Chapter 7

198 26 1
                                    

Selamat membaca

"Dia mikasa, kekasihku"

Semua orang terdiam, wanita di sebelah levi menutup mulutnya dan menatap pria itu tidak percaya.

Mikasa jadi gugup, semua mata tertuju padanya dan levi bahkan untuk sekedar berbicara terasa sangat berat untuknya.
Haruskah ia tetap diam? apa itu yang levi inginkan?

Malam semakin larut, dengan beberapa perbincangan yang membuat mikasa tidak begitu mengerti ia masih setia menemani dan berdiri di sebelah levi.

Seorang pria memperhatikan mikasa dari kejauhan, memegang gelas wine dan sesekali menggoyangkan gelas itu hingga cairan merah di dalamnya nampak bergoyang.
Ia mendecih dan beranjak pergi dari sana dengan wajah kesalnya.

Ya, dia tuan Ral. ayah petra yang merupakan pria paling terobsesi dengan keluarga Ackerman.
Padahal sudah berulang kali ia mencoba berbicara pada levi untuk mendekatkan anaknya namun?
Malam ini levi malah datang ke acara ini dengan membawa seorang gadis, dan memperkenalkannya pada semua orang bahwa gadis itu adalah kekasihnya.

Levi melirik mikasa di sebelahnya yang tersenyum dan mengobrol dengan orang orang.
ia cukup puas dengan perawakan yang tenang, mikasa bisa mengimbangi obrolan orang orang ini dan menjawab pertanyaan dengan sangat baik dan nampak tak ada keraguan.

"Levi.."

Mikasa mendekat ke arah levi yang memperhatikannya dengan tatapan bertanya "ada apa?"

"Aku harus ke toilet"
Mikasa berbisik sambil sedikit menunduk mengingat tinggi badannya cukup kontras dengan pria itu.

Levi yang mengerti segera meraih tangan mikasa dan membawa gadis itu berjalan, menyibak kerumunan orang orang untuk menuju ke arah toilet.
Tangan levi terasa hangat serta begitu kuat. tentu saja, mikasa bisa merasakannya.
kakinya terus melangkah mengikuti jejak levi di depannya,
Hingga tak sadar ia terus memperhatikan punggung pria ackerman itu yang nampak tegap dalam balutan jas hitam.

Jantungnya tiba tiba berdebar tak karuan, rasa panas seolah menyelimuti wajahnya tat kala kembali mencium aroma parfum levi yang begitu wangi maskulin.

"Hei, mikasa"

Mikasa tersentak saat mendengar suara levi hingga membangunkannya dari lamunan,
Rupanya levi sudah mengantarnya sampai ke depan toilet hingga dengan gugup mikasa melepaskan tangannya dari genggaman levi dan pergi menyelesaikan urusannya.

"Terima kasih, aku akan segera kembali"

"Ya"

Mikasa meninggalkan levi berdiri di sana. pria itu menatap tangannya yang baru saja menggenggam tangan gadis itu yang terasa begitu lembut dan halus hingga membuatnya tersenyum tipis, sangat tipis hingga mungkin tak di sadari oleh siapapun.

Acara belum selesai, namun levi mengajak mikasa untuk beranjak dari sana setelah berpamitan pada beberapa orang.

"Kenapa kita tidak menunggu sampai selesai? aku pikir ini tidak sopan"

Mikasa tiba tiba berbicara sesaat setelah keluar dari ruangan itu,membuat levi berhenti berjalan dan menoleh padanya yang mengikutinya dari belakang.
Levi berjalan lebih dekat ke arah mikasa sambil memasukkan tanngannya ke saku dan berdiri tepat di hadapan gadis itu dengan wajah datarnya.

"Sebaiknya kita pergi sebelum mereka berhasil meracunimu"

Ucapan levi membuat mikasa terkejut dan terdiam.ia mencoba mencerna ucapan levi barusan

"Meracuni?"

"Sudahlah, lupakan"
Levi melirik ke arah lain saat mengatannya seolah tidak ingin membuat mikasa kepikiran, lagipula ia malas untuk menjelaskannya.
Akhirnya mikasa hanya mengangguk dan berjalan kembali mengikuti levi menuju mobilnya.

𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang