Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini kantin menjadi sedikit heboh. Pasalnya disana, tepatnya di meja paling pojok Park Chanyeol sedang bersama.. Oh Sehun?
Sungguh, apa yang salah dengan dunia? Bagaimana mungkin seorang seperti Sehun bisa bergaul dengan Chanyeol? Sihir macam apa yang dilakukannya?
Sementara orang-orang terus memperhatikan, Sehun mengumpulkan segenap kekuatan menahan agar tidak menjambak rambut Chanyeol sampai botak dan membenturkan kepalanya berulang kali ke atas meja. Pria ini tiba-tiba saja duduk di depannya seenaknya.
"Apa yang kau lakukan?" Sehun akhirnya bersuara.
"Apa?" tanya Chanyeol sok polos, mengernyit ke arahnya.
"Dari sekian banyak tempat, haruskah kau duduk di depanku?"
"Memang apa masalahnya? Tempat ini juga bukan milikmu."
"Aku bersumpah." Sehun menatapnya dengan peringatan. "Kau sebaiknya tidak melakukan sesuatu yang bodoh."
Chanyeol mengangkat alis. "Sehun, apa kau merasa terganggu dengan orang-orang yang menatap kita?" Seutas senyum kecil terbit di wajahnya. "Abaikan saja, mereka tidak bisa berbuat apapun, kau bisa lanjutkan acara makanmu dengan tenang."
"Tenang?" Sehun bertanya sinis. "Bagaimana bisa aku tenang ketika kau satu-satunya alasan yang menggangguku."
"Aku hanya diam, bagaimana bisa itu mengganggumu?"
"Yang kau lakukan sedari tadi terus menatapku! Kenapa kau tidak selesaikan makanmu dan segera pergi?"
"Apa kau gugup saat aku menatapmu?" Dia terkekeh saat Sehun menatapnya dengan alis terangkat bingung. "Seorang Park Chanyeol memperhatikanmu, duduk di depanmu dan mengajakmu bicara. Normalnya kau merasa gugup, tidak banyak orang bisa mengambil atensiku sepertimu." Sorot matanya memandang Sehun penuh arti. "Jujur dan akui jantungmu mulai berdebar sekarang."
Sehun mengerutkan kening, perutnya mendadak dipenuhi mual. Yang benar saja, seolah dia akan terkesan, kepercayaan diri pria ini jauh di atas rata-rata. "Perkataanmu terdengar aneh." Dia merenungi sejenak. "Juga menjijikkan."
Chanyeol sedikit tersentak, namun berusaha tidak goyah. "Baru pertama kali aku melihat seseorang begitu keras pada dirinya, kau mahir menyembunyikan perasaan dengan memasang wajah datar untuk menutupi emosimu."
"Menurutmu aku begitu?" Sehun mengejek, sudut bibirnya terangkat miring. "Darimana asalnya analisis ini?"
"Aku langsung tahu begitu aku melihatmu."
"Maka kau akan tahu aku berharap kau mengabaikanku atau tidak menganggap keberadaanku sama sekali."
Chanyeol termenung, ingin mengatakan sesuatu namun tidak tahu apa yang bisa dia katakan untuk saat ini. Mungkin Sehun benar, Chanyeol juga telah menyadarinya sejak awal. Tidak perlu menjadi pintar untuk menebak segala sikap yang Sehun tujukan padanya.