Straight

1.8K 238 44
                                    

.
.
.
.

"Bagaimana keadaannya?"

"Sepertinya shouyo sedang mendapat masalah."

"Masalah?"

Ruangan rapat yang tadinya ramai, perlahan mulai renggang menyisakan tiga orang yang masih sibuk berbincang. Miyu, Yuki, dan shiro.

Sekarang ini, mereka sedang berada di Hiroshiki, perusahaan milik miyu. Walaupun meteka memiliki perusahaan masing-masing dan yuki memiliki rumah sakit, tapi mereka berdua tetap ambil andil dalam perusahaan miyu. Karena memang perusahaan yang di pegang miyu adalah perusahaan utama milik keluarga hinata.

"Apa yang terjadi pada shouyo?" Tanya miyu.

"Sepertinya ada yang menyebarkan rumor jelek tentang shouyo" jawab shiro sambil mengecek ponselnya lalu membuka suatu sosmed yang menampilkan berita-berita viral di sekitar miyagi.

"Hah???! Siapa yang melakukan ituuu?!" Sahut yuki tak terima lalu mengambil paksa ponsel shiro.

"Bagaimana dengan shouyo?"

"Tenang saja nee-san. Aku sudah menghubungi shouyo kemarin" jawab shiro terhenti merebut kembali ponsel miliknya yang berada di tangan yuki. "Katanya kita tak perlu khawatir, shouyo sudah mengurusi hal itu. Tapi mungkin itu akan membuatnya sedikit sibuk" lanjut shiro.

"Eehhhh... Tapi tetap saja... Siapa yang berani membuat adikku menerima rumor seperti itu hahh??!!!" Cibir yuki dengan wajah tak terima sekaligus penasaran.

"Nii-chan.. berhentilah merengek" protes shiro. "Aku juga tak terima, tapi selama ia tak mencelakai shouyo aku tak terlalu khawatir"

Miyu mengangguk setuju dengan apa yang dibicarakan shiro.

Shiro yang melihat yuki yang tiba-tiba membuka laptopnya, dengan spontan langsung mengambil salah satu buku yang ada didepannya lalu melemparkannya tepat ke arah yuki yang posisi duduknya berseberangan dengan shiro.

"YAKKK!!!! Apa yang kau lakukan bakaaa??!!!" Teriak yuki kaget dan kesal tak terima kepala tertimpuk buku yang lumayan tebal.

"Jangan kau kira aku tak tau apa yang ingin kau lakukan bodoh" ucap shiro. "Jangan ikut campur dengan urusan shouyo atau kucincang tubuh molekmu itu" ancam shiro. "Bukannya tak ingin membantu, tapi shouyo sudah menyuruh kita untuk tidak usah mengkhawatirkannya"

"Heheee..ketahuan ya?..." Yuki yang merasa sudah tertangkap basah hanya bisa menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal itu lalu menutup kembali laptopnya.

"Maa.maaa tenanglah kalian berdua. Tak usah khawatir. Shouyo bisa mengatasi ini." Lerai miyu. "Daripada itu, bukankah kalian herus segera mengurusi berkas yang dikirim shouyo? Setidaknya ini bisa membantunya meringankan bebannya bukan?" Jelas miyu. "Berkasnya ada di ruanganku" tambahnya.

Mendengar apa yang dikatakan miyu, yuki dan shiro bergegas keluar dari ruang rapat menuju ruangan miyu yang hanya berselang beberapa pintu saja.

"Sabarr...sabarrrrr...sabarrr.. untung sayangg" batin miyu mengelus dadanya. Baginya tak ada hari tenang jika dua makhluk itu bersama.
.
.
.
.

Bel berdering seperti biasa menandakan kegiatan belajar telah selesai. Semua murid mulai berhamburan keluar.

Ada yang memilih untuk langsung pulang kerumah masing-masing atau pergi bermain dengan teman. dan juga ada yang masih di sekolah melakukan kegiatannya masing-masing seperti ekstrakurikuler atau hal lainnya.

Begitu pula dengan klub voly yang mulai melakukan kegiatan rutin mereka.

Tepat setelah karasuno memenangkan pertandingan melawan shiratorizawa, jadwal latihan mereka semakin padat karena mereka akan bertanding di tingkat nasional dimana lawan mereka akan kebih berat lagi.

BIG BOSS FAMILY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang