Vol.2 | Dua Puluh Tiga [END]

24 2 0
                                    

"Selamat datang di jebakan ini, salam kenal, aku Topeng Lelucon." Sontak keempat orang yang baru saja diseret paksa kedalamnya bergidik. 

Topeng yang bukan seperti seminggu lalu, tapi topeng baru dengan modifikasi mata X dan mulut tersenyum. 

Semua orang yang ada disitu memicingkan mata, merasakan firasat buruk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Katanya, akan ada hal besar yang akan terjadi pada mereka yang masuk kedalam jebakan milik si Topeng Lelucon. 

Tak lama kemudian, sirine berbunyi, membuat semua orang kaget tanpa terkecuali. Bahkan, ada asap yang berisi gas anestesi yang memungkinkan untuk membuat semua orang pingsan.

15 menit berlalu, efek dari gas anestesi sudah menghilang. Sesaat ketika Namjoon dan kyungsoo  yang berada di dalam jebakan itu sontak melihat sekitarnya. Hanya ada mereka disana. Tak ada NamJin serta NamMi.

Para penjaga sudah dilumpuhkan. Dengan dalih untuk tak berkhianat nantinya. NamJin dan NamMi berada di sebuah ruang pengendali, entah untuk apa semua hal yang ada didepan mereka. 

Mulai dari komputer, speaker, panel angka, dan satu lembar tabel kode. Tentu saja, ada monitor besar didepan mereka yang menampilkan view dalam ruangan jebakan sang Topeng Lelucon. Tertulis di dinding bahwa itu adalah Lab Uji Gas. Yang dimana gas tersebut tak bisa dilihat secara kasat mata dan tak berbau. 

Tiba-tiba, tanpa disadari, layar hitam yang ada di ruangan Lab itu mulai menampilkan video animasi topeng lelucon dan audio. 

"Selamat datang di Lab uji coba gas. Kalian sangat beruntung bisa berada disini. Maaf, anak-anak yang tadinya bersama kalian, aku pisahkan. Mereka berada di ruangan yang lumayan jauh dari Lab ini."

Namjoon menahan emosi. Ia tak mau kehilangan anak-anak nya lagi.

"Sebelum kita melakukan uji coba gas, mari kita menguji seberapa lemah dan seberapa tinggi perilaku egois yang dimiliki manusia," Sesaat setelah itu, kedua kunci dijatuhkan. Lima hingga sepuluh orang dimasukkan kedalam ruangan Lab untuk bergabung dengan Namjoon dan Kyungsoo. 

Semua orang asing, tapi tak terkesan asing. Mereka saling menyadarkan satu sama lain. 

Namjoon baru sadar, semua orang yang masuk kedalam ruangan ini adalah rekan setim nya di yuridiksi. 

"Kalian... Bagaimana bisa?" Namjoon mengernyitkan dahi, bingung. 

"Maaf, kami tadi ingin menyelamatkan kalian, tapi malah tertangkap oleh penjaga-penjaga yang ada didepan sana." Namjoon memijit pangkal hidungnya. Merasa bawahan nya dan rekan nya tak becus untuk melawan. 

"Kini sudah ada 12 orang didalam ruangan ini, 'kan? Nah, kalian bisa melihat kunci yang ku taruh di lantai itu? Ambil kunci tersebut dan buka lah peti yang ada di pojok ruangan. Totalnya ada 2 kunci dan 2 peti. Silahkan dibuka," Audio Topeng Lelucon mulai terdengar. Namjoon dan Kyungsoo mengambil kunci itu dan membuka satu persatu peti tersebut. 

Didalam peti A, terdapat kurungan yang isi nya adalah bawahan nya Namjoon yang kabarnya juga menghilang seperti dirinya. 

Di peti, ataupun kotak yang lain, berisi sebuah wadah panjang yang berisi cairan bening seperti air. Tak berbau dan juga tak berwarna. 

"Sudah lihat, bukan? Betul sekali, semua orang yang ada disitu adalah bawahan mu yang kutangkap seminggu yang lalu. Dan satu orang lagi yang kalian tak kenal, itu panjang sekali cerita nya jika diceritakan disini. Nah, kalian harus memilih siapakah yang harus kalian selamatkan dari ketiga orang tersebut? Apakah rekan kalian ataupun bawahan kalian, atau, kalian ingin membunuh satu orang yang asing bagi kalian?" Namjoon menggeram, ia merasa dipermainkan. Meski ia adalah orang yang adil, tapi ia tak bisa memilih untuk ini. 

NamJin Fanfiction : Don't Go Kim Namjoon! [DON'T GO THE SERIES 3] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang