_______
Menampilkan senyum tampannya, satu tangannya yang memegang sebuket bunga terangkat dan menyodorkannya pada Sehun dengan satu kalimat dan satu tarikan napas__
"Jadilah kekasihku."
Dunia di sekitar seperti berhenti sejenak, para pecinta drama akan menganggap pernyataan barusan terdengar klise. Namun yang membuat istimewa, ucapan menyebalkan tersebut baru saja keluar dari mulut Park Chanyeol pada seorang namja miskin, Oh Sehun.
Sebuah pertanyaan timbul di benak mereka. Apakah kisah cinta antara si kaya dan si miskin benar-benar nyata di kehidupan?
Sehun hanya menatapnya dengan ekspresi tak terbaca. Seluruh perasaannya campur aduk sekarang, antara kesal, malu, dan ingin menertawakan Chanyeol. Menggigit bibir bawahnya kuat, menatap bunga lalu bergantian menatap Chanyeol.
Dengan helaan napas panjang, Sehun mengambil buket bunga yang disodorkan dan tersenyum tipis.
Keterkejutan di wajah Chanyeol membuat senyumnya semakin tampak. Sehun tidak mengira, Chanyeol yang kadang terlihat bodoh kali ini membuktikan bahwa dirinya benar-benar bodoh. Apa yang ia pikirkan memberinya bunga di tengah tontonan seluruh siswa?
Sehun jadi bertanya-tanya.
Inikah yang disebutnya momen berkesan?
.
.
.*****
Usai menerima bunga yang diberikan, Sehun mengisyaratkan mereka bicara empat mata. Jadi disinilah mereka sekarang, laboratorium lantai 3.
Sehun mengernyit, Chanyeol yang terlibat sangat antusias membuat kepalanya lantas menggeleng. Tanpa basa basi Sehun mengambil tangan Chanyeol dan meletakkan bunga yang sebelumnya ia terima.
"Ini—"
"Hah?" Chanyeol berkedip bingung.
"Kukembalikan."
"Kenapa? Tidak suka bunganya?"
"Tidak—" Sehun mendengus. "—aku hanya tidak suka bunga darimu."
Chanyeol mengangguk-angguk dan sedetik matanya melotot heboh. "Kau menerima bungaku tadi!"
"Ya?"
"Jika sudah diterima tidak bisa dikembalikan, kau kekasihku sekarang!"
"Kekasih?" tanyanya sinis, Sehun menatap Chanyeol dengan seringai meremehkan. "Kau tahu kenapa aku menerimanya? Itu karena aku tidak ingin mempermalukanmu. Kenapa kau sangat bodoh mengikuti saran Jackson?"
"Ap—? Apa maksudmu?"
"Aku bisa saja membuangnya ke tempat sampah tapi apa yang orang lain katakan jika mereka melihat? Seorang Park Chanyeol dicampakkan?" Sehun berkata dengan nada main-main. "Bisakah seorang sepertimu menghadapinya?"
Chanyeol sontak kehilangan dirinya begitu ia meraih kerah Sehun dan mendorongnya kasar ke dinding, suara benturan terdengar menyakitkan. Namun bukan itu yang Chanyeol pedulikan sekarang, giginya gemertak dan rahangnya mengeras.
Pertanyaan di benaknya terjawab saat menemukan ekspresi menantang di wajah Sehun. Chanyeol bisa langsung menyimpulkan.
"Seberapa banyak yang— tidak, sejak kapan?"
"Sejak awal, kurasa?" Sehun tersenyum miring. Dia bisa berbohong untuk yang satu ini.
"Kau mempermainkanku?" Chanyeol menggeram. "Kenapa kau diam saja, sialan!"
Sehun tertawa. "Tidak ada yang lebih menyenangkan mendengar kebohongan saat kau tahu kebenarannya."
Cengkeraman Chanyeol melonggar dan Sehun memanfaatkan kesempatan dengan mendorong lalu memukul wajahnya. Sial, pukulannya tidak cukup keras ternyata. Chanyeol tak begitu terpengaruh.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARCADE | CH
FanfictionChanyeol terengah, mata bulatnya menatap tak percaya pada sosok yang baru saja melewatinya tanpa pikir panjang.