Chapter 12

405 63 14
                                    

_____________

Mereka terdiam dan menatap horor pada Chanyeol di pojok ruangan, sambil menatap tembok sesekali terkikik seolah ada makhluk tak kasat mata memberinya pertunjukan menghibur disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka terdiam dan menatap horor pada Chanyeol di pojok ruangan, sambil menatap tembok sesekali terkikik seolah ada makhluk tak kasat mata memberinya pertunjukan menghibur disana.

"Kalian memikirkan hal yang sama?" Joy membuka suara.

"Kurasa dia gila." Raut wajah Suho berubah prihatin. "Haruskah kita hubungi psikiater?"

Jackson terkekeh. "Dia hilang akal sejak ditolak Sehun."

"Serius? Sehun— apa katamu!?"

"Kalian percaya itu?" Chanyeol lalu berbalik dengan seringai terpatri di wajahnya, menatap Jackson dengan raut mengejek. "Jangan kira aku bernasib sama sepertimu."

Jackson semakin tergelak. "Kau harus lihat dirimu sendiri, waktumu tinggal beberapa hari dan kau berkata seolah Sehun menyukaimu."

"Bingo!" Dia menjentikkan jari. "Kenapa Sehun menerimaku jika dia tidak menyukaiku?"

Yang lain terdiam dan saling bertatapan.

"Maksudmu—?"

Chanyeol tersenyum kemenangan.

"Kau benar-benar menjinakkan singa liar itu?"

"Setelah semua yang Chanyeol lakukan, menurutmu Sehun akan mengabaikannya?" Yeri menanggapi dengan senyum remeh. "Dia hanya bersikap jual mahal, Oh Sehun mungkin berpikir hal itu membuatnya semakin menarik."

"Tapi bagiku sikapnya tidak terlihat seperti dibuat-buat," kata Kyungsoo mengerutkan kening.

"Kapan?" tanya Baekhyun, menatap Chanyeol penuh selidik. "Sejak kapan kau berkencan dengannya?"

Keterdiaman Chanyeol membuat Baekhyun terkekeh. "Tadi siang? Saat kau menjaganya di UKS?"

"Sejak aku memberinya bunga."

Baekhyun mendelik. "Aku ingat kalian bersikap seperti orang asing setelah itu."

Mendengus kasar. "Tidak heran kalian mengira aku ditolak, awalnya memang ada sedikit kesalahan." Chanyeol merenung, pikirnya kembali mengulang kalimat Sehun yang terpaku di kepalanya.

"Itu karena aku tidak ingin mempermalukanmu."

Mendengus, Chanyeol menyeringai. "Sehun itu pemalu."

"Apa?!" Jackson memekik, tidak yakin mana yang lebih mengejutkan antara Sehun menerima Chanyeol atau Sehun yang pemalu.

"Itu benar, Sehun tidak suka aku membuatnya jadi pusat perhatian. Dia memintaku menjaga jarak dan bersikap seolah kami tidak akrab. Dengan begitu, yang lain akan berpikir kami tidak memiliki hubungan." Ia mengangkat alis. "Sepertinya itu berhasil, kalian juga tertipu."

Chanyeol lalu bersenandung. "Waktu itu wajahnya sangat merah sampai aku mengira dia akan berubah jadi tomat." Seringai Chanyeol semakin lebar melihat ragam ekspresi sahabatnya, khususnya Jackson yang terlihat seperti menahan berak. "Untungnya Sehun sudah tidak terlalu kesal saat aku mengajaknya bicara tadi."

ARCADE | CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang