12

3.1K 261 4
                                    

Hari ini Nata akan ada kelas pukul 9 pagi, karena ayahnya sedang ke rumah nenek, Nata meminta Aldo untuk menjemputnya sebagai buntut dari kejadian kemarin.

Saat sudah dekat dengan kampus mereka disalip oleh sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Hah rasanya montor mereka mau oleng saja, kebetulan hari ini Aldo memakai montor beat bukan mobil, itupun montor hasil meminjam dari mamanya.

"Eh itu mobil nya siapa sih ta? Padahal udah deket kampus masih aja ngebut, nabrak baru tau rasa tuh orang," Ucap Aldo dongkol.

"Hahahaha emang berani lu ngomong gitu depan orangnya? Natap sepatunya aja Lo udah ketar-ketir."

Mendengar jawaban dari Nata, Aldo semakin dibuat penasaran, "Emang siapa sih ta?"

"Itu tuh mobilnya pak Aksa!! Yakin lu berani bilang gitu tadi?"

"Oh mobilnya pak Aksa,"

"Berani Al?" Tanya Nata dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Ya kaga lah yakali,"Jawab Aldo ngegas.

"Yee santai dong mas," Ucap Nata dengan tangan yang memukul pundak Aldo.

"Sakit woee, nanti kalo jatuh tau rasa Lo."

"Hmm ya-ya,"sahut Nata acuh tak acuh.

"Eh lo ada hubungan lah sama pak Aksa?"

Nata dibuat bingung dengan pertanyaan yang diajukan oleh Aldo, "Hubungan apa?"

"Ya-ya hubungan lebih dari dosen dan mahasiswa mungkin?"

Nata yang mendengar dengan cekatan langsung menoyor kepala Aldo keras, "Jangan ngadi-ngadi deh lu"

Serangan mendadak dari Nata membuat Aldo kaget dan hampir oleng, untung saja mereka sudah sampai di parkiran.

Saat sudah memarkirkan motornya Aldo langsung menghadap kebelakang sambil memelototi Nata, "Santai aja dong kaga usah noyor-noyor, gue buang di jalanan nanti nangesss."

"Wah rugi berat Lo buang bidadari kaya gue gini, seribu satu nih nanti nyeseellll terus bingung cari yang kaya gue tapi gak ada." Ucap Nata sambil mengibaskan rambutnya.

Aldo yang terkena rambut Nata kembali melototinya, "Halah di pasar loakan juga banyak yang modelan kaya lo."

"Heh gue bukan elo yang pasaran yaa!!!" Balas Nata tak terima dengan tangan yang memukul lengan Aldo.

"Adoh sakit, jangan keras keras dong!" Ucap Aldo ngegas, "Pokoknya nanti Lo pulangnya jangan cari-cari gue, mulai detik ini kita gak temen." Lanjut Aldo kemudian jalan ke koridor meninggalkan Nata.

Nata yang masi tertinggal cepat-cepat menyusul dan merayu Aldo supaya dapet tumpangan, "hari ini panas banget gila,,, ya kali gue jalan kaki, bisa gosong gue. Lagian ngapain si pakek buat Aldo ngambek gitu," gumamnya.

"ALDO TUNGGU..."

Setelah berhasil menyusul, Nata segera mengatur nafas nya yang ngos-ngosan, "Hah,, hah,,, hah,,, gila cepet banget jalan Lo Al." Ucap Nata yang diabaikan oleh Aldo.

"Maaf deh Al, besok- besok gak lagi gue pukul-pukul lengan lo deh" mohon Nata sambil menggandeng dan mengelus lengan Aldo yang tadi di pukulnya.

Bila orang lain melihat, saat ini Nata seperti seorang pacar yang sedang bergelayut manja di lengan pacarnya.

"Halah kemarin lo juga bilang gak bakal pukul-pukul gue lagi, buktinya apa?" Balas Aldo dengan memutar bola matanya.

"Em iyakah? Oh itu berarti hari ini gue khilaf Al, maafin ya?" Mohon Nata yang masih mengelus lengan Aldo.

"Ekhem..."

"Kalo mau pacaran jangan di jalan dong, menghalangi orang lewat aja lagian kaya gak ada tempat yang lain," Sindir seseorang di belakang Nata dan Aldo.

Aldo dan Nata langsung membalikkan badan ketika mendengar suara yang sangat familiar di telinga mereka.

Aldo yang melihat orang dibelakangnya langsung menyapa beliau dengan sopan, "Selamat pagi pak," sapa Aldo kepada Pak Aksa.

Sedangkan Nata hanya melihat tanpa ada tanda-tanda untuk menyapa.

"Ta" bisik Aldo.

"Apa?" Balas Nata dengan berbisik.

"Cepetan sapa!" Bisik Aldo lagi dengan melotot.

"Cepet" desak Aldo dengan mata yang semakin melotot.

"Ngapain bisik-bisik gitu?" Tanya Pak Aksa ngegas.

Mendengar itu Nata pun cengengesan sambil berbasa-basi menyapa pak Aksa, " Hehehehe Pak Aksa, apa kabar pak? Sehat pak?"

Lain di mulut lain juga di hati, ' ngapain deh ngegas-ngegas gitu, darah tinggi tau rasa, lagian kepo banget deh jadi orang' ucap Nata dalam hati.

"Ya"

"Lain kali jangan pacaran di koridor" ucap pak Aksa sebelum berjalan pergi.

"Lah siapa yang pacaran?" Gumam Nata.

"Ayo cepet ta bentar lagi masuk kelas, kalo Lo mau disini aja gue tinggal."

"Iya ayok"Jawab Nata dengan tangan yang masih menggandeng Aldo.

Setelah sampai dikelas, Nata dan Aldo segera duduk di tempat duduk mereka.

"Loh Na, Gian mana? Gak masuk dia?" Tanya Nata setalah melihat bangku salah satu temannya kosong.

Kana yang sedang memainkan hp pun menjawab pertanyaan Nata dan meletakkan hp nya di saku nya, "Oh itu dia bolos tapi izinnya ada acara keluarga." Jawab Kana.

Nata yang mendengar mengerutkan alisnya bingung, "Kenapa bolos?"

"Itu, dia belum ngerjain tugas dari pak Aksa yang akan dikumpulkan hari ini, niatnya mau kemarin tapi lupa katanya."jelas Kana.

"Loh tugas yang mana?" Tanya Nata kaget.

"Tugas 2 hari yang lalu ituloh, yang disuruh buat makalah minimal 23 halaman,"

Melihat Nata yang terbengong membuat Kana curiga, "Jangan bilang Lo belum ngerjain?" Tanya Kana dengan melotot.

Nata langsung menatap Kana tepat di matanya dengan ekspresi yang tidak bisa dideskripsikan,

"MAMPUS.... GUE LUPA ASTAGAAA,"

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang