Selamat membaca
Mobil levi berhenti di sebuah restoran mewah yang tak jauh letaknya dari kantor tempat mikasa bekerja.
Mikasa terdiam sejenak sebelum keluar mobil menyusul levi.
saat keluar, ia melihat levi yang berdiri menunggunya di depan mobil.
Mikasa memang gadis yang tak banyak bicara jadi ia tidak akan bertanya kenapa levi memilih restoran ini.Mikasa mengekori levi di belakang saat memasuki restoran.
tentu saja dengan wajah tenangnya membuat beberapa staf laki laki disana cukup terpana dengan kehadiran mikasa.
Wajah cantik,putih mulus,tinggi dan ramping.
meskipun ia hanya diam saja, namun itu seolah membuatnya nampak seperti bunga yang menarik perhatian para lebah.Levi akhirnya mengajak mikasa duduk di salah satu ruangan VIP yang cukup tertutup dan privat.
Setelah memesan beberapa menu,levi menyerahkan buku menunya pada mikasa yang duduk tenang di hadapannya.
"Kau bisa memesan apapun" ucap levi datar
"Saya.." mikasa diam,ia tidak tau ingin memesan apa. Semua nama makanan itu sangat terlihat asing di matanya.
seolah tau yang di pikirkan mikasa,levi akhirnya menghela nafas"Samakan saja" ucap levi tiba tiba pada pelayan di sana.
"Terima kasih" mikasa menyerahkan kembali buku menunya kepada pelayan
Diam...
Tidak ada obrolan di antara mereka berdua. Hening dan membuat mikasa merasa sedikit canggung.
Ia meremas bagian bawah roknya sambil masih menatap meja seolah sedang memikirkan sesuatu."Minggu depan ada pertemuan untuk perusahaan,aku ingin kau datang sebagai pasanganku" ucap levi tiba tiba tanpa basa basi.
Mikasa mendongak, menatap levi yang masih memasang wajah datar.
Padahal ucapan pria itu barusan terdengar serius, tapi bagaimana mungkin wajahnya terlihat datar seperti tanpa ekspresi??"Saya?" tanya mikasa
"Ya,kau keberatan?"
Levi menyilangkan tangannya membuat mikasa menelan ludah karna gugup, apakah ini juga bagian dari perjanjian? Pikirnya."Baik"
..
20.15
Setelah makan dan sedikit obrolan kecil, levi kembali melajukan kembali mobil mewahnya menembus keramaian kota sina.
Mall. Ya itu tujuannya sekarang. di salah satu mall paling besar di kota ini levi memiliki kenalan dengan beberapa orang yang punya butik khusus pakaian wanita.
Mikasa terus berjalan mengekori levi di belakang, hingga levi tiba tiba berhenti saat akan menaiki eskalator.
Ia menoleh ke belakang melihat mikasa yang berjalan sambil mengetik pesan di ponselnya."Hei" panggil levi membuat mikasa cepat cepat melihatnya dan menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas.
"Ya pak?"
"Berjalan lah di sebelahku" ucap levi sambil mengerutkan dahinya sedikit.ya hanya sedikit!
Mikasa terdiam, ia akhirnya mengerti kalau levi ingin ia berjalan di sebelahnya.Mereka akhirnya sampai di tempat yang dituju. saat levi masuk, seseorang terlihat berlari menghampirinya dengan wajah yang sumringah.
"Ah aniki!! Kau datang?!Tumben sekali.ada apa, hm??" tanya seorang gadis cantik bernama issabel.
"Mencari baju untuknya" levi melirik mikasa di sebelahnya yang masih terkagum dengan deretan dress cantik yang terpajang di lemari/etalase.
"He..." issabel melihat mikasa dari atas sampai bawah dengan wajah kagum dan tidak percaya.oh astaga! Kakaknya yang dingin ini sedang berkencan dengan seorang gadis!
"Ah halo" sapa mikasa
"Halo! Siapa namamu?" tanya issabel ramah.
"Mikasa"
Setelah memilah dan memilih,akhirnya issabel dan beberapa stafnya membawa setumpuk dress yang akan di coba mikasa.
"Ini, aku tidak tau mana yang akan cocok jadi silahkan coba saja semuanya hehe"
Sembari mikasa dan issabel sibuk memilih gaun dan bergosip tentangnya,levi memilih untuk duduk di sofa sambil di temani oleh secangkir teh.
Matanya memperhatikan sekilas sosok mikasa dari kejauhan.Cantik,tenang, dan terlihat sangat berbeda dengan beberapa wanita yang pernah ia temui.
Mungkin ia memang sudah sadar bahwa mikasa memang berbeda dan istimewa.Sepertinya levi cukup yakin jika keputusannya saat ini tidak salah. Namun ia hanya berharap ia tidak akan jatuh ke lubang yang membuatnya tidak bisa keluar lagi.
Jarum jam terus berputar menandakan waktu terus berjalan, ia masih disini menunggu hingga akhirnya mikasa keluar dari tempat ganti pakaian dengan mengenakan dress hitam.
Dress hitam yang berpadu dengan surai hitam gadis itu yang lebat serta manik onyx yang menawan, membuat mikasa terlihat semakin sempurna.
Dari yang tadinya berniat membeli beberapa saja, kini mikasa malah membawa hampir 10 dress di tangannya.
"Ah semuanya bagus! semuanya cocok untukmu! Jadi bawa semuanya ya Mikasa!" seru issabel
"Saya rasa tidak perlu,ini terlalu banyak" ucap mikasa sambil meletakkan kembali bingkisan itu ke atas meja. Namun ternyata tangan levi lebih cepat mengambil alih dan akhirnya membawa semua tas belanjaan itu di tangannya.
"Kau akan membawa semuanya" ucap levi sambil melirik ke arah mikasa.
.."Dadah sampai jumpa lagi!!" teriak issabel saat melihat punggung levi dan mikasa sudah mulai menjauh dari tempatnya.
Mikasa berjalan di sebelah levi, ia melihat beberapa tas di tangannya dan kemudian tas yang di bawa levi.
Entahlah ia merasa tidak enak meskipun bukan ia yang meminta tapi menerima barang dari orang lain bukanlah hal yang membuatnya senang."Saya pasti akan menggantinya" ucap mikasa membuat levi meliriknya
"Hn??"
"Saat kontrak ini berakhir saya pasti akan mengganti semuanya" ucap mikasa kembali membuat levi berdecih, meskipun sangat pelan tapi mikasa yakin 100% ia bisa mendengarnya.
..
Sebelum mengantar mikasa pulang, levi mengajak gadis itu mampir ke sebuah toko kue untuk membeli beberapa bingkisan untuk mikasa bawa pulang.
Malam semakin larut, jalanan kota mulai terlihat sepi dari lalu lalang kendaraan.
Suasana di dalam mobil yang sunyi tanpa obrolan membuat mikasa mengantuk.Tanpa sadar ia sudah memejamkan mata dan mulai terlelap menyelami mimpi.
Suara dengkuran halus darinya menarik perhatian levi yang tadinya masih fokus menyetir.Levi memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan melepas jas hitamnya, lalu ia gunakan untuk menyelimuti tubuh mikasa.
Saat ia mendekat,aroma strawberry dari parfum mikasa membuatnya terpaku sejenak.
Tanpa sadar Levi memperhatikan setiap sudut wajah mikasa.
Bulu mata yang lentik,hidung mancung serta bibir merah muda yang sedikit terbuka membuatnya hampir salah langkah."Apa apaan??" batinnya
Dengan cepat ia mundur dan duduk kembali ke kursinya dengan wajah dingin, apa yang baru saja ia pikirkan adalah pikiran yang umumnya di pikirkan oleh pria yang tidak punya etika, sudahlah
"Tcih"
Levi kembali melajukan mobilnya untuk segera mengantar mikasa pulang.
Baru beberapa hari bertemu mikasa, harus ia akui kalau ia cukup tertarik dengan gadis itu.
Tapi bukan berarti ia bisa melakukan semua hal seenaknya. Ia cukup tau betul mikasa bukanlah perempuan yang mudah di dapatkan jadi ia harus berhati hati saat mulai mengambil langkah.TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]
FanfictionNiatnya cuma perjanjian, eh malah jatuh cinta beneran. Pair : RivaMika [Modern AU!] .. Seluruh karakter yang terlibat dalam cerita ini hanya milik : [Hajime Isyama] Disini saya hanya meminjam char, untuk menyalurkan ide/imajinasi saya. Pict di ambil...