Hermione tertidur di lorong kecil ketika sebuah tangan menyentuh bahunya dan dia tersentak, dengan cepat membuka matanya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya George padanya.
Dia menggosok matanya yang mengantuk dan melirik pintu kamar Draco. Dia tak mendengar apapun sekarang.
"Aku sedang menunggu," jawabnya berpaling melihat George.
Pria itu mengerutkan keningnya, "Untuk?"
Wanita itu mengangguk kearah pintu.
"Aku sepertinya bisa menebak," pria itu menghela nafas. "Apa dia... baik-baik saja?"
Hermione perlahan menggelengkan kepalanya dan berpaling dari pria itu. "Tidak, tapi memangnya kapan dia baik-baik saja?"
George duduk disampingnya, siku pria itu bertumpu pada lutut. "Harry mengatakan padaku apa yang terjadi, dia tidak punya waktu untuk sepenuhnya menjelaskan, dia dan Ron harus pergi ke Ministry."
"Mereka pergi ke Ministry tanpaku?" Hermione terkejut mendengarnya.
"Apa kau mau kesana?"
Wanita itu menghela nafas, "Sebenarnya tidak."
"Jadi?"
"Apa?"
"Bagaimana kondisinya?" Tanya George.
Hermione kembali melirik kearah pintu, "Kupikir awalnya dia baik-baik saja namun tiba-tiba.... dia berubah."
"Dia akan selalu berubah, kau tahu itu bukan?"
Hermione mengangguk lemah, "Aku tahu." Gumamnya, "Dia telah berkali-kali melakukan ini sebelumnya, bagaimana mungkin aku tidak menyadarinya?"
"Karena kau tahu Hermione, dia Draco Malfoy. Apa yang kau harapkan darinya"
"Iya tapi tetap saja. Sepanjang waktu dia terlihat baik-baik saja, itu membuatku merasa.." Hermione menghentikan ucapannya.
George meraih pundak gadis itu untuk menenangkannya, "Aku tahu, percayalah aku tahu." Pria itu berhenti sejenak, "Dia mencintaimu, kau tahu hal itu. Walaupun dia tak pernah mengatakannya atau walaupun dia selalu berubah, dia tetap mencintaimu dan aku yakin jika pria itu tak pernah merasakan perasaan itu sebelumnya."
Hermione hanya terdiam menatap George, masih memikirkan ucapannya. Dia sangat ingin mempercayai George, namun dia telah melihat pria itu menatapnya dengan tatapan jijik ketika beberapa detik sebelumnya dia akan mengatakan bahwa dia memiliki perasaan untuknya.
Dia telah melihat bagaimana pria itu menciumnya seakan-akan itu adalah satu-satunya alasan untuk hidup dan tiba-tiba saja dia terkejut saat menyadarinya.
Dan itu membuatnya tak tahu mana yang asli. Jadi kini dia ingin percaya jika pria itu adalah orang yang mencintainya sama seperti ucapan George namun dia juga tak dapat menghiraukan fakta jika Draco Malfoy seorang bajingan, Itulah Draco Malfoy sesungguhnya, orang yang dia temui di sekolah, orang yang dia benci dengan sepenuh hatinya, orang yang memanggilnya dengan sebutan terendah berkali-kali. Itulah Draco Malfoy yang dia kenal, atau setidaknya pernah dia kenal.
Tapi setelah mereka sering menghabiskan waktu bersama beberapa minggu ini, dia bisa melihat pria itu telah berubah, seorang pria yang mampu melakukan hal-hal luar biasa.
Dia telah melihat mimpi terburuk pria itu, semua hal yang dia alami, dia telah melihatnya kesakitan dan itu sangat membuatnya takut. Dia bisa merasakannya di sekujur tubuh, menyadari bahwa mereka adalah pasangan yang sempurna, bencana yang sempurna.
Jadi siapa sebenarnya yang nyata? Apa salah satu dari mereka ada yang nyata? Dan jika ada apa yang bisa dia lakukan? Apa yang Hermione akan lakukan?
Banyak sekali jawaban tak terjawab. Sangat banyak pengandaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]
Hayran KurguDan dia menciumnya, seolah-olah bibirnya adalah oksigen dan dia tak bisa hidup tanpanya. CERITA INI BUKAN MILIK SAYA Naskah asli: @DimitraGraceStiv Saya hanya ingin berbagi cerita yang bagus ini buat dramione indonesia. Jangan lupa tinggalkan dukung...