The golden trio menghabiskan dua hari ini di Manor, gadis itu belum bertemu si pirang sejak malam itu.
Sekarang hari sabtu, sekitar jam 5 sore dan dia, Harry, Ron dan George sedang duduk diruang tamu bermain papan permainan sihir yang hanya Ron dan George mengerti.
Harry dan hermione tidak tumbuh besar dengan sihir sehingga mereka tidak banyak mengerti permainan disana dan dua orang pria lainnya tidak begitu hebat dalam menjelaskan sesuatu.
"Kita menang!" seru si rambut merah George dengan meletakkan kartu merah pada papannya.
Harry memutar matanya dan berdiri, meninggalkan Hermione sendiri disofa "Aku tidak mau bermain lagi"
"Apa? Kenapa?" keluh Ron "Tanpamu kita tidak bisa membuat team!"
Harry mengabaikannya dan pergi meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya.
Hermione tertawa "Sebenarnya, aku juga tidak ingin bermain lagi"
Kedua pria itu memandangnya "Ayolah, satu ronde lagi" kata George
"Bagaimana caranya? Kita butuh satu pemain lagi"
"Aku bisa bermain"
Mereka semua berbalik menatap Draco yang bersandar diambang pintu, tangan disakunya, rambut berantakan, kemeja putih dan celana panjang hitam.
"Kau tahu caranya?"
Pria itu tertawa "Tentu saja"
"Silahkan duduk kalau begitu"
Ron memutar matanya, dia sudah siap membantah namun ia menahannya.
Draco duduk disamping Hermione yang langsung menjauh dari sana, berusaha berada sejauh mungkin dari si pirang, terutama setelah pertemuan terakhir... mereka.
"Apa yang kau lakukan?" Ron mengerutkan keningnya menatap pria itu.
"Duduk disofa"
"Kau duduk dikursi yang salah, aku akan duduk dengan Hermione dan kau akan bersama George"
"Kenapa begitu?" Dia tertawa, sangat tahu dengan jelas alasan Weasley ingin ia menjaga jarak dengan mantan pacarnya.
"Kau ingin bermain Malfoy? Tukar posisi"
Pria itu menghela nafas dan menyeringai pada si rambut merah sebelum berjalan dan duduk sementara Ron mengambil tempat disamping gadis itu.
"Merasa lebih baik Weasley?" tanyanya dengan nada geli.
"Tentu saja"
Hermione menggelengkan kepalanya dan membuat catatan untuk memukul kepala Ron nanti karena sudah bertingkah kekanakkan.
Namun sebenarnya ia juga merasa lega Slytherin itu tidak duduk disampingnya. Setelah malam itu, dia mudah merasa malu saat kedua mata mereka bertemu.
Ketika mereka mulai bermain, mereka sungguh lupa waktu dan akhirnya mereka bermain sampai larut malam.
Draco dan George yang paling sering menang karena keduanya mengerti cara bermainnya dan itu membuat mereka berteman dengan cepat.
Mereka akan ber High five atau tertawa setiap kali mereka menang. Bahkan George juga memberi selamat kepada Draco "Good job, mate"
Ron mengerutkan keningnya namun Draco hanya berterima kasih dan tersenyum pada pria itu.
Yeah dia tersenyum, itu terlihat sederhana, seperti apa yang selama ini ia lakukan namun Hermione tahu dia tidak seperti itu. Dia tahu tersenyum bukanlah sesuatu yang akrab dengannya atau bahkan dia tidak nyaman dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel In My Eyes By DimitraGraceStiv [INDO VER]
FanfictionDan dia menciumnya, seolah-olah bibirnya adalah oksigen dan dia tak bisa hidup tanpanya. CERITA INI BUKAN MILIK SAYA Naskah asli: @DimitraGraceStiv Saya hanya ingin berbagi cerita yang bagus ini buat dramione indonesia. Jangan lupa tinggalkan dukung...