Pria itu menarik lengannya menghentikan langkah mereka begitu sampai dirumah. Gadis itu pun berbalik menatapnya.
"Tidak ada yang terjadi" Pria itu bersuara dengan suara seriusnya, menatap kedua mata gadis dihadapannya.
Gadis itu mengangguk pelan, sedikit takut dengan cara pria itu memandangnya. Tidak mengerti mengapa pria itu bertingkah begitu, tidak ada yang benar-benar tejadi hanya saja... mereka sudah sedikit lebih dekat. Mungkin jauh lebih dekat dari sebelumnya, tapi tetap saja tak terjadi apa-apa.
Pria itu melepaskan genggamannya dan membiarkan gadis itu membuka pintu.
Mereka masuk kedalam rumah, Draco langsung masuk kedalam kamarnya saat Hermione menemukan Harry diruang tamu.
"Kau telat" seru Harry mendekatinya.
"Telat untuk apa?"tanyanya duduk disofa besar yang ada.
"Tidak, maksudku kau ada diluar sana selama dua jam"
"Kami beberapa kali tersesat" itu benar, dia merasa sangat tenang dan damai saat lengan pria itu mengelilingi tubuhnya dan membuatnya seketika melupakan waktu.
"Kenapa kau berbohong padaku?" tanyanya tiba-tiba.
Hermione mengerutkan kening " Apa? Kapan-"
"Sebelumnya, aku bisa tahu begitu kau berbohong Hermione. Aku sudah mengenalmu begitu lama, darimana kau?"
Gadis itu menghela nafas "Aku... aku tidak bisa memberitahumu." dia menundukkan kepalanya untuk memutuskan pandangan mereka.
"Apa? Kenapa?"
"Itu.. itu bukan sesuatu yang penting namun aku hanya tidak bisa mengatakannya padamu"
"Hermione aku adalah sahabatmu. Bagaimana bisa kau berbagi sesuatu dengan Malfoy dan tidak bisa melakukan hal yang sama denganku?"
Pria itu benar, bagaimana bisa dia seperti ini?
"Itu berbeda dengannya"
"Berbeda"Harry mengangkat alisnya "Apa maksudmu?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya Harry, cukup percaya saja padaku. Okay?" dia mengangkat wajahnya menatap Harry "Tidak ada yang perlu di khawatirkan, ini hanyalah sesuatu diantara aku dan Malfoy"
"Antara kau dan Malfoy?"
"Iya"
"Ini aneh. Kau tahu, ini aneh bukan?"
"Yeah, aku tahu"
Mereka terdiam beberapa saat. Harry menatapnya dari sisi lain ruangan, dia tampak tersesat. Gadis itu menatap lantai, menggerakkan tangannya dengan gugup, dan menggigit bibir bawahnya.
Pria itu menghela nafas dan mendekatinya, duduk dilengan sofa disamping kursi gadis itu.
"Hermione" panggilnya pelan dan penyihir itu perlahan mengangkat kepalanya untuk menatap temannya yang kini tampak khawatir "Apa yang terjadi?"
Gadis itu menatap mata emerald dihadapannya dan dia tahu, dia tidak dapat berbohong padanya, tidak pada Harry. Bahkan walaupun ia ingin melakukannya, pria itu adalah sahabatnya, saudaranya, dan dia ingin menceritakan padanya apa yang terjadi namun ia tidak tahu harus mulai dari mana atau dimana akhirnya. Dia bahkan tidak yakin apakah ada sesuatu yang terjadi. atau mungkin ia tahu, namun tak dapat menemukan kata-kata yang pas, paling tidak belum.
"Hermione" panggilnya lagi, membuat penyihir itu menggelengkan kepala mengenyahkan pikirannya.
"Yeah?"
"Apa ada sesuatu yang ingin kau ceritakan padaku?"
Gadis itu memberikan senyum hangatnya "Semuanya baik-baik saja Harry, tidak perlu khawatir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]
FanfictionDan dia menciumnya, seolah-olah bibirnya adalah oksigen dan dia tak bisa hidup tanpanya. CERITA INI BUKAN MILIK SAYA Naskah asli: @DimitraGraceStiv Saya hanya ingin berbagi cerita yang bagus ini buat dramione indonesia. Jangan lupa tinggalkan dukung...