Yena membuka matanya malas, dia melirik jam dinding yang terpanjang ditembok. pukul 08.00, masih pagi sekali, dan yena berencana untuk membereskan tugasnya hari ini. oh iya, dia bahkan lupa pada minju dan kim chaewon yang dia tahan di lab.
saat ini yena sedang duduk disebuah kursi besar yang berada di kamarnya dengan seragam sekolah yang melekat ditubuhnya. bahkan ada lino yang sedang mengikatkan tali sepatu dikaki nya. yena selalu bangun dalam keadaan seperti ini, dia tidak pernah mempersiapkan dirinya sendiri. semua dilakukan lino.
yena juga heran, kenapa dia bisa tidak bangun saat lino menyentuhnya atau menggantikan pakaiannya. tapi yena tidak peduli hal itu, apapun yang lino lakukan padanya, yena akan mempercayainya.
yena menoleh kearah meja kecil disamping kursi, ada sebuah pistol disana. yena mengambil pistol itu, lalu mengarahkannya ke cctv dikamarnya.
dor!
sebuah tembakan tepat mengenai kamera cctv itu.
"rasanya aku pengen bunuh siapapun yang ada dibelalang cctv itu" ucap yena.
lino beranjak mendekat kearah yena.
"chef felix sakit, dia cuti dari sekolah, mau aku masakin?" tawar lino.
yena mengangguk antusias mendengar tawaran lino. senyumnya mengembang hingga lemak dipipinya naik menutupi matanya yang bulat.
lino lalu menyisir rambut yena pelan dan memasangkan jepit rambut bergambar bebek kuning disana.
lino lalu beranjak, diikuti yena dibelakangnya.
saat lino membuka pintu, terdapat 2 penjaga sekolah yang berdiri didepan kamar yena. mereka berdua membawa perkakas dan sebuah cctv baru.
2 penjaga itu langsung masum ke kamar yena begitu lino dan yena pergi berlalu begitu saja melewati mereka. diam-diam 2 penjaga itu bernafas lega, setidaknya mereka tidak diomeli yena karna telat hari ini.
____________________________________
diruang makan bawah, yene melihat semua murid sarapan dengan teman mereka, bahkan sepertinya ada yang pacaran disana. tapi yena tidak peduli, hingga pandangannya bertemu dengan mark.
mark tersenyum cerah hari ini dengan jeno dan arin disampingnya.
"yena!" panggil mark.
yena pun mendekat, mata yena menelusuri tatapan arin dan jeno. mata yena mengkilap merah, dan sepertinya jeno menyadari itu.
yena bisa merasakan, jeno sedikit tidak nyaman dengan kehadiran yena. sedangkan arin, sepertinya dia berpacaran dengan mark. yena bisa merasakan itu.
yena tersenyum.
"apa?" tanya yena.
"makasih ya atas idenya, projek gue smaa jeno berhasil berkat lo. sekali lagi makasih" ucap mark masih dengan senyumnya.
"santai aja. btw, cewe lo cantik mark" ucapan yena sukses membuat mark dan arin salah tingkah.
yena tertawa muak.
"kok lo tau gue jadian sama dia? wah, serem lo" setelah itu mark tertawa heran.
"nggak ada yang gue nggak tau, gue kan yena" gurau yena penuh dengan rasa bangga.
"yaudah deh, gue mau makan dulu, bye mark, choi arin. lee jeno..." yena sengaja menekankan nama jeno di akhir, yena berusaha memberi peringatan halus pada jeno agar tidak memaki yena dalam hati.
yena berlalu meninggalkan meja mark.
baru beberapa langkah berjalan, kaki yena kembali berhenti saat sebuah suara memanggil namanya dengan takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
human school (CHOI YENA) //tamat
Fanfictiontentang hari-hari terakhir yena berada di istana yang mengurungnya. hingga sebuah fakta terungkap. base berdasarkan mimpi writer-nim.