"H-hai." Pikirannya mendadak blank. Situasi ini sangat canggung, dan semakin canggung saat lawan yang diajaknya bicara hanya menatapnya dengan malas. Tangan kanannya lalu terulur dengan bodoh memperkenalkan diri.
"Aku— Park Chanyeol."
Sehun menatap tangannya sejenak, alisnya terangkat begitu ia kembali menatap mata bulat namun tajam pemuda di depannya.
Sejauh ini, satu-satunya hal yang Chanyeol inginkan adalah mengubur diri di pulau terpencil. Kepalanya mengumpat kebodohannya mengajak Sehun bicara di koridor. Dan sialnya, mereka jadi pusat perhatian sekarang.
Beberapa detik berlalu, tangannya mulai dingin di udara. Senyum yang dipasangnya mulai gemetar, mendadak hilang bertepatan yang lain memekik melihat Sehun yang beranjak tanpa mengatakan apapun.
Chanyeol terengah-engah, mata bulatnya menatap tak percaya pada sosok yang baru saja melewatinya tanpa pikir panjang.
Apa ini?
Dia baru saja dipermalukan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam pulang Chanyeol berniat menemui Sehun, dia menuruni tangga dengan tergesa-gesa saat Sehun mempercepat langkahnya.
"Oi oi—"
"Kau—!"
"Oh Sehun!"
"Yak!" Chanyeol berteriak frustrasi, mempercepat langkahnya mengejar Sehun dan.. God! Dia mendapatkan lengannya. "Kau ini kenapa? Apa wajahku menakutkan sampai kau kabur begini?"
"Aku tidak kabur." Sehun menarik lengannya.
"Lalu?"
"Hanya tidak ingin melihatmu."
"Apa?! T-tapi kenapa?" Chanyeol bertanya bingung.
Sehun mengerutkan kening. "Aku harus punya alasannya?" Anggukan dari lawan bicaranya membuat Sehun mendesah pelan. "Aku tidak suka denganmu."