1

11.2K 469 6
                                    

Gubrakkkk......

"Aduhhhhhh......." Ringis Nata saat terjatuh dari tempat tidur sambil memegangi pinggang nya.

Dia Lanata Bagaskara, salah satu orang yang kalo tidur lupa waktu. Bunyi alarm sudah tidak mempan di telinganya, biasanya kalau pagi selalu dibangunkan oleh ayahnya. Kenapa ayahnya? Karena dia hanya tinggal bersama sang ayah karena ibu nya sudah tiada setelah melahirkan Nata.

Hari ini ayah nya tidak ada di rumah karena ada urusan di luar kota selama dua hari. Karena tak ada yang membangunkan jatuh pun menjadi alasan terbangunnya putri tidur kita.

"Ini kenapa lagi pakek acara jatuh segala, ganggu orang mimpi aja deh." Ucap nya sambil mengucek kedua matanya.

"Padahal hampir aja ketemu pangeran berkuda malah jat....HAH JAM DELAPAN." Belum selesai dengan kalimat yang akan diucapkan, Nata dibuat terkejut ketika tidak sengaja melihat jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi.

Dengan tergesa-gesa Nata langsung berdiri dari jatuhnya, mengobrak-abrik lemari untuk menyiapkan baju yang akan dipakai nya. Setelah selesai dengan baju ia langsung mengambil handuk dan belari ke kamar mandi untuk cuci muka karena gak bakal sempat buat mandi.

Hari ini dia akan ada kelas jam sembilan pagi dan yang paling spesial nya hari ini akan ada dosen baru yang rumornya dosen itu dosen killer dari yang ter killer, jadi dia tidak boleh telat supaya bisa memberi kesan yang bagus saat pertemuan pertama.

"Ini sepatu yang sebelah kemana astagaa..... Ini sisir juga kemana, gak tau apa orang lagi buru-buru." Gerutu nya sambil mencari keberadaan sepatu dan juga sisir.

"Nah ketemu, sekarang tinggal pakai."

"Perfect." Ucapnya sambil berkaca.

"Sekarang tinggal ngecek barang yang dibawa dan berangkattt..." Ucap Nata yang sudah siap dengan penampilannya.

"Buku udah, handphone udah, laptop juga udah, flashdisk isi materi juga udah, apa lagi ya yang mau dibawa." Ucap Nata sambil mengingat-ingat apa saja yang akan dibawanya.

" Oh ya dompet nya belum dimasukin, bisa berabe kalo gak bawa uang." Ucapnya sambil memasukkan dompet ke dalam tas.

"Gak bakal sempet nih kalo buat sarapan dulu, jadi sarapan di kantin ajalah."

"Oke siapp... Waktunya berangkat..." Serunya.

"Oh iya kan ini ayah gak di rumah, berarti gue jalan kaki dong kan motornya lagi diservis."

Memang bisanya Nata berangkat ke kampus menggunakan motor meskipun jarak rumah nya dengan kampus tidak terlalu jauh atau kalau enggak pakai motor dia diantar oleh ayah nya tapi karena hari ini gak ada ayahnya maupun motor makanya dia harus jalan kaki.

"Sekarang pukul delapan lebih lima belas, untuk jalan sampe kampus sekitar 10 menit. Lah berarti tinggal 5 menit dong sisanya, mana sempet anjir." Ucap Nata lesu karena udah gak ada waktu nanti untuk sarapan di kantin.

Dengan langkah tergesa Nata berjalan dengan sesekali berlari menuju kampus, bibirnya tak pernah berhenti untuk sekedar menggumamkan nada lagu ataupun meroasting orang yang lewat, tak lupa ia juga menyapa pejalan kaki yang melewatinya.

"Dudududu..." Senandung Nata.

"Hari yang sia-."

Wuusss.....

Byurrrss.....

Namun saat sudah dekat dengan kampus tinggal satu belokan lagi malah harinya benar-benar sial, ia terkena cipratan genangan air hujan karena ada mobil yang tidak memelankan kendaraan nya saat melewati genangan air.

"HEH SIALAN." Teriak Nata ketika merasakan basah.

"Eeeww baju gue jadi kotorrrr." Ucap nya jijik karena penampilan nya sudah kotor.

"Heyy,, Berhenti woy!!!" Teriak Nata berharap mobil yang sudah membuat bajunya kotor itu berhenti dan bertanggung jawab.

"Ihh ini gimana, mau balik udah gak keburu tapi kalo diterusin bajunya udah kotor, mau bolos hari ini ada dosen baru yang rumornya tu dosen pelit nilai dan gak mau mentoleransi keterlambatan. Arghhh ini kenapa lagi yang terkena air nya juga banyak." Ucap Nata sambil mengusak keras rambutnya karena frustasi.

"Gue tandain itu mobil, awas aja pokoknya!!" Ucapnya sambil menatap benci mobil yang masih melaju ke arah kampus nya.

"Terus ini gimana dong, gue malu plisss. Apa pulang aja ya." Rasanya nata mau menangis saja melihat penampilannya. Baju putih terkena noda, perpaduan yang sempurna.

Kalau ada yang lihat pasti mereka mengira Nata adalah orang gila, didukung dengan baju yang kotor, rambut yang kusut karena di acak-acak sendiri, dan ditambah dengan ekspresi muka yang berubah-ubah mulai teriak teriak, jijik, sampai hampir nangis.

" Ma iat deh kakak yang ada di ujung jalan itu, kacian ya cantik-cantik stless." Nahkan, ini anak kecil yang baru lewat nyeletuk sama ibunya.

"Huusss.... Dek jangan keras-keras nanti kalo kakak nya denger bisa ngamuk." Ucap sang ibu membalas perkataan buah hati nya meskipun dalam hati ia juga menyetujui apa yang dibicarakan anaknya.

Hahahahhaha/tertawa jahat.

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang