22. Misi penyelamatan

1.6K 195 22
                                    

Yoongi yang dari awal sudah mencurigai siapa dalang di balik masa lalu kelam Taehyung dan penculikan Jungkook, mengeluarkan kartu As miliknya di waktu yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi yang dari awal sudah mencurigai siapa dalang di balik masa lalu kelam Taehyung dan penculikan Jungkook, mengeluarkan kartu As miliknya di waktu yang tepat. Dia mengaku telah mempekerjakan seorang mata-mata di SE.J, perusahaan Seojoon sejak berbulan-bulan.

"Aku akan menghubunginya, tapi kemungkinan besar dia akan ketahuan setelah ini. Kau paham maksudku kan Taehyung?"

"Tidak masalah, lakukan apa saja," ucap Taehyung tegas. Dia baru bangun dari pingsannya dan langsung mencecar semua orang untuk mencari Jungkook.

Masalahnya sangat sulit menyusupkan mata-mata ke dalam organisasi besar itu. Tujuan utamanya adalah murni memata-matai dan memberikan informasi mengenai pergerakan musuh. Sekali tertangkap, penjagaan akan semakin diperketat.

Yoongi menghela napas. Dia diharuskan untuk menukar nasib mata-mata kepercayaannya dengan nyawa Jeon Jungkook.

Tapi itu worth it.

"Kau tahu di mana dia berada? Aku akan menjemput mata-matamu dan kabur." Seokjin dengan senjatanya menawarkan jasa.

"Ah tidak, kita butuh sniper. Aku saja yang menjemput mata-mata itu." Namjoon memberikan saran yang lebih baik. Dia punya kendaraan yang kecepatannya luar biasa.

"Kalau benar Seojoon yang melakukannya..." Taehyung mengepalkan tangannya.

"Alright-alright." Yoongi mengangguk paham sambil menatap layar monitornya. "Aku harus siapkan coding untuk sistem keamanannya. Ini butuh waktu, jangan gegabah."

"Kalau SE.J memang sebesar itu, kita tak bisa ke sana tanpa rencana," tambah Namjoon. Itu namanya bunuh diri.

Brakk!!

Taehyung menggebrak meja. "Sampai kapan kita diam di sini?!"

Dia tahu yang dikatakan Yoongi dan Namjoon memang benar, namun dia juga tak bisa menunggu walau sedetik, nyawa Jungkook bisa dalam bahaya kapan saja. Bahkan rasanya dia sulit bernapas selama Jungkook masih belum tampak di depan matanya.

"Aku akan pergi."

"Tae, jangan sampai kasus Hoseok terulang lagi," cicit Seokjin.

"Taehyung, tenangkan dirimu, jangan gegabah." Jimin memijat pangkal hidungnya.

"Bagaimana kalau kita terlambat?" Taehyung menjambak rambutnya frustasi. Dia tak bisa duduk diam. Juga tak bisa menyalahkan mereka sebab dia sendiri sadar bahwa pergi ke SE.J memang butuh rencana yang matang.

"Ini akan segera selesai." Dari tadi Yoongi sudah mulai menarikan jarinya di atas keyboard. "Jimin, kau hubungi mata-mataku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OBSESSION ; vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang