#9 Awal Dari Segalanya

358 31 8
                                    

—12 Desember 2812
"Tolong bantu aku ..." ucap Athe.

Melihat wajah serius yang ditampilkan oleh Athe, sang Guru tak dapat mengabaikannya begitu saja.

"Baik, aku akan membantumu sebisaku." balas sang Guru.

***
—17 Desember 2812
Telah empat hari sejak kematian Koukla, dan kali ini Paramoni—Athe— melangsungkan sebuah konferensi meja bundar sebagai ketuanya. Sekitar tujuh Guru telah berkumpul di sana, dan itu merupakan jumlah keseluruhan dari sang Guru.

"Baiklah ... konferensi kali ini akan segera di mulai.
Kepada nona Paramoni, dipersilahkan untuk membuka acara ini." ucap moderator.

"Baik, pertama-tama saya ucapkan terima kasih pada seluruh Guru yang hadir di konferensi ini—" Paramoni memberikan pidato sambutan. Kemudian disambung oleh Vlad—sang Guru yang membawa Paramoni— untuk memberikan sambutan.

Sambutan-sambutan pun selesai, kemudian moderator mempersilahkan Paramoni untuk memulai diskusi.

"Aku mengundang kalian semua kemari bukanlah tanpa alasan. Aku berada di sini akan memberitakan sebuah berita buruk ...." ucap Paramoni. "Sebentar lagi, dunia akan hancur ..." tambahnya.

Seketika itu ruangan menjadi gaduh, setiap Guru berbisik satu sama lain.

"A-Apa maksudmu?" tanya salah seorang Guru sambil mengangkat tangannya.

"Apa kau tahu, kenapa para Guru itu ada?" balas Paramoni dengan pertanyaan.

"Tidak, aku tidak tahu."

"Baiklah, akan aku mulai dari sana." balas Athe. "Delapan ratus tahun yang lalu, seorang anak kecil bunuh diri .... —"

***
Delapan ratus tahun yang lalu, seorang anak kecil bunuh diri ....

Kematiannya disaksikan oleh banyak orang, termasuk langit dan bumi sebagai saksinya. Salah seorang dari saksi di sana adalah seorang anak kecil yang memiliki kemampuan Decryptor. Ketika ia menyaksikan darah bercucuran dari leher temannya, ia langsung mengetahui alasan mengapa temannya itu bunuh diri.

Sejak saat itu, si anak selalu merenung. 'Mengapa? Mengapa manusia melakukan kejahatan?', tapi pertanyaannya tidak pernah terjawab.

Beberapa tahun telah berlalu sejak peristiwa itu. Ia sering melihat berita pembunuhan di media yang beredar di sana. Setiap ia melihatnya, ia selalu mendengar bisikan dari sang korban pembunuhan, ia mencoba menghayatinya, berharap bahwa pertanyaan yang selama ini ia pikirkan akan terjawab.

Hingga suatu hari, ia mendapati orang tuanya di bunuh di depan matanya. Mereka menjadi korban perampokan bersenjata. Harta benda mereka dirampas. Emas, barang elektronik, dan benda-benda berharga lainnya diambil tanpa pandang bulu.

Atas kejadian tersebut, si anak kehilangan penglihatannya. 'Mengapa ..., mengapa ini terjadi padaku???', 'Gelap ..., siapapun ..., tolong aku ....', ia tersiksa dengan kegelapan yang menyelubunginya.

Ia sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit jiwa, karena ada indikasi bahwa ia mengalami semacam trauma. Bagaimana tidak? Ia baru saja kehilangan penglihatannya. Warna-warna yang mengisi harinya digantikan oleh kegelapan yang abadi. Matanya tak dapat kembali, ia takkan pernah berkesempatan untuk melihat dunia untuk yang kedua kalinya.

Atas pandangannya yang hilang ... indra-indra miliknya yang lain menjadi semakin kuat. Terutama kemampuan decryptornya.

Ketika ia berada di rumah sakit jiwa, ia mendengarkan penderitaan-penderitaan orang-orang yang berada di sekitarnya. Kebanyakan dari mereka berada di sana karena masalah yang mereka hadapi.

The Cursed Finger [Dipaksa Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang