29

2.6K 231 5
                                    

Vote ya
Cuma sekali ketik bisa nambah pahalaloh karena udah nyenengin aku wkwkwk
.

.

Setelah kepergian Melisa, pak Aksa kembali mengajak nata untuk menemui Lala. Di depan sana terdapat Lala yang terlihat cantik berdiri di depan kue bertingkat. Disampingnya ada keluarga pak Aksa dan mungkin orang lain yang tidak dikenalinya adalah keluarga dari Lala sendiri.

Saat sampai di depan Lala, pak Aksa dan Nata mengucapkan selamat padanya. Kemudian Pak Aksa dan Nata berdiri di barisan keluarga pak Aksa. Dan yah orang-orang pada melihatnya aneh, mungkin bertanya-tanya siapa yang dibawa oleh anak sulung keluarga Sanjaya itu. Sedangkan keluarga pak Aksa, mereka  menatap jahil pada pak Aksa sambil senyum-senyum tidak jelas dan yang pasti kecuali sang kepala keluarga alias papanya pak Aksa. Dia tetap menjaga image kalemnya didepan semua orang.

"Siapa sa? Calon ya?" Tanya wanita di samping Lala. Dari muka nya sih cukup mirip sama Lala, mungkin itu ibunya.

"Itu pacar nya om Aksa ma" celetuk Lala sambil cekikikan.

"Heh anak kecil tau apa tentang pacar-pacar gitu" tegur seorang lelaki di samping ibunya Lala, ayahnya mungkin.

Lala hanya cengengesan saja mendapat teguran dari ayahnya "Hehehe sorry papi" Semuanya cuma tersenyum melihat tingkah Lala.

"Jadi gimana nih kak? Beneran calon nih?" Tanya pemuda yang ada di sana dengan tatapan mengerlingnya. Kalo dilihat-lihat usianya tak beda jauh sama Nata.

"Doain aja" jawab pak Aksa santai dan di balas tatapan menggoda oleh keluarga besar itu.

Nata mendelik mendengar ucapan pak Aksa, apa-apaan ini dia jadi makin berharap kan. Dengan reflek dia mencubit tangan pak Aksa yang pas di samping tangannya "Pak" tegur nata dengan mata melotot. Bukanya terlihat seram malah terlihat lucu.

"Ekhem ditunggu loh undangannya, jangan sampai gak jadi" celetuk Melisa yang baru saja bergabung dengan mereka.

Pak Aksa tersenyum. "Iya tungguin"

Nata menatap bingung pada Melisa, siapa sebenarnya Melisa ini. Kok kelihatan akrab banget sama keluarganya pak Aksa maupun keluarga Lala. Dan dia dengan mudah mengucapkan itu seolah tidak ada beban. Kan seharusnya dia marah atau bagaimana gitu. Kok ini b aja, nata kan jadi bingung. Jangan-jangan selama ini dia salah faham lagi, kan gak lucu kalo dia sampai gak bisa tidur bahkan sampai galau kalo cuma salah faham. Eh tapi kalo salah juga Alhamdulillah sih.

"Jadi bingung deh" ucap Nata pelan tetapi masih bisa di dengar oleh pak Aksa

Pak Aksa menoleh mendengar lirihan nata, dilihatnya nata menatap kebawah dengan dahi yang berkerut "bingung kenapa?" tanya pak Aksa

"Itu kak mel.. siapa? "

"Loh aku belum cerita ya?" sahut Melisa ketika mendengar pertanyaan Nata. Kebetulan tempat mereka juga tidak jauh, jadi Melisa bisa mendengarnya.

"Aku ini sepupu nya Aksa, ta" sambungnya.

Perkataan Melisa yang bisa dibilang tidak pelan itupun menarik perhatian  mereka. "Hahahaha kak Melisa itu cuma sepupu ta, kalo yang dihati itu kamu. Tenang aja" sahut Myra gak nyambung

Apa jadi cuma sepupu? Rugi dong Nata, "a-apaan sih kak" jawab Nata dengan muka yang memerah malu.

Semuanya terkekeh melihat Nata, lucu sekali kalo malu gitu. "Udah-udah calonnya Aska malu tuh mukanya merah, jangan digodain Mulu. Kalo mau godain nanti aja biar puas hahahaha. Entar kita godain bareng-bareng" ucap ibunya Lala sambil tertawa.

Nata makin malu. Saat berusaha menenangkan diri dia merasakan tangannya digenggam seseorang. Melihat genggaman tangannya yang digenggam, nata mendengar bisikan dari pak Aksa. "Muka kamu lucu kalo lagi malu gini. Saya suka" bisik pak Aksa.

Mendengar itu Nata bukannya tenang malah jadi terbang, tapi tak menutup bahwa dia juga sebal. Dia berusaha tenang malah pak Aksa menghancurkan usahanya begitu saja

"Sialan" batin Nata

Pak Aksa yang melihat Nata semakin memerah terkekeh, kemudian dia mencondongkan badannya lagi untuk membisikkan sesuatu, "Santai aja, gak usah di dengerin omongan mereka. Kamu dengerin aja omongan saya"

"Santai your eyes pak" balas nata tak kalah pelan. Dia sudah terlanjur kesal, dengan mudah pak Aksa bilang santai aja, dia aja rasanya mau tenggelam di rawa-rawa.

Bukannya marah pak Aksa malah kembali tertawa, bahkan beberapa dari mereka yang melihat pak Aksa tertawa kembali melayangkan tatapan menggoda nya.

"Bahasamu ta, saya masih dosen kamu loh. Saya kasih E tau rasa."

Mendengar itu Nata malah makin kesal dan berakhir dia memukul tangan pak Aksa.

"Ya jangan dong"

"Bercanda" ucap pak Aksa sambil tertawa kecil

"Kalo mau pacaran nanti aja, acaranya mau dimulai nih" ucap pemuda yang seumuran nata tadi dengan tertawa.

Setelah itu acara dimulai, semua tamu undangan berkumpul untuk menyanyikan lagunya. Setelah selesai pemotongan kue dan teman-teman nya. Tamu undangan dipersilakan duduk untuk menikmati hidangan. Begitupun keluarga Lala dan pak Aksa mereka duduk menjadi satu di meja yang paling besar dan di khususkan untuk mereka. Yah nata juga ngikut aja.

Nata duduk di samping pak Aksa dan pemuda tadi. Setelah selesai makan mereka kembali mengobrol. Dan dimulailah acara tanya jawab dengan Nata.

"Namanya siapa cantik?" Tanya pemuda di samping Nata sambil mengedipkan sebelah matanya.

Pak Aksa yang melihat kelakuan sepupunya, memutar bola matanya malas "Gak usah kaya gitu, jatuhnya serem ka. Takut nanti dianya."

"Apaan sih Lo bang, orang ganteng gini"

"Kwaya ywang di kebun bwinatang itu ya om?" Tanya seseorang sambil makan. You know lah siapa, yang manggil om itu cuma satu. Iya Lala.

Btw Lala ini manggilnya sesuai mood ya. Kadang om, kadang uncle.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Udah lama gak up~

Gak kerasa udah mau lebaran aja
Perasaan baru kemarin mulai puasa

Oh ya mau minta maaf kalo selama aku nulis ada kesalahan kata, atau bikin kalian gak nyaman. Dan maaf juga kalo alurnya makin gak jelas hehehe.

Udah itu aja
See you 

Tanggung Jawab Dong Pak!!!!! [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang