Selamat membaca..
.
."Tch, brengsek! Apa yang kau lakukan pak tua?!!!"
Levi mencengkeram kerah baju kenny sambil mendelik tajam, mengamati ruangannya yang berantakan karna ulah pamannya yang satu ini."heh kau bilang semalam akan menemuiku"
Tanpa muka bersalah, kenny menjawab sambil mengorek kupingnya dengan jari dan menatap levi malas."Sialan"
Levi menyipitkan mata dan melepaskan cengkramannya, mendorong sang paman hingga terjatuh.'Bruk!'
"Dasar kurang ajar! apa kau tidak tau bagaimana sakitnya saat bokongmu membentur lantai dengan keras?"
Keluh kenny sambil mengusap usap bokongnya yang terasa nyeri.Sedangkan levi tidak peduli pada pamannya itu, dan mulai memunguti satu persatu kertas yang berserakan di lantai.
Jika saja kenny bukan satu satunya keluarga yang ia punya, ia pasti sudah menebas leher pria itu sedari dulu.Salahkan dia sendiri.
pagi pagi kenny mencari levi sampai datang ke rumah tapi tidak menemukan keponakannya yang satu ini.
Padahal levi bilang tadi malam ingin bertemu dengannya untuk membicarakan mikasa, tapi setelah di tunggu semalaman ia malah tidak muncul.
Alhasil, kenny datang ke rumah levi dan mengobrak abrik ruang kerjanya mencari sesuatu yang mungkin membantunya mengetahui siapa gadis yang di maksud levi."Apa kau bersama gadis itu semalam?aku pikir tidak akan secepat ini"
Kenny berdiri dan membetulkan kemejanya yang lecek, lalu berjalan melewati levi ke arah sofa lalu duduk bersantai di sana.
Sedangkan levi masih diam dan merapikan kertas kertas itu,kemudian meletakkan ke atas mejanya kembali.Levi berdiri dan melirik ke arah kenny dengan tatapan dingin.
Berusaha mengabaikan semua kekacauan yang terlihat di depan matanya, ia duduk di kursi kerjanya tanpa berminat menjawab pertanyaan sang paman.Merasa di abaikan, kenny berdiri dan menghampiri levi yang masih duduk di kursinya.
'Brak!!'
Kenny menggebrak meja membuat mata levi terbelalak.
"Apa kau tuli?!. akuu bertanya padamu. padahal kau sendiri yang bilang ingin menemuiku.Sekarang jelaskan saja, aku tidak punya banyak waktu di sini"
Kenny memetikkan korek api dan menyulut rokok yang sudah bertengger di mulutnya.
"oi, sudah berapa kali ku bilang kau tidak boleh merokok disini"
Ucap levi dingin."Cepat jelaskan saja, selain marga yang sama..apa dia gadis yang cantik?"
=========
Mikasa menghela nafas untuk kesekian kalinya. Meskipun sudah berusaha melupakan, tapi wajah levi yang menatapnya saat bangun tidur tadi pagi masih membuatnya terngiang ngiang.
"Mikasa!!"
Suara cempreng seseorang membuat mikasa yang sedang menikmati jus nya menoleh ke belakang. oh itu hange yang berjalan sambil cengengesan melihatnya.
"Kenapa tidak menungguku he?"
"Ah maaf, aku tidak tau dimana ruanganmu hange-san"
Ucap mikasa merasa tidak enak karna pergi ke kantin sendirian. tapi jujur saja, ia tadi sudah mencari wanita itu tapi tidak menemukannya."Ya sudahlah.oh ngomong ngomong livai tidak berangkat, kemana ya dia?"
Mikasa tersentak mendengarnya.
ia menggeleng menanggapi pertanyaan hange, sesaat setelahnya ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk namun ia mengabaikannya, setelah melihat layar ponsel untuk mengetahui siapa yang menelfon.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]
Fiksi PenggemarNiatnya cuma perjanjian, eh malah jatuh cinta beneran. Pair : RivaMika [Modern AU!] .. Seluruh karakter yang terlibat dalam cerita ini hanya milik : [Hajime Isyama] Disini saya hanya meminjam char, untuk menyalurkan ide/imajinasi saya. Pict di ambil...