Chapter 6

207 27 2
                                    

Selamat membaca..
.

"Mikasa!! Cepat buka pintunya! astaga Mikasa! Kau pasti sudah bangun kan?!"

Masih jam 7 pagi, tapi pemuda bermanik hijau ini sudah membuat keributan di depan kemar mikasa. jika saja engsel pintu itu tidak sekuat mental mikasa, pasti pintu kayu itu sudah roboh karna di gedor gedor dengan kuat.

'ceklek'

Pintu pun terbuka oleh mikasa yang berdiri di sana dengan penampilan yang sudah rapi dan wangi.

"Eren,ada apa? kenapa berisik sekali?" tanya mikasa dengan wajah tanpa dosanya, membuat eren geram dan memegang bahu mikasa sambil menahan amarah yang sudah mau meledak.

"Kau sudah bangun dari tadi,tapi kenapa tidak membuka pintunya?! Kau pasti sengaja kan?!"
Tangan eren mencengkeram bahu mikasa lebih kuat,membuat gadis itu sedikit meringis.
Tentu saja melihat itu eren tertegun dan segera menarik kembali tangannya.

"Ah maaf"

Hari ini eren datang ke rumah mikasa lebih pagi karna ia berharap bisa menemui gadis itu yang beberapa hari ini selalu menghindar darinya. ya, ia rasa gadis itu memang sengaja menjauh darinya.

meskipun ia tidak tau mengapa, ia merasa tidak berbuat kesalahan apapun.
tapi kenapa akhir akhir ini mikasa seperti enggan bertemu dengannya?
Mereka tengah sarapan bersama sebelum ibu mikasa memulai obrolan di acara sarapan di pagi yang damai dan tenang ini.

"Eren, tumben sekali pagi pagi sudah datang, apa kau mau mengantar mikasa hari ini?"

"Iya bibi, sengaja sebelum dia pergi dengan pacar barunya itu" ucap eren yang membuat mikasa tersentak dan melirik eren
Dasar padahal laki laki tapi mulutnya lemes.

"Ah tuan ackerman?"

"ackerman?"

Eren terdiam.bukankah itu marga yang sama dengan marga keluarga mikasa?

'Tok tok tok..'

Tiba tiba ketukan pintu terdengar, menghentikan acara makan mereka. saat mikasa hendak berdiri, sang ibu mencegahnya dan memintanya untuk tetap duduk melanjutkan makan.

Setelah membuka pintu, alangkah terkejutnya saat melihat orang yang baru mereka bicarakan sudah berdiri di depan pintu.

Tap




Tap





Tap

Eren hampir menyemburkan makanan yang sudah ia kunyah di mulutnya, saat melihat levi datang bersama ibu mikasa ke ruang makan.

"Pak?"

Bukan cuma eren, tapi mikasa juga ikut terkejut hingga ia reflek berdiri saat melihat levi.

"Silahkan silahkan, maaf hanya hidangan ini yang kami punya"

"Tidak masalah, terima kasih"

berbeda dengan eren dan mikasa yang masih kaget, sang ibu malah terlihat berantusias menyambut levi untuk sarapan bersama mereka.

Hanya suara sendok dan piring yang terdengar beradu di sana.
sesekali eren melirik ke arah levi di sebelahnya, dan kembali melirik mikasa di depannya.

Sedangkan levi masih santai menikmati makanannya sambil sesekali menjawab pertanyaan dari ibu mikasa. tentu saja,matanya sesekali memperhatikan mikasa yang berada tepat di hadapannya.

"Ayo mikasa kita berangkat, aku akan mengantarmu" ucap eren sambil berdiri dan berjalan mendekati mikasa
Levi mendecih pelan dan ikut berdiri mendekati gadis itu.

𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang