16

3K 243 3
                                    

"Seumur-umur baru kali ini ada mahasiswi Abang yang datang ke rumah ini," celetuk Myra.

"Iya, ini yang pertama,"

"Kayanya kita punya harapan deh Ra" Ucap mamanya pak Aksa tersenyum.

Sesaat Myra dan mamanya saling beradu pandang, seakan paham maksud satu sama lain mereka mengangguk dengan senyum yang mencurigakan.

Dengan bergandengan tangan mereka berjalan menuju dimana Nata dan pak Aksa berada dan jangan lupakan bibir yang senantiasa tersenyum lebar.

"Semoga rencana aneh mereka gak terlalu merugikan" gumam satu orang yang masih tertinggal di taman belakang.

***

Di ruang tengah, Nata sedang duduk sendirian sedangkan Pak Aksa masih menggambil laptop dan beberapa buku yang ada di kamarnya. Hal itu tak disia-siakan oleh Myra dan mamanya.

Tanpa kata mereka duduk di sebelah Nata, Myra di sebelah kanan dan mamanya di sebelah kiri dan hal itu berhasil membuat Nata kaget. Hampir aja Nata mengumpat tapi setelah melihat siapa yang bikin dia kaget, dia bersyukur karena tidak jadi mengumpat tadi.

'untung aja gak jadi kelepasan' batin Nata lega.

"Nama kamu siapa cantik?" Tanya mamanya pak Aksa.

"N-nata Tante." Jawab Nata gugup.

Myra yang melihat respon Nata cekikikan tak jelas, "Kamu takut ya sama mamaku? Jangan takut dong tapi nih ya dia emang kaya macan" sahut Myra dengan berbisik kepada Nata di akhir kalimatnya.

Sebenarnya percuma Myra berbisik karena ya, suara berbisik Myra itu beda sama orang normal. Kalo orang normal ketika berbisik orang lain tidak akan dengar tetapi beda dengan Myra, kalo Myra yang berbisik jarak 1 meter pun masih bisa denger, jadi ya percuma.

"Kamu ngatain mama kaya macan Myra? Wah mulai berani ya kamu!" Garang mamanya pak Aksa sambil ancang-ancang menjewer putrinya.

"Eh-eh b-bukan gitu ma, m-maksud Myra itu Mama cantik hahaha iya itu maksud Myra, kan kalau disingkat jadi macan alias Mama cantik hehehe." Alibi Myra yang sekarang bersembunyi dibelakang punggung Nata.

"Kam-" suara mamanya pak Aksa terpotong oleh suara sesuatu yang berasal dari salah satu diantara mereka dan suara tersebut berhasil membuat suasana menjadi hening.

"Kruyuukk.... Kruyuukk..."

Malu!

Gak, gak cuma malu!!

Malu bangetttt!!!!

Dengan wajah yang sudah memerah malu, Nata menunduk merutuki perutnya yang berbunyi tak tepat waktu.

'Hiks kenapa bunyinya gak tepat waktu siiiiii, kan gue jadi malu' batin Nata menangis.

Mengetahui ditatap oleh adik dan mama dari dosennya, Nata perlahan mengangkat wajahnya yang sudah memerah dan tersenyum menampilkan gigi nya.

"Maaf Tante, saya cuma sarapan roti soalnya hehehehe."

Mendengar itu mamanya pak Aksa langsung menggeret Nata menuju arah yang diduga Nata adalah dapur, "Loh kamu belum makan??? Sini ayo ikut Tante, kebetulan tadi pagi Tante masaknya juga banyakan nanti biar Tante panasin dulu."

"Eh gak usah Tante, saya gak papa kok."

Lain dimulut lain juga dihati, kalo di mulut gegayaan nolak dihatinya mah Nata udah kesenengan,

'Alhamdulillah bisa makan juga. Peka banget si mamanya pak Aksa mana baik lagi gak kaya anaknya yang nyebelin itu' ucap Nata dalam hati.

"Udah ayo ikut Tante aja daripada nanti ngerjain tugas sama Aksa jadi gak konsen, nanti kamu kena marah lagi."

"Yaudah deh" jawab Nata malu-malu. Sok-sokan malu, padahal aslinya malu-maluin

Mereka berdua berjalan menuju dapur meninggalkan Myra yang masih terdiam di ruang tengah. Myra menatap perutnya sendu sambil mengelusnya perlahan dan berkata, "Kasian kamu nak lapar lagi ya, doain bunda supaya bisa cepet nikah sama ayahmu biar nanti kamu bisa makan sepuasnya huhuhuhu."

"Ayo kita tuntut hakmu pada nenek, dia juga harus memikirkan nasibmu huh."

Setelah berkata demikian Myra segera menuju dapur menyusul mamanya dan Nata.

Saat sudah melihat mamanya, Myra buru-buru menghampiri dan menarik tangan mamanya supaya menghadap Myra , "Mama jahat ya sama Myra, Myra juga belum makan loh mah, mamah gak kasian sama anak yang ada di perut Myra? Mamah ini neneknya lo,"

"Mamah kan tau aku belum nikah sama tunangan aku, jadi aku dan anak yang ada diperut aku ini masih tanggung jawab mama. Tapi sekarang apa? Aku bahkan.. arghhh mama sungguh keterlaluan." Ucap Myra memalingkan wajahnya.

"Oh gak cuma itu Mama bahkan mengajak Nata yang notabene nya orang baru untuk makan karena lapar sedangkan mama saja gak pernah ngajak atau menyuruh aku makan ketika aku lapar, aku makan selalu inisiatif ku sendiri, sekali lagi aku tekankan mama gak pernah ngajak aku makan dan sekarang mama mengajak Nata makan?"

"IT'S MY DREAM!! NOT HER!! MY DREAM, MA!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

~Gaje banget part ini hiks🥲

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang