#3 Archaios

710 41 0
                                    

——X Desember 2812

*Krik* *Krik*

"Benar-benar bising,... Aku lelah sekali.."

Suasana yang nyaman disertai suara bising yang memecah kekosongan benar-benar membuatku melupakan segala hal.

"Tuan... Bangunlah tuan..."

Seseorang memanggil-manggil ku, sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Siapa itu...?" gumamku. "aku mengantuk...," tambahku dengan perasaan sedikit kesal.

Orang itu terus menerus memanggilku dengan sebutan 'tuan', aku merasa terganggu olehnya. Namun lama-kelamaan orang itu berhenti memanggil-manggil ku dan terdengar suara langkah kaki menjauh. Ah! Betapa leganya perasaanku.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki menuju ke arahku. Langkah kaki itu semakin mendekat dan dekat membuatku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk. Kemudian terasa cipratan air ke wajahku, yang membuatku terkejut dan membuka mata.

"D-Dimana aku?!"

Aku kebingungan melihat lingkungan di sekitarku, kulihat ada sesosok mencurigakan di depan mataku, ia menggunakan masker dengan pakaian serba hitam yang dilengkapi sebuah jubah. Tinggi badannya lebih pendek dari ku, sekitar 160cm. Ia memiliki suara yang ringan layaknya seorang perempuan namun, satu hal yang membuatku curiga adalah karena orang itu membawa benda tajam di sakunya.

Selain itu, lingkungan di sekitarku tak kalah membuatku kebingungan sekaligus berdecak kagum, banyak benda berwarna hijau di bawah punggungku, pilar-pilar tinggi berwarna coklat di sekitarku, dan juga makhluk-makhluk yang sangat asing bagiku berkeliaran di tempat ini.

Saat aku menatap ke arah atas, aku bisa melihat atap yang sangat tinggi sejauh mata memandang dan gumpalan-gumpalan putih beterbangan layaknya sebuah kapas.

Jantungku berdebar-debar, pandanganku menoleh ke segala arah, pendengaranku dapat menyimak segala suara yang ada di sekitarku.

"Tenanglah tuan...," ucap sosok mencurigakan itu

Tiba-tiba sosok mencurigakan itu mendekat kepadaku. Sebenarnya siapa dia? Apa yang ia inginkan dariku?

"S-Siapa kau!"

Dengan penuh rasa takut, kebingungan, disertai decak kagum, aku tak tahu harus melakukan apa. Namun, syaraf tulang belakangku mengatakan untuk menjaga jarak dari sosok mencurigakan itu.

"Tenanglah... aku berada di pihakmu...

Aku adalah seorang Homunculus."

"Homunculus?"

Sosok mencurigakan itu membuka maskernya, dan kulihat wajah seorang wanita yang cantik dibaliknya. Berkulit putih, bermata biru, dan berambut perak. Wajahnya memasang senyuman yang mempesona bagaikan seorang dewi yang ada dalam literatur kepercayaan kuno. 

Tapi sejak awal aku tidak percaya pada para dewa dan dewi, karena menurutku mereka hanyalah dongeng yang membudaya di zaman kuno. Terlebih lagi sepertinya ia bukanlah seorang manusia, karena sebelumnya ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang homunculus. Homunculus adalah sebuah makhluk artifisial yang dibuat untuk tujuan tertentu. Aku merasa senang sekaligus ketakutan ketika mendengar bahwa ia bukanlah manusia. Ya, kau tahu ini pertamakalinya aku bertemu dengan seorang homunculus.

"Untuk saat ini, tolong tenangkan dirimu...," katanya sambil membawa sewadah air. "Minumlah ini tuan...," Tambahnya.

Benar-benar mencurigakan..

Apa ia berniat meracuniku?

Tapi, Aku tak akan tertipu!

"Tenang saja, air ini aman." katanya, sambil meneguk air yang berada dalam wadah itu.

The Cursed Finger [Dipaksa Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang