05. Ingin pergi denganmu!

2.5K 277 7
                                    

Jungkook terbangun lebih dulu, menguap pelan sebelum menyadari ada tangan yang melingkar di pinggangnya serta hembusan napas berat yang dapat dia rasakan di permukaan lehernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook terbangun lebih dulu, menguap pelan sebelum menyadari ada tangan yang melingkar di pinggangnya serta hembusan napas berat yang dapat dia rasakan di permukaan lehernya. Hampir menjerit jika saja pinggangnya tidak mulai terasa perih. Bekas cengkeraman Daesung, kuku-kukunya yang melukai Jungkook masih meninggalkan rasa sakit meski sudah diobati oleh Jimin.

"Eunghh..."

Lenguhan kecil itu mampu membuat Taehyung membuka mata, terbangun dari tidurnya, lantas melepaskan dekapan. Tidak sadar kalau sudah tidur lebih rendah dari Jungkook dengan batang hidungnya menghadap ke ceruk leher anak itu.

"Kenapa?" Kukira kau sedang melakukan 'sesuatu'. Taehyung mengusap matanya pelan, tidak berniat bangun, lantas membuka mini-pad-nya. Seakan memastikan keadaan Jungkook tidak lebih penting dari pesan-pesan yang masuk ke roomchat-nya.

"Lukaku tiba-tiba perih," jawab Jungkook sambil membuka kaosnya di bagian luka yang belum kering itu. Bibirnya mengerucut, bahkan dia tidak sadar ada luka di sana. Jungkook terlalu aktif sampai luka itu tidak bisa dirasakannya kemarin.

Sementara manusia di sebelahnya bersandar di kepala ranjang, menaruh mini-pad-nya sebelum menarik lengan Jungkook, memeriksa pinggangnya dari dekat. Tapi bukannya khawatir, Taehyung malah menyepelekan luka itu dalam hati. Bahkan aku masih bisa berlari saat tertusuk di bagian itu.

Jungkook yang detak jantungnya sudah tidak karuan, salah mengira kalau Taehyung akan mempedulikannya. Begitu selesai meraba kulit pinggang Jungkook, pria itu malah beranjak, meminum segelas air putih kemudian meraih handuk. Tidak memberi saran yang bermanfaat atau bahkan berkomentar sedikit pun.

"Taehyung!!"

Jungkook merengut kesal. Taehyung benar-benar berbeda dari saat dia di kedai hari itu atau memang seperti inilah dia sebenarnya? Jungkook pikir Taehyung benar-benar peduli padanya karena memberikan semua yang dia mau dan menampungnya di rumah mewah ini. Jadi kau hanya ingin melindungiku dari Daesung? Tidak lebih?

Tapi apa yang Jungkook harapkan dari pria itu? Sebaiknya dia mulai berkaca dan menjalani hidup sesuai alur seperti prinsipnya dulu. Selagi masih bisa makan dan punya tempat tinggal, apa pun boleh jadi.

"Mandilah, aku tidak mau tidur dengan orang yang bau."

"Siapa juga yang mau tidur denganmu Kim-Fucking-Taehyung!!" umpatnya puas. Cukup mengurangi rasa perihnya untuk sesaat.

"I'll fuck with you baby."

Jungkook menggeram, melemparkan bantalnya ke arah pria itu meski mendaratnya bahkan tidak sampai ke depan pintu kamar mandi. Ruangan ini terlalu luas. Jungkook akhirnya beranjak, mengedarkan pandangannya dan berdiri di depan cermin besar yang dia temukan.

"Kenapa tidak ada meja rias di sini?" Mungkin keluhannya tidak sampai ke telinga Kim yang sedang mandi. Tapi Jimin yang baru saja masuk, tersenyum mendengarnya.

OBSESSION ; vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang