Chapter 13

233 16 3
                                    

Selamat Membaca..✨

Dulu, saat mikasa masih kecil, ia selalu membayangkan jika ia dewasa dan menikah, ia akan mengenakan gaun pengantin putih yang indah,berdandan cantik seperti Hime-sama,dan berjalan ke altar pernikahan dengan di dampingi ayahnya.

Bayangan itu selalu ada di benaknya setiap kali ia sedang bersama eren. mikasa pikir, jika ia tetap mencintai pemuda itu, maka suatu hari nanti mereka bisa tetap bersama.

namun takdir tidak ada yang tau.
bahkan jika saat ini ia tengah memandangi gaun pengantin miliknya yang berada di sudut kamar, itu bukan lah gaun yang akan ia gunakan untuk menikah dengan eren, tapi pria lain yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Mikasa duduk di atas ranjang, menghadap ke arah jendela yang terbuka dimana ia bisa melihat bulan yang timbul sempurna tanpa di selimuti awan.

Entah kenapa, mikasa tidak merasa menyesal sekarang karna akan melepas seseorang yang dulu sangat ia cintai. meskipun ini hanya pernikahan kontrak, ia tidak akan mengatakan kalau pernikahan ini tidak membuatnya merasa berdebar.

=========

Pagi [9.30]

"Hoi! Livai!" hange berlari dari arah pintu setelah menabrak farlan yang baru saja ingin keluar dari ruangan levi.

"Astaga..."

wanita berkacamata itu tidak menghiraukan keluhan farlan yang mengelus dada sambil geleng-geleng.
sepertinya panggilan hange tadi belum cukup keras untuk membuat levi mengalihkan pandangannya dari lembaran kertas yang ia pegang.

"Hei, kau benar-benar akan menikahi mikasa?! astaga ya tuhan! malang sekali Mikasaaa!"
Hange menjambak rambutnya frustasi. apakah ini salahnya juga karna waktu itu membantu levi dengan membawa mikasa kerumahnya?

Wanita itu mondar mandir di sana sambil terus mengoceh, membuat levi hampir habis kesabaran.
pagi tadi, farlan sudah melempar begitu banyak pertanyaan padanya seperti sedang mengadakan quiz dadakan karna hal ini. dan sekarang? wanita gila ini?

"Tch,berisik kacamata. bukankah kau sudah dengar semuanya?"

hange yang tadinya masih memegangi kepalanya dengan kedua tangan kini akhirnya diam dan menatap levi.
ia menghela nafas dan mengambil tempat duduk di hadapan pria itu.
menarik kursi nya lebih dekat ke meja, wanita itu menopang dagunya dengan kedua tangan dan menatap levi dengan wajah serius.

"Jadi? kau akan bilang padanya kalau itu pernikahan resmi? dan bukan hanya sekedar kontrak?"

Suasana mendadak menjadi begitu serius setelah hange mengeluarkan pertanyaan ini.
levi menghela nafas dan akhirnya memandang hange dengan tatapan yang sulit di artikan.
sesekali matanya melirik ke arah pintu, seolah takut ada yang tiba-tiba masuk atau mendengar obrolan mereka.

"Kau bisa memastikan kalau itu yang mereka tau?"
tanya levi dengan tatapan datarnya.

hange yang mendengar itu menyeringai atau bahkan hampir tertawa. karna ia sendiri yang meminta agar menyebar undangan di serahkan padanya saja, akhirnya levi hanya meng 'iya' kan.

yang harus ia lakukan hanya menyerahkan undangan itu ke beberapa orang.
memastikan kalau orang-orang itu berfikir bahwa pernikahan ini adalah pernikahan normal. pernikahan dari dua orang yang saling mencintai.

"Jangan khawatir.serahkan saja padaku,livai"

..

Dalam hidup levi, ia tidak pernah mempercayai siapapun selain orang-orang terdekatnya. kenny,hange,erwin,farlan,dan issabel.
hanya itu, mereka yang tau bahwa pernikahan ini awalnya bertujuan untuk menegaskan pada beberapa orang bahwa keluarga Ackerman akan terus bertahan, meskipun hanya tinggal ia dan pamannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang