Hari libur sekolah adalah hari yang Yachi tunggu-tunggu. Dengan adanya hari libur gadis itu bisa bersantai-santai di rumah dan sang ibu juga libur dari pekerjaannya.
Jadi mereka memiliki waktu luang bersama-sama.
Setelah selesai sarapan bersama ibunya, Yachi langsung masuk ke dalam kamar, merebahkan tubuhnya di kasur walaupun ia ingat bahwa tidak boleh langsung berbaring ketika selesai makan.
Hitoka memandang ke arah langit-langit kamar sambil membayangkan banyak peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Terutama peristiwa bersama Tsukishima.
Yachi mengusap sudut bibirnya ketika mengingat jemari tangannya itu pernah mengusap sudut bibir Tsukishima, membersihkan sudut bibir lelaki itu dari sisa es krim.
Itu pertama kalinya ia menyentuh lelaki barang sedikit saja.
Sebenarnya Yachi tidak suka dengan lawan jenis yang menyentuhnya ataupun dia yang menyentuh lawan jenis itu, walaupun secara tidak sengaja.
Namun yang pertama kali ia sentuh--maksudnya lawan jenis--adalah Tsukishima.
Karena lelaki itu Tsukishima, ia tidak bisa merespon apa-apa.
Hah, apa yang sebenarnya terjadi pada diri Yachi?
Mengapa akhir-akhir ini dia selalu mengingat Tsukishima?
"Jangan bilang ini adalah tanda-tanda bahwa aku mulai jatuh hati kepadanya."
Ia terdiam setelah mengatakan kalimat barusan. Namun beberapa menit kemudian ia berteriak.
"KYAA! TIDAK TIDAK TIDAK! MENGAPA AKU MENGATAKAN HAL ITU!"
"Hitoka sayang, jangan berteriak.''
Suara sang ibu yang berasal dari kamar sebelah membuat Yachi terkejut setengah mati. Untung jantungnya tidak berhenti disaat itu juga.
"Maaf, Bu."
Kedua pipinya memanas, lantas ia menyembunyikan dirinya dibalik selimut tebal berwarna kuning. Ia malu, seolah-olah Tsukishima ada di hadapannya sambil menatap datar ke arah gadis itu.
"Bodoh! Aku tidak mungkin jatuh cinta kepadanya ...."
***
Senin pagi sekitar jam enam, Yachi sudah sampai di kelasnya. Ruangan itu terlihat sepi, sebab hanya dia sendiri yang sudah datang. Padahal biasanya jika Yachi datang sudah banyak teman-teman sekelas yang telah tiba.
Ngomong-ngomong, selama dia menjadi murid SMA dia belum mendapatkan teman sama sekali. Entahlah, dia sangat payah untuk bisa bergaul dengan orang lain.
Kalau dengan Tsukishima ... dia masih bingung apakah dia sudah berteman dengan lelaki itu atau belum.
Yachi duduk di bangkunya dan meletakkan tas gendong miliknya di bawah meja. Karena ia masih agak mengantuk, ia menjatuhkan kepalanya di kedua tangannya yang berada di meja.
Mumpung masih ada waktu sebelum bel masuk berbunyi dia manfaatkan waktu ini untuk tidur.
Waktu terus berjalan, satu persatu teman sekelas Hitoka berdatangan. Hingga akhirnya Tsukishima tiba di kelas bersama Yamaguchi Tadashi.
Lantas Yachi terbangun karena suara berisik dari teman-teman sekelasnya telah mengusik tidur gadis tersebut. Ia mengucek kedua mata lalu menguap lebar. Ia edarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas beserta teman-teman sekelasnya hingga kedua manik bulat si gadis mendapat Tsukishima yang duduk di bangku sambil berbincang bersama Yamaguchi.
Kedua pipi Hitoka memerah seketika. Sensasi hangat mulai menghampiri kedua pipinya yang berisi. Kala melihat Tsukishima barusan, ia jadi teringat dengan ansumsi dari dirinya sendiri kala di kamar waktu itu.
Aku jatuh cinta kepada Tsukishima.
Aku menyukai Tsukishima.Itulah kata hati yang sering muncul kala dia merenung sambil membayangkan wajah datar si lelaki.
Apa itu benar?
Aku ... menyukai Tsukishima?
Mana mungkin, haha.
"Duh, apa yang aku pikirkan?"
"Apa yang kau pikirkan?"
Yachi terkejut kala mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Ia memandang ke arah depan, dimana seorang lelaki jangkung berdiri sambil memandang datar ke arahnya.
"Eh, Tsukishima?"
"Apa yang kau pikirkan?"
Yachi menggeleng pelan, "Tidak ada."
Tsukishima tidak bertanya lebih lanjut, sedangkan Yachi hanya terdiam dengan kondisi jantungnya yang berdetak begitu kencang sejak kedatangan Tsukishima.
Ada apa ini?
"Yachi Hitoka."
"Iya, ada apa Tsukishima?"
"Setelah pulang sekolah bisakah kita ke toko es krim itu lagi?"
"EH APA?!"
Si gadis menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya. Yachi terkekeh kecil karena merasa malu.
"Mengapa kau terkejut begitu? Aku hanya mengajakmu ke toko es krim sambil mengerjakan tugas kita."
Ada apa ini? Mengapa Yachi malah menjadi salah paham? Dia kira Tsukishima mengajaknya ke sana dengan alasan lain.
Ada apa dengan dirimu, Hitoka?
Sejak hari minggu itu kau menjadi sangat aneh.
Tidak, kau sudah aneh sejak kau menggambar Tsukishima waktu itu.
Yachi tersenyum kecil, "Baiklah, Tsukishima."
***
Hai semua, semoga suka sama chapter kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You (TsukiYachi)
FanfictionIni hanya tentang seorang gadis bernama Yachi Hitoka yang jatuh cinta dengan seorang lelaki yang menjadi teman sekelasnya, Tsukishima Kei.