Happy Reading..✨
Pagi menyingsing. Sinar matahari menyinari wajah cantik mikasa melewati celah-celah gorden yang yang sedikit terbuka.
"Uhh.." gadis itu membuka mata dan meraih ponselnya melihat waktu yang msnunjukan pukul 06:15, yah ia harus segera bangun.
Beranjak dari ranjang,mikasa meraih handuk di belakang pintu dan segera menuju kamar mandi."Apa aku harus meminta eren datang?" batin mikasa saat air dingin mulai berjatuhan dari shower dan mengalir membasahi tubuhnya.
Tak lama, mikasa keluar dari kamar mandi dan segera mengenakan pakaian yang pantas, tak lupa dengan makeup dan lipstik tipis oh dan jangan lupakan parfum beraroma strawberry yang manis.
Turun ke lantai 1, ia disambut dengan aroma masakan ibunya yg nikmat.ini sudah seperti kebiasaan yang terjadi di rumahnya setiap pagi.
sang ibu pasti akan membuat sarapan untuk orang rumah, bahkan saat ia masih kecil."Mikasa, sudah mau berangkat? ayo sarapan dulu"
"iya ibu"
Sarapan berlangsung sangat tenang namun nyaman untuk mikasa maupun sang ibu.
"Eren tidak datang sepertinya ya, apa kau mau berangkat sendiri sayang?"
Tanya sang ibu di akhir suapan."Sepertinya eren sibuk, aku akan berangkat sendiri saja"
Mikasa menutup ponselnya dan memasukannya ke dalam tas yang sebenarnya sudah ia gunakan sedari tadi ia gunakan untuk menghubungi eren.
namun sayangnya tidak ada 1 panggilan pun yang pemuda itu jawab.----
Di halte bus, mikasa duduk di bangku sambil masih setia menatap layar ponselnya berharap seseorang yang sedang ia pikirkan akan menghubunginya.
"Eren.." gumam mikasa
*Ting...*
Notifikasi di ponsel mikasa berbunyi menandakan ada pesan masuk, ya itu dari eren.
Dengan cepat mikasa membuka dan membaca pesan itu.Eren
Subject : "Maaf mikasa,aku ada kelas pagi jadi tidak bisa menjemputmu"Kira-kira begitu isi pesannya.
sedangkan mikasa hanya menghela nafas dan memaklumi kalo memang seperti itu.Tak lama, bus yang ia tunggu akhirnya datang. Ia menaiki bus yang hanya ada beberapa orang saja didalamnya lalu memilih tempat duduk di bangku dekat pintu.
Laju bus semakin cepat, menembus keramaian jalanan kota sina di jam sibuk seperti ini.
Saat bus berhenti di lampu merah, mikasa yang duduk di dekat jendela sangat terkejut dengan apa yang ia lihat di sebrang jalan.
Ya, seseorang yang baru saja mengirim pesan padanya terlihat baru keluar dari toko buku bersama seorang gadis berambut blonde.Dan yang membuat hati mikasa terasa seperti terkoyak adalah mereka bergandengan tangan dan tertawa bersama.
Ia pikir ia salah lihat tapi tenyata tidak, itu memang eren! Ia tak mungkin salah mengenali pemuda itu.kenapa harus bersama gadis itu?
Tak terasa air mata mulai menetes dari pelupuk matanya tanpa sadar,membasahi pipi mulusnya.
Dadanya juga terasa sesak dan sakit. ia tidak mengerti kenapa eren harus berbohong padanya?"Erenn.." lirih mikasa
Selama mikasa hidup, ia hanya mencintai 1 orang saja dan itu adalah eren. mikasa terlalu takut menyadari fakta bahwa eren hanya menganggap nya saudara saja, tidak lebih.
Mikasa adalah gadis yang kuat. tidak mungkin ia menangis untuk hal seperti ini, namun bagaimana pun mikasa adalah seorang perempuan. bukankah hal ini wajar?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]
FanfictionNiatnya cuma perjanjian, eh malah jatuh cinta beneran. Pair : RivaMika [Modern AU!] .. Seluruh karakter yang terlibat dalam cerita ini hanya milik : [Hajime Isyama] Disini saya hanya meminjam char, untuk menyalurkan ide/imajinasi saya. Pict di ambil...