12. Resepsi Pernikahan

1.7K 191 7
                                    

Jungkook memasang cincin pernikahannya di jari manis. Berdiri di depan cermin rias sambil memandangi dirinya yang berbalut gaun putih menjuntai dengan lengan terungkap dan bahu yang tampak putih kokoh. Sama sekali bukan style seorang pria, tapi rasa bahagia menyelimuti dadanya.

Jungkook tidak pernah bermimpi akan hidup senyaman ini dengan fasilitas yang mewah dan tercukupi. Tidak pernah membayangkan sedetik pun akan hidup tanpa merisaukan hari esok. Bahkan ketika harus menjadi seorang istri. Menjadi pihak yang di dominasi.

Menikah dengan seorang wanita, menjadi seorang Ayah, dan membangun keluarga yang normal mungkin tidak ada dalam rencana hidup Jungkook saat membiayai hidupnya sendiri saja sangat sulit. Bahkan kalau bisa tidak menikah seumur hidup, dia akan melakukannya.

Tapi Jungkook tersenyum kecil mengingat kelebihan yang dia miliki, rasanya tidak akan rugi jika menikah dengan seorang pria sekalipun. Jungkook tetap bisa memiliki anak kandungnya sendiri.

"Aku tidak akan membiarkan Taehyung atau Jimin merenggut apa pun dariku," lirihnya sambil mengusap perut yang hanya terisi makanan.

Persoalan bayi itu masih belum selesai. Pernikahan membuat fokus semua orang teralihkan. Mungkin setelah ini Jungkook baru akan membahasnya lagi dan membujuk Taehyung dengan benar.

"Kenapa lama sekali?"

Tiba-tiba pria yang dia pikirkan masuk ke dalam kamar setelah bosan menunggu. Nyaris setengah jam setelah acara resepsi dimulai.

"Salah siapa menikahiku di gereja sederhana." Jungkook mendelik, lantas berjalan angkuh melewati suaminya yang bingung melihat gelagatnya.

Jungkook masih saja kesal setelah semua keinginannya dituruti. Contohnya seperti acara resepsi yang meriah, gaun yang cantik, dekorasi sesuai pilihan. Taehyung bahkan tidak pernah mengundang tamu sebanyak ini.

Memang kalau bukan demi Jungkook, kriminal mana yang mau mengundang orang datang ke pernikahannya?

Banyak anggota kelompok yang diundang, musik, dan makanan lezat. Semua orang bersenang-senang di halaman belakang. Sebagian dari mereka baru kali ini bisa mengunjungi Mansion mewah milik bos-nya.

"Wah ramainya~"

Jungkook tersenyum saat turun ke halaman dengan menenteng gaunnya, satu tangannya lagi memeluk lengan Taehyung. Kemudian anak itu membungkuk sebentar pada para tamu sebagai bentuk penghormatan.

Namun tanpa disangka, para tamu yang notabenenya adalah bawahan Taehyung, malah balik bertekuk lutut. Hal itu membuat Jungkook terperangah.

"A-apa yang kalian lakukan?"

"Bunny, mereka semua bawahan suamimu. Jadi mereka juga harus menghormati istri bos, kan?" jawab Jimin yang dari tadi sudah menunggu pasangan mempelai sambil memegang segelas anggur.

Jungkook mengangguk mengerti. Dia jadi malu saat para tamu kembali bangkit dan melanjutkan kegiatannya masing-masing.

"Bunny cantik sekali malam ini ya, Tae?" Jimin menyikut siku Taehyung, memberikan kode agar manusia itu memuji istrinya.

"Hm?" Tapi yang disikut justru melirik kesal dan tidak peka.

Jimin sampai gregetan melihatnya.

"Kau tidak ingin memperkenalkan aku pada para tamu, Tae?" Mata Jungkook mengedar dengan takjub.

"Tidak perlu."

Bagaimana mau dikenalkan, mereka semua adalah kriminal. Tidak biasa mengakrabkan diri satu sama lain. Hubungan mereka sekadar bisnis atau kerja sama. Dan mungkin akan lebih baik jika Jungkook tidak terlalu dekat dengan mereka. Tidak ada yang tahu mereka tidak akan berkhianat.

OBSESSION ; vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang