26

2.7K 223 6
                                    

"Nata" panggil orang itu

"Iya" perlahan Nata mendongak melihat siapa yang memanggilnya.

"Sialan ngapain nih orang ada disini," lirih nata ketika melihat sepasang kekasih yang pernah dibencinya itu menghampiri nya. Lirih an dari nata itu juga masih bisa didengar pak Aksa meski samar.

Cowok yang menyapa nata itu tersenyum membentuk senyuman yang indah dengan lesung di pipinya, "Apa kabar kamu sekarang? Udah lama gak ketemu ya " menjeda ucapannya

Senyum yang tadi mengembang itu turun tergantikan ekspresi kurang suka yang ketara setelah melihat pak Aksa "Sekarang udah punya pacar ya?" Tanya orang itu lagi

Nata sekarang jadi bingung mau menjawab gimana, malu banget kalo mantan gebetan dan mantan sahabatnya ini tau kalo dia masih jomblo sampai sekarang.

Mata Nata bergerak kesana-kemari mencoba mencari jawaban yang tepat, setelah memikirkan nya dengan sedikit ragu dia menjawab, " iya, kenalin ini mas Aksa pacar gue sekarang"

Nata melihat pak Aksa dengan ekspresi memelas berharap pak Aksa memahami kode darinya supaya mau menjadi pacar pura-pura nya. "Plis" ucap Nata tanpa suara yang masih bisa ditangkap oleh pak Aksa.

Meski bingung apa yang terjadi pak Aksa memilih mengikuti sandiwara Nata, lagian dia juga kurang suka dengan cowok yang menyapa Nata barusan. Mana pas ngomong lembut banget lagi sama Nata, jadi muak dia dengernya.

Berdehem sebentar, setelah itu pak Aksa mengulurkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan.

"Aksa,pacarnya Nata" ucap pak Aksa ketika berjabat tangan dengan dua orang yang menghampiri nata tadi

"Faris, teman SMA Nata" ucap cowok tadi yang ternyata bernama faris

"Aurel, pacarnya Faris sekaligus teman SMA nya nata juga" ucap cewek yang datang bersama Faris

Pak Aksa mengangguk setelah mereka selesai memperkenalkan diri, sekilas ketika pak Aksa melihat Nata, mukanya begitu menampilkan ketidaksukaan meski sebentar.

"Kita boleh gabung gak?" Tanya Faris

Dengan amat terpaksa nata mengizinkan mereka untuk bergabung, "gabung aja"

Pak Aksa yang semula duduk di depan Nata kini berpindah jadi di samping Nata dengan Faris dan Aurel didepan mereka.
Suasana menjadi begitu canggung, nata yang tak mau bermuka dua dengan mengakrabkan diri, ia juga tak mau pusing-pusing mengajak mereka ngobrol, sedangkan pak Aksa memilih acuh.

Dapat dilihat wajah Aurel begitu keruh melihat pacarnya menatap Nata begitu dalam, Faris bahkan tidak mengalihkan pandangannya dari nata, bibirnya juga ikut membentuk senyum kecil. Aurel begitu merasa panas berada disini.

Hening beberapa saat, nata beranjak dari duduknya ingin ke toilet sekedar untuk membasuh mukanya.

"M-mas aku mau ke toilet dulu ya" izin nata pada pak Aksa.

Pak Aksa mengangguk membiarkan nata pergi ke toilet, tak lama kemudian Aurel juga izin ke toilet.

"Ris aku juga ke toilet dulu ya" ucap Aurel yang dibalas anggukan oleh faris.

Kembali lagi ke Nata. Saat ini ia berdiri di depan wastafel melihat pantulan wajah nya di cermin yang ada. Ia sudah lelah mengabsen seluruh penghuni kebun binatang.

"Bangsat ngapain ketemu mereka lagi sih, udah bagus 3 tahun ini mereka hilang kaya di telan bumi malah gue kira udah mati. Malah sekarang ketemu lagi" keluh Nata

Nata membasuh mukanya berharap semua bayang-bayang masa lalu itu pergi. Saat asik membasuh wajah nata di buat emosi ketika mendengar suara orang di belakang nya.

"Pacar Lo yang sekarang keren juga ya, keliatan nya juga tajir." Ucap cewek di belakang Nata yang ternyata adalah Aurel.

Nata berusaha menahan emosinya. Memasang senyum sinis kemudian dia berbalik menghadap Aurel, "Iya dong, pinter kan gue cari pacar. Oh iya pastinya itu juga bukan hasil merebut sih" ucap Nata tersenyum mengejek.

Aurel jadi geram melihat Nata mengejeknya "Bangsat, "

"Liat aja pacar Lo itu juga gak akan bertahan lama"

Nata semakin tersenyum mendengar balasan dari musuhnya itu "hahaha yakin banget lo kalo gue sama mas Aksa gak akan bertahan lama?"

"Mungkin sebentar lagi pacar Lo itu bakalan sadar kalo masih banyak yang lebih baik dari elo, contohnya gue." Jawab Aurel sombong

"Pffttt,, inget ya mantan sahabat gue yang tersayang. Mas Aksa itu gak kaya Faris yang bakal ke goda sama tubuh Lo, jadi jangan samain pacar gue sama pacar bangsat Lo itu. Oh iya jangan samain juga gue sama lo"

"Sialan apa maksud Lo hah?!" Sentak Aurel

Nata semakin tertarik melihat respon dari Aurel. Dengan tampang pura-pura polos dia menjawab, "loh emangnya gue salah, Lo kan bisa dapetin Faris karena dengan suka rela ngelemparin tubuh lo ke ranjang nya dan juga jadi jal-,,upss sorry kayanya mulut gue gak bisa di rem"

"Mulut gue soalnya terlalu jujur si-"

Plakk.....

Wajah nata menoleh kesamping karena tamparan dari Aurel. Ia mengepalkan tangannya, enak sekali Aurel ini menampar wajah cantiknya. Ayahnya saja tidak pernah kok dia seenaknya.

"Denger ya nata, cara kotor yang Lo sebutkan tadi itulah yang berhasil membuat Faris jatuh ke tangan gue. Dan berakhir Lo yang ditinggalkan. So gue yang menang entah pakai cara apapun itu." Ucap Aurel sombong

Nata terkekeh sinis, "cara kotor aja di banggain. Mau heran tapi ini Lo Aurel hhh. Dan satu hal yang harus Lo inget ya Aurel, gue gak pernah kalah, kalo gue mau sekarang gue juga bisa rebut Faris dari Lo tapi sayangnya gue yang gak mau. Gue harap Lo gak buta saat melihat tatapan mata Faris ke gue."

Nata pergi dari toilet meninggalkan Aurel yang semakin murka di tempatnya.

Dari kejauhan Nata dapat melihat pak Aksa dan Faris sama-sama melemparkan tatapan dingin. Saat sampai meja mereka, tanpa basa-basi Nata mengajak pergi pak Aksa,

"Mas ayo kita pergi, katanya mau beli kado buat lala." Ucap Nata pada pak Aksa

Pak Aksa mengalihkan pandangannya dari Faris ke Nata, auranya semakin dingin melihat pipi nata yang tercetak jelas jejak telapak tangan yang menunjukkan betapa kerasnya pipi itu ditampar.

Mengelus pelan pipi nata. " Kenapa?" Tanya pak Aksa dingin

"G-gapapa" balas nata kikuk, bagaimana tidak, dia sedikit terkejut dosennya yang mengelus pipinya.

"Hmm... Yaudah ayo kita pergi" 

Saat akan beranjak pergi Faris memegang tangan nata, "kamu kenapa ta?"

Melepas pegangan tangan itu. Nata menatap Faris sebentar, "gue gapapa. Oh iya lain kali jagain aja pacar lo biar gak nampar orang sembarangan."

Setelah itu mereka benar-benar pergi dari hadapan Faris. Kemudian mereka memutuskan untuk pergi membeli kado buat Lala, tetapi sebelum itu pak Aksa mengobati pipi nata terlebih dahulu.

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang