di meja makan di belakangnya. Setelah memastikan kedua pria itu tengah sibuk, dia berbalik menatap sahabatnya.
"Apa George tahu?" Gumam Ginny.
Hermione seketika menepuk pelan tangannya, "Diamlah, mereka bisa mendengarmu!" Bisiknya, "Tidak, aku tidak berpikir dia tahu."
"Bagus."
Kedua wanita itu kini berjalan membawa piring ke meja dan duduk bergabung bersama para pria, menyisakan dua kursi untuk yang lain. Hermione memastikan jika dia duduk diantara Ginny dan Harry jadi Draco bisa duduk jauh darinya, sejauh mungkin.
"Kita harus mendiskusikannya dengan Malfoy hari ini." seru Ron.
Gadis itu mengangguk.
"Mendiskusikan apa?" Tanya Ginny meraih rotinya.
"Sesuatu mengenai kasusnya." Harry menjawab.
"Oh. Bagaimana perkembangannya?" Lanjut gadis itu.
"Kami harap menemukan jawabannya hari ini."
~~~~
"Hey man, makan siang sudah siap." Dia bisa mendengar suara George dari balik pintu.
"Hari ini aku sepertinya tidak ikut." Jawab pria itu, suaranya terdengar kering dan pecah.
"Apa kau baik-baik saja?"
Draco membersihkan tenggorokannya, "Iya aku baik-baik saja, hanya sedikit lelah."
"Apa aku bisa masuk?"
"Tidak." dengan cepat dia menjawab, "Aku baik-baik saja."
"Kau tidak terdengar baik sobat."
Pria itu menghela nafas yang tak sadar telah ia tahan, "Pergilah George, aku baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]
FanfictionDan dia menciumnya, seolah-olah bibirnya adalah oksigen dan dia tak bisa hidup tanpanya. CERITA INI BUKAN MILIK SAYA Naskah asli: @DimitraGraceStiv Saya hanya ingin berbagi cerita yang bagus ini buat dramione indonesia. Jangan lupa tinggalkan dukung...