41

2.2K 206 6
                                    

Sampai di depan ruangan pak Aksa, Nata jadi ragu untuk masuk entah karena apa, dia malu sebenernya tapi karena sudah terlanjur sampai dia akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu didepannya itu.

Tok..

Tokk...

"Masuk" suara pak Aksa dari dalam. Dengan pelan dia membuka pintu itu, setelah terbuka nampaklah pak Aksa dan seorang dosen yang dia ketahui bernama Bu Vio, salah satu dosen di fakultasnya. Beliau ini termasuk dosen termuda di kampusnya, cantik? Jangan ditanya, Bu Vio ini dosen idaman. Udah cantik, baik, gak sombong, anggun, pinter kalo dibanding dengannya apalah dia yang hanya remahan jajan.

"Oh kamu ta, sini masuk" ucap pak Aksa ketika melihat siapa yang datang. Sekedar info pak Aksa tadi terlihat sibuk dengan laptop di mejanya sedangkan Bu Vio dia berdiri sambil membawa emm sepertinya makanan dan dugaan nata sih itu dosen belum di suruh duduk makanya tetep berdiri.

Nata yang baru masuk menyapa Bu vio dan dibalas senyuman ramah. Duh ceritanya nata jadi insecure, cantik bet itu Bu vio mana keliatan nya juga Suka pak Aksa gitu.

Pak Aksa menutup laptopnya lalu dia menatap Nata yang sekarang berdiri di depan mejanya itu "Kenapa ta?"

"Emm maaf pak mengganggu waktunya, sebenarnya ada yang mau saya omongin tapi kelihatannya bapak lagi sibuk jadi-"

"Enggak, saya udah gak sibuk kamu ngomong aja." Sela pak Aksa sebelum Nata selesai bicara

'ya masa suruh bicara sekarang, mana ada Bu Vio. Tau gini gue bilang di c- oh iya kenapa gak bilang di chat aja si kan juga sama aja.' Rutuk nata dalam hati

Pak Aksa yang melihat nata terdiam baru menyadari bahwa diruangan itu tidak hanya dia dan nata saja tapi ada orang lain. Dia ingat dosen yang diruangan nya ini namanya vio, salah satu dosen yang jadi incaran mahasiswa di kampus ini katanya, tapi dia juga tak perduli tentang semua itu.

Beberapa kali Bu vio ini membawakan pak Aksa sarapan tapi berakhir dimakan oleh orang yang biasa membersihkan ruangannya, juga tak jarang beliau mengajak makan siang bareng yang selalu mendapat penolakan secara halus dari pak Aksa.

Pak Aksa sekarang beralih menatap Bu vio "Oh iya Bu Vio ada perlu apa ya?" Tanya pak Aksa

"Ini pak saya tadi masaknya kebanyakan jadi saya bawain buat bapak, dimakan ya" Jawab Bu Vio sambil tersenyum manis

"Iya ibu taruh aja di meja. Makasih ya Bu, jadi ngerepotin"

"Nggak kok pak. Kalo gitu saya duluan ya" pamit Bu vio

Setelah kepergian Bu vio pak Aksa berjalan menghampiri nata yang menatap punggung Bu vio yang menghilang di balik pintu. Pak Aksa meraup wajah nata dengan tangannya. "Gak usah mikir aneh-aneh"

"Yak apasih pak, hidung saya kegencet iniloh, makin pesek nanti" nata berbalik menghadap pak Aksa yang di belakangnya, dia berontak menyingkirkan tangan Pak Aksa yang baru saja meraup mukanya yang sekarang malah ganti nangkring dipundaknya.

Pak Aksa terkekeh, dia mencubit hidung nata pelan. "Inituh gak pesek cuma mancung kedalam"

"Ah udah lah. Munduran dikit saya mau ngomong." Nata mendorong pak Aksa untuk mundur tapi tak membuahkan hasil sama sekali. Kalo dia bisa mundur udah dari tadi dia lakukan. Masalah nya dia udah mentok, belakangnya meja, mau mundur kemana emangnya.

"Yaudah ngomong aja"

"Pak saya udah peringatan ya" setelah mengucapkan itu nata menendang tulang kering pak Aksa. Dan Berhasil!!

Pak Aksa meringis merasakan tendangan nata di kakinya "Galak banget kamu ta"

"Salah siapa jail banget"

"Btw pak, itu Bu vio bawa makanan kan? Sering?"

"Gak sering sih tapi juga udah beberapa kali bawa"

"Enak pak?"

Pak Aksa mengedikkan bahunya "Ya mana saya tau, orang saya gak makan"

"Bapak buang? Kan mubajir pak"

"Engga, nanti ada lah yang makan. Biasanya dimakan orang yang bersih² ruangan ini atau yang ngangkut sampah di depan"

"Kenapa gak dimakan sendiri?"

"Gak ah, nanti kamu cemburu. Biar saya makan masakan kamu aja nanti"

Nata memandang pak Aksa yang sekarang duduk sambil mengelus kakinya. "Saya gak bisa masak, terus nanti kalo bapak sama saya gimana? Jarang makan loh nanti"

Pak Aksa hanya mengangguk "gapapa nanti kita beli"

"Gak mau, buang ² uang mana belum tentu sehat lagi."

"Kita sewa asisten rumah tangga deh"

"Yakin banget bakal sama saya?"

"Yakinlah"

"Tapi pak saya gak mau juga ada asisten rumah tangga, pengennya nanti kalo berumahtangga cuma satu keluarga doang si. Tanpa orang lain"

"Gampang nanti kita makan batu. Gak perlu keluar uang juga, dihalaman juga banyak"

"Bapak aja saya ogah"

Pak Aksa tertawa saja "Kamu mau ngomong apa ta? "

"Oh nganu bapak disuruh kerumah sama ayah, kemarin dia liat pas bapak nganterin saya pulang. Jadi ditanya-tanya"

"Kata siapa kemarin belum pulang Hmm?"

"Ya mana saya tau kalo pulangnya lebih awal"

"Yaudah nanti ayah kamu dirumah jam berapa?"

"Biasanya pulangnya sih jam 5"

"Abis magrib aja gimana ta?"

"Oke keknya" pak Aksa hanya mendengus mendengar balasan acuh dari nata.

"Kamu gak ada manis manis nya ta, sama saya"

"Saya nata bukan gula, jadi jangan berharap saya manis."

Nata berjalan mendekati pak Aksa, setelah dekat dia mengambil tangannya untuk disalimi. "Yaudah saya pergi dulu, mau ada kelas. Bapak kalo ngajar matanya jangan jelalatan oke" ucap Nata setelahnya

Pak Aksa cengo melihat aksi nata. Tak lama senyumnya terbit melihat punggung tangannya. Mood nya menjadi bagus bahkan sepanjang mengajar dia tersenyum tidak seperti biasanya. Alay sebenernya tapi yasudah biarkan saja.

Dan bagi kalian mahasiswa yang diajar pak Aksa untuk hari ini. Berterimakasih lah kalian semua pada nata, berkatnya tak ada satupun diantara kalian yang terkena marah meski membuat kesalahan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Halloo!!
Ketemu lagi kita. Jangan bosen ya!!!
Vote nya jangan lupa ya

.

.

.

Btw today is my birthday

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang