Mengapa ia bisa menyukai Tsukishima Kei?
Pertanyaan itu senantiasa menghantui pikirannya. Setiap saat apalagi jika ia hendak tidur, wajah Tsukishima selalu terbayang.
Hendak gila dirinya.
Hatinya selalu merindukan kehadiran lelaki itu, ia ingin selalu berada di dekat Kei, berharap mereka semakin dekat. Barangkali ia egois kala memikirkannya, tetapi disisi lain Hitoka sangat senang.
Oh, dia seperti orang bodoh sekarang. Bagaimana tidak, saat ini Hitoka berdiri di hadapan Tsukishima Kei sembari menebarkan senyum malu. Tanpa sadar sebelumnya ia berjalan menuju bangku Kei lalu memanggil lelaki yang tengah mendengar lagu di headset.
"Hm?"
Kei memandang Hitoka bingung, gadis aneh ini tiba-tiba ke bangkunya. Ada apa ini? Apakah ada hal penting yang ingin gadis itu sampaikan padanya?
Yamaguchi Tadashi juga terheran-heran dengan kehadiran Hitoka lantas bertanya, "Ada apa Yachi?"
Hitoka langsung gelagapan. Terkejut sekali dirinya padahal ia sendiri--tidak lebih tepatnya keinginan terdalamnya--yang menuntun ia untuk berhadapan dengan Kei. Dia juga bingung dengan dirinya sendiri, lagipula ...
Hei, sejak kapan dirinya berani mendatangi Kei tanpa sebab yang jelas.
"Anu ... itu ..."
"Bicaralah yang jelas," kata Kei agak tidak suka.
"Eh iya!" balas Hitoka, "Aku itu ... anu--aku ingin menunjukkan se-se-sesuatu kepada Tsukishima."
Kedua alis lelaki itu menyatu, "Sesuatu?"
"Iya!" kata Hitoka lalu mengambil sesuatu dari saku rok hitamnya.
Sebuah kertas putih yang ia lipat ia buka, tertoreh sebuah gambar seorang lelaki berkacamata. Walau hanya dengan pensil tanpa pewarna gambarnya terlihat sangat bagus dan detail.
"Ini, aku menggambar wajah Tsukishima! Bagaimana menurut Tsukishima?"
Hitoka meletakkan kertas bergambar wajah Tsukishima di meja lelaki berkacamata tersebut. Tsukishima dan Yamaguchi memandang bersama gambar tersebut.
Yamaguchi berseru, "Woah, sangat indah Yachi! Tak kusangka kau bisa menggambar sebagus ini! Luar biasa!"
Hitoka menggaruk tengkuknya, "Yaah, tak sebagus itu juga Yamaguchi. Aku perlu belajar lagi."
Sebenarnya Hitoka sudah berkeinginan menunjukkan gambarannya kepada Kei sejak kemarin. Namun ada rasa ragu dan malu juga, dia sempat dilema dan berakhir ia menunjukkan gambarnya kepada Kei.
"Hm, bagus," puji Kei, wajahnya yang datar kerap kali membuat Hitoka takut.
"Namun," Kei memutus ucapannya lalu menatap tajam Hitoka, "Kau sering memperhatikanku kan?"
Wajah Hitoka memerah, malu dan takut dalam waktu yang bersamaan. Bukan hanya wajah, tatapan Kei seringkali membuatnya takut. Dan tahu darimana lelaki itu tahu bahwa Hitoka sering memperhatikannya.
Pikiran Hitoka mulai melayang ke sana kemari, bagaimana jika Kei tahu bahwa dirinya menyukai lelaki itu? Bisa mati ditempat jika benar lelaki itu mengetahui rahasianya.
Namun entah darimana, sebuah alasan yang terdengar aneh keluar dari belah bibir gadis tersebut, "Tidak, aku tidak sering memperhatikanmu, jarang malahan. Kau ingin tahu mengapa aku bisa menggambar wajahmu? Karena ingatanku begitu kuat, ketika aku memandang wajah seseorang dalam 3 detik, saat itu juga otakku dapat mengingat wajah orang yang ku lihat selama dan sepermanennya. Kau mengertikan, bahwa aku ini sangat hebat! Jangan percaya diri kau, Tsukishima."
Ah, Tsukishima maafkan aku. Huhu.
Yamaguchi tertawa kecil melihat gadis menjawab ucapan Kei. Walau banyak orang di kelas ini yang asyik dengan obrolan dan aktivitas masing-masing karena jam kosong, rasanya hanya mereka bertiga yang menikmati waktu ini.
Kei agak tersinggung dengan balasan Hitoka. Entahlah, ia juga merasa kecewa ternyata Hitoka jarang memperhatikan wajahnya.
"Sombong juga kau, chibi," balas Kei lalu menyeringai, "Kalau begitu ku berikan kau sebuah kertas dan pensil lalu tatap wajah Tadashi selama 3 detik dan gambar wajahnya tanpa mencuri pandang ke arahnya lagi."
"Hah, apa?"
"Mengapa? Kau takut? Katanya kau sangat hebat kan? Buktikan kepadaku sekarang!"
"Ba-baiklah."
Kei membuka tasnya lalu mengambil buku dan pensil di dalam tas itu kemudian meletakkan kedua benda tersebut dimejanya.
"Pinjam bangku murid lain untuk diri mu duduk, kau cukup melakukannya di sini biar aku bisa mengawasimu."
Hitoka mengangguk lalu menggeret satu bangku yang berada di kanannya lalu duduk di bangku tersebut.
Kedua mata bulatnya beralih memandang sahabat Kei. Lelaki yang ditatap salah tingkah, tak menampik jika ia agak deg-degan ditatap gadis seimut Hitoka walau dalam 3 detik saja.
Hitoka merutuki kebodohan karena telah berbohong. Ia tidak menyangka bahwa Kei akan mencobainya.
Ia dapat mengingat wajah Tadashi tetapi tidak sedetail mungkin. Masih ada banyak hal yang terlupakan. Mustahil, orang yang menggambarpun harus mencuri pandang ke objek yang ia gambar supaya hasil gambarnya terlihat sama dengan objek aslinya. Hitoka butuh 3 menit untuk mengingat objek yang akan ia gambar, atau jika lebih detail perlu 1 minggu untuk mengumpulkan semua bagian-bagian dari objek yang ingin ia gambar untuk direkam pada memorinya.
3 menit kemudian Hitoka selesai menggambar wajah Tadashi.
"Heeh, mengapa tidak terlalu mirip?" tanya Kei bersifat mengejek.
"Tidak apa Tsukki, dia kan sudah berusaha."
Kei menatap tajam Tadashi, "Jangan memanggilku seperti itu!"
"Maaf."
Hitoka menundukkan kepala karena malu. Aduh, terbongkar sudah kebohongannya.
"Nah itu artinya kau sering memperhatikanku, Yachi."
Tolong tenggelamkan Hitoka di sungai. Ia sangat malu sekarang.
Aku sedikit senang jika kau memperhatikanku, Yachi. Entah mengapa aku merasa sangat senang. Entah mengapa sejak masa pengenalan lingkungan sekolah waktu itu aku ingin kau memperhatikanku.
Apakah ini artinya aku ingin berteman dengannya?
"Baiklah, kita berteman mulai hari ini," kata Kei lalu tersenyum kecil.
Hitoka dan Tadashi terkejut dengan ucapan Kei.
Hei, sebelumnya seorang Tsukishima Kei tidak pernah menawarkan pertemanan kepada orang lain.
"Kita berteman? Baiklah," kata Hitoka lalu memandang ke kanan, menyembunyikan kedua pipinya yang memerah.
Sedetik setelah Hitoka berbicara Kei bersuara, "Hah? Sebentar ...."
Bodohnya diriku! Batin Kei.
"Iya, kita berteman mulai hari ini Hitoka. Aku, kau dan Tadashi."
Sudah terlanjur juga, mau bagaimana lagi haha.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
You (TsukiYachi)
FanfictionIni hanya tentang seorang gadis bernama Yachi Hitoka yang jatuh cinta dengan seorang lelaki yang menjadi teman sekelasnya, Tsukishima Kei.