13

3.1K 272 0
                                    

"MAMPUS.... GUE LUPA ASTAGAAA," Teriak Nata yang membuat seisi kelas kaget.

"Syuutttt..." Tegur seisi kelas dengan meletakkan jari telunjuk di bibir meraka masing-masing.

Sedangkan Kana dan Aldo yang malu dengan kelakuan Nata pun meminta maaf pada seisi kelas.

"Maaf semuanya" Ucap Kana dan Aldo dengan kedua tangan yang menyatu di depan dada🙏🙏

"Lo kira-kira dong kalo mau teriak, yang lain keganggu ogep, "  ucap Kana dengan tangan memukul Nata.

"Gue gimana ini? Tugas nya belum, apa gue pulang aja ya?" Tanya Nata frustasi.

"Heh gak inget tadi udah ketemu Pak Aksa di koridor, dia bakal tau dong kalo lo bolos." Balas Aldo sambil menoyor kepala Nata, itung-itung balas dendam upss.

"Terus gimana ini" ucap Nata melas.

"Lo belum ngerjain sama sekali?" Tanya Kana.

"Belum, seharusnya kemarin tapi gue lupa jadinya kemarin cuma rebahan aja."

"Ya terus gimana? Mau ngerjain sekarang gak bakal keburu waktunya udah mepet banget ini, mau pulang juga tadi udah ketemu pak Aksa, pasrah aja udah paling nanti disuruh keluar kelas." Jawab Kana yang semakin membuat Nata frustasi.

Dengan lesu Nata menjawab Kana, "Yaudah lah pasrah a-"

"Selamat pagi semuanya" Sapa pak Aksa saat memasuki kelas.

"Pagi pak" jawab seisi kelas serempak.

"Dua hari yang lalu saya memberikan tugas membuat makalah kan? Silahkan dikumpulkan."

"Baik pak" balas seisi kelas

"Yang tidak mengerjakan silahkan angkat tangan."

Mendengar itu Nata dengan takut-takut mengangkat tangan nya, "saya belum mengerjakan pak"

Melihat ada salah satu mahasiswi yang dikenalinya itu belum mengerjakan tugas membuat pak Aksa mendengus keras, "Silahkan keluar dan Jangan masuk ke kelas selama pelajaran berlangsung." Tekan pak Aksa

Tak ingin membuat sang dosen lebih marah, Nata segera keluar kelas tetapi saat memegang ganggang pintu suara pak Aksa kembali menginterupsi nya, "Setelah ini temui saya di ruangan saya untuk mengambil hukuman kamu."

"Iya pak" jawab Nata lesu.

Setalah keluar kelas tujuan pertama Nata adalah Kantin. Saat sampai di kantin Nata segera memesan makanan dan mencari tempat duduk.

"Bu Ijah batagor nya 1 sama es jeruk 1 ya, saya tunggu di bangku pojok sana." Pesan Nata sambil menunjuk tempat yang akan didudukinya.

"Siap neng," balas Bu Ijah salah satu penjaga kios makanan di kantin.

Beberapa menit setelah itu makanan pun di antar ke mejanya dan Nata makan dengan tenang.

Sebentar lagi kelas akan selesai, Nata segera bersiap-siap untuk pergi. Tetapi sebelum itu dia menuliskan pesan singkat untuk Aldo agar pulang terlebih dahulu.

Untuk menghindari keterlambatan dan penambahan hukuman, Nata memilih untuk menunggu pak Aksa di depan ruangan karena masih ada waktu 1 menit sebelum kelas benar-benar selesai, yang berarti kemungkinan beliau masih dalam perjalanan menuju ruangan.

Karena bingung mau ngapain Nata pun memainkan hp sambil jongkok di depan pintu. Sekedar info disana tidak ada kursi tunggu ya.

Dari kejauhan pak Aksa menyerngit ketika melihat seseorang berjongkok di ruangannya. Wajah nya tidak terlalu jelas karena orang itu menunduk sehingga rambutnya turun menutupi wajahnya.

Melihat sepasang sepatu berhenti di depannya, Nata pun mendongak melihat pemilik sepatu. Mengetahui siapa pemilik sepatu itu membuat kedua sudut bibir Nata terangkat membentuk senyuman yang cantik karena orang yang ditunggunya sudah datang.

Sedangkan pak Aksa yang melihat siapa jongkok di depan ruangan ini menaikkan sebelah alisnya, "Kalau mau ngemis jangan disini ta. Gak bakal saya kasih uang."

Dengan cepat senyuman Nata berubah menjadi kejengkelan, "Saya nungguin bapak ini, bukan mau ngemis."

"Terus ngapain jongkok kaya orang melas disini? Dan kamu cepat berdiri, saya mau masuk"

Nata segera berdiri dan menggeser tubuhnya dengan menampilkan senyum paksanya, "Ya disini gak ada tempat duduknya pak, kalau berdiri terus saya capek jadinya jongkok disini!"

"Cepet masuk jangan diam di depan pintu aja!"

Setelah masuk Nata langsung duduk di kursi depan pak Aksa tetapi suara pak Aksa kembali terdengar, " siapa yang suruh kamu duduk?"

Dengan dongkol Nata berdiri dan menggerutu dalam hati 'Ni dosen kok gak ada kasian-kasian nya sih, capek tau kaki gue'

"Saya juga gak suruh kamu berdiri!"

Mendengar itu perasaan Nata semakin dongkol, "Terus bapak mau nya saya ngapain?"

"Yaudah si duduk aja" Jawab pak Aksa acuh tak acuh.

'sabar Nata'

"Jadi kenapa kamu gak mengumpulkan tugas?"

"Saya lupa pak" cicit Nata.

"Ya jelas lupa orang dipikiran kamu cuma pacaran doang." Cibir pak Aksa.

"Saya gak pacaran kok pak, Aldo itu cuma sahabat saya. Lagian kan saya udah jelasin kenapa waktu itu ada di acara nikahan bareng Aldo dan untuk yang bohong saya minta maaf pak." Ucap Nata dengan menunduk.

"Sahabat?" Tanya pak Aksa yang kelihatan ragu.

"Iya"

"Kamu yakin cuma sahabat?" Tanya pak Aksa meremehkan.

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang