Langit memerah senja, matahari mulai tenggelam ke ufuk barat, udara dingin mulai menusuk pori-pori tubuh.
Kami sudah sampai di sini, tempat di mana semuanya dimulai dan tempat di mana semuanya akan berakhir.
Tinggal sedikit lagi ... aku akan mencapai kakakku Castrix.
Menara Lord telah terkepung, tak ada yang mampu menahan para Cursed Finger lagi. Dan di sana—
—Berdiri seorang pria.
".... Castrix ...."
Ia mengenakan pakaian putih yang elegan bagaikan seorang bangsawan, dari kejauhan ini aku dapat melihat aura karismatiknya. Tapi ... ada sesuatu yang berbeda di balik itu semua. Seketika kami melihatnya, teror merasuk ke dalam pikiran kami. Kami merasakan bahwa yang berada di atas sana adalah sesuatu yang sangat mengerikan, sesuatu yang lebih mengerikan dari kekuatan Cursed Finger.
"A-aku terlambat ..."
Tidak ... ini pasti bohong .... Aku yakin ..., ia masih Castrix yang aku kenal, itu yang aku pikirkan, tapi—
*Bsiiut*
Sebuah bola plasma berwarna hitam ditembakkan ke arah kami. Gelap, sangat gelap bagaikan gelapnya langit malam. Kami hanya terdiam kaku tak dapat melakukan apapun.
Tapi!
Takkan kubiarkan semua ini berakhir begitu saja!
Aku menghadapkan tanganku ke atas, kufokuskan pikiranku pada bola hitam yang sedang mendekat ke arah kami.
Ini adalah giliranku, aku akan melindungi semuanya.
"Pelindung tingkat empat!" teriakku.
Seketika itu terbentuk sebuah dinding cerah berwarna putih di hadapanku, lalu melebar menaungi seluruh pasukan Cursed Finger.
Bola hitam tersebut pun bertabrakan dengan pelindung yang aku buat. Aku pun mulai merasakan tekanan akibat bola hitam tersebut.
"Semuanya! Cepat masuk! Aku akan mengurusnya di sini!" sahutku pada seluruh pasukan.
Para guru pun mengangguk, mereka pun mulai memberikan instruksi.
"Baiklah, kita percayakan punggung kita pada Harapan. Pastikan kita membunuh Lord!"
""""""Hoooo!!!!""""""
Mendengar instruksi dari para guru, mereka pun mulai memasuki menara Lord.
"Semuanya, berhati-hatilah. Mungkin di sana kalian akan bertemu dengan para hommonculus."
"Dimengerti."
"Baiklah ..., sekarang adalah tinggal masalahku dengan kakak."
***
Setelah semua pasukan Cursed Finger masuk ke dalam menara, Athe memperkecil luas dari pelindung tingkat empatnya menjadi bentuk cangkang yang melindungi tubuhnya saja, hal ini ia lakukan untuk memperkuat kekuatan bertahan dari pelindungnya.
"Heeh, lumayan ..." gumam Castrix dari kejauhan kagum melihat hal yang dilakukan oleh serangga di bawahnya.
Setelah cukup lama bertahan, akhirnya Athe pun mulai mengambil langkah perlawanan. Ia meledakkan pelindung yang ia buat untuk menetralkan plasma hitam yang ditembakkan oleh Castrix.
"Castrix!!!" sahut Athe sambil melompat jauh ke arah Castrix dengan kecepatan tinggi. Ia melesat begitu cepat hingga meninggalkan jejak cahaya berwarna putih di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cursed Finger [Dipaksa Tamat]
Science Fiction-Sinopsis: Kisah ini bermula pada abad ke-21 dimana ada seorang guru yang sedang mengajar. Guru itu membahas tentang hukum dari pembunuhan, suasana di kelas itu sangatlah damai dan normal. Ditengah pelajaran, guru itu mencampurkan sedikit candaan. "...