Chapter 12

227 24 2
                                    

Happy reading..

Gaun pengantin sudah di pesan, Altar pernikahan juga sudah mulai di siapkan. tak lama lagi Levi akan menikahi mikasa seperti yang levi harapkan sebelumnya.

Tangannya sibuk membolak balik lembaran kertas putih yang sedari pagi menjadi intensitas nya penuh.

"Bisa kau hentikan itu?"

Kenny menyandarkan punggungnya ke sofa dan mendongak, dengan malas matanya melirik sosok levi yang sepertinya tak menghiraukan keluhannya.

"Hei ayolah, kau akan segera menikah.apa tumpukan kertas itu lebih menarik dari mikasa?"

Yang diajak bicara tetap diam tanpa berniat menjawab. pagi ini, lagi-lagi levi bekerja di rumah, dan membiarkan farlan frustasi sendirian di kantor. asal tau saja, ia tidak ingin di wawancarai seperti seorang kriminal kalau sampai farlan tau tentang pernikahannya.

sebenarnya, levi tidak peduli soal itu. memangnya kenapa jika ada yang tau? toh ia tidak berniat untuk menyembunyikannya. ia hanya merasa telinganya masih belum siap mendengar ceramah + pertanyaan farlan.

...

15:45

Mikasa berjalan di trotoar sambil sesekali membuka ponselnya, memeriksa apakah ada pesan dari eren yang akan menghubungi nya atau.... sepertinya tidak.

saat berhenti di bahu jalan untuk menunggu lampu merah dan menyebrang, matanya menangkap sosok seorang pria yang sangat ia kenal tengah berdiri di sebrang sana. tepat di depan mikasa,hanya saja ada jarak jalan di antara keduanya.

"Levi?" batinnya

Setelah lampu merah muncul dan mobil berhenti, ia mulai berjalan dan menyebrang, menghampiri pria itu yang sepertinya memang sudah menunggunya.

"Pak-maaf maksudku..levi? apa yang kau lakukan di sini?" tanya mikasa sambil menoleh ke kiri kanan, memastikan kalau pria pendek itu memang jalan kaki ke tempat ini.

levi melihat jam tangannya dan kembali menatap mikasa.

"Menunggumu,mikasa. kita akan pergi hari ini. apa kau sibuk?"

mendengar perkataan levi, mikasa sedikit tertegun. apa pria ini sudah tau kalau ia akan datang kemari dan sengaja menunggunya di sini?

mikasa menggeleng sambil terseyum tipis.

"Tidak.aku baru akan pulang karna tidak ada urusan lain"

"Jadi pergi?"

"iya"

mereka akhirnya berjalan bersama setelah itu, sambil sesekali mengobrol kecil. Levi dan mikasa berjalan santai di antara banyaknya orang yang berlalu lalang sambil bergandengan tangan.
dalam hati, levi mengutuk saat ia melihat hal itu padahal sebenarnya dia juga pengen wkwkwk.

*Buk!*

"Ouh!!"
seorang anak laki-laki berusia 5 tahun tidak sengaja menabrak mikasa saat berlari, membuat anak itu jatuh terduduk sambil meringis merasakan nyeri di bokongnya.
melihat hal itu, mikasa juga ikut terkejut dan reflek berjongkok untuk membantu anak itu berdiri.

"Hei,kau tidak papa? apa ada yang terluka?" mikasa bertanya sambil memegang tangan anak itu dan membantunya bangun.

"Umh-tidak papa,maaf " anak itu memalingkan pandangan karna takut menatap mikasa.sedangkan mikasa malah tersenyum sambil mengusap kepalanya, membuat anak kecil itu jadi ikut tersenyum.

"Lain kali hati hati, jangan berlari"

"Kakak tidak marah?" tanya nya takut-takut.

"Tidak, tapi jangan berlari lagi seperti tadi ya. itu berbahaya"

𝐌𝐢𝐝𝐝𝐥𝐞𝐦𝐢𝐬𝐭 ꨄ [Levi X Mikasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang