Chapter 14 "Talk some sense to me"

1K 110 12
                                    

Draco tidak menyadari kapan ia tertidur semalam, namun begitu ia akhirnya bangun sebelah kiri tempat tidurnya sudah kosong dan dingin.

Gadis itu sudah pergi meninggalkannya sendirian dalam gelapnya ruangan. Dia mengingat malam terakhir dibenaknya penuh teror.

Kata-katanya, tindakannya, pikirannya. Dia sudah gila. Tapi dia tidak berpikir demikian, dia bingung dan mungkin lemah, tapi tidak dengan kehilangan akalnya. Dia bisa saja mencium gadis itu, jika dia membiarkan dirinya melakukannya dan dia dengan senang hati melakukannya, untung saja gadis itu segera berbalik membelakanginya.

beberapa hal sudah lebih dari rumit, sebuah ciuman hanya akan menjadi bencana yang sebenarnya, mungkin cukup indah tapi tetap saja, bencana.

Yang terindah? Ada apa dengannya? Hermione fucking Granger benar-benar mengacaukan pikirannya dan dia benci ini. Bukan gadis itu, situasinya, dia tidak akan pernah membencinya- tapi.. dia dulu membencinya? Benarkah? Yeah dia cukup yakin jika dulu dia membenci gadis itu, sangat. Sekarang tidak lagi, itu adalah satu-satunya hal yang ia yakini, Draco Malfoy tidak membenci Hermione Granger, bahkan tidak dekat dengan kebencian.

Sebuah ketukan menghancurkan lamunannya dan dia dengan cepat berbalik menghadap pintu, lalu menyadari bahwa dia sedang berjalan di sekitar ruangan selama lebih dari sepuluh menit.

"Yes?" jawabnya

"Sarapan sudah siap" suara familiar seorang gadis terdengar dari balik pintu.

Tentu saja dia tidak akan masuk. Pria itu menyeringai pada dirinya.

~~~~

"Apa dia akan bergabung?" tanya Harry begitu Hermione masuk kedapur.

"Kuharap begitu"

Langkah kaki yang terdengar tepat setelahnya dan rambut pirang yang memasuki ruangan kecil itu, menemui dua orang lain yang sudah diduduk dimeja makan.

Dia melirik Hermione, mata mereka bertemu untuk beberapa detik dan kemudia dia mengalihkan padangannya pada penyihir lain yang ada disana.

"Selamat pagi" sapa slytherin dengan suara khas bangun tidur.

"Selamat pagi" balas Harry "Ada pancake di oven, kau bisa mengambilnya sendiri"

Draco mengangguk dan berjalan menuju lemari, mengambil beberapa makanan.

Saat dia berbalik, dia akan melihat penyihir wanita itu melirik sosoknya lebih dari sekali, dan tindakannya itu tidak luput dari perhatian temannya yang lain.

Ketika ia selesai menyiapkan pringnya dan berjalan menuju meja, tentu saja menghindari tempat disebelah gadis itu.

Mereka makan dalam diam, mengabaikan keberadaan satu sama lain. Hanya sekali, ketika mereka mengangkat kepala mata mereka bertemu dan mereka akan diam selama beberapa saat dalam posisi itu atau mungkin dua sebelum mereka kembali menundukkan kepala dan bertingkah seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Harry yang melihat mereka merasa bingung, menyadari kegugupan dan kecanggungan diantara mereka yang ia yakini tak ada sebelumnya.

Dia ingin bertanya namun memilih tak melakukannya saat melihat kedua tampak stres dan tidak banyak bicara saat ini.

Dia membuat note untuk dirinya bahwa ia harus menanyakan ini pada Hermione nanti jika mereka ada waktu.

"Jadi pesta dansa itu akan diadakan besok" Harry mencoba untuk memecah keheningan.

Draco mengangkat kepalanya "Pesta dansa apa?" dia bingung.

"Well, sebenarnya bukan pesta dansa lebih ke pesta natal, Ginny datang untuk berlibur, dan kami memutuskan untuk membuat sebuah pesta"

Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang