2 tahun kemudian.
"Namjinie-yaa, kau sangat menggemaskan," Seokjin mengajak bicara bayinya yang berusia tahun itu.
Satu tahun yang lalu, Seokjin melahirkan 2 anak kembar, satu laki-laki satu perempuan. Yang anak pertama di beri nama Kim Nam-Jin dan yang anak kedua diberi nama Kim Nam-Mi. Sesuai dengan nama mereka, keduanya tumbuh menjadi anak yang kuat, tampan dan cantik. Nam-Jin mewarisi gen ayahnya dan Nam-Mi mewarisi gen ibunya.
Sudah 3 tahun Namjoon belum kembali dari pulau seberang. Seokjin bahkan sudah hampir lupa dengan sang suami. Jika tak ada Nam-Jin, sudah pasti Seokjin lupa akan suaminya.
***
"Hei Jimin, Ji-Hyun apa kabar? Katanya Ji-Hyun sedang melakukan operasi bahu," Hoseok berjalan menuju Jimin yang ada di bangku belakang rumah.
"Ia baik, tapi suka rewel karena sakit di bahunya. Aku harap ia sembuh dengan cepat," Jimin menggendong tubuh Ji-Hyun dengan hati-hati. Ia tak mau memegang perban yang baru saja dipakaikan saat pulang dari rumah sakit.
"aku harap begitu juga, semangat cantik. Nanti jika kau sudah besar, kau akan menjadi wanita terkuat di dunia. Kau akan menjaga Mommy mu sepanjang hidupnya," Hoseok terkekeh pelan dan mengelus kepala Ji-Hyun dengan perlahan. Umurnya sudah 3 tahun, tapi entah kenapa fisiknya seperti bayi berusia 1 tahun.
Ji Yoon sedang bermain dengan Jungkook. Selagi di rumah Jimin, Jungkook meminta izin untuk membawa Ji Yoon ke taman belakang agar bisa bermain sekaligus refreshing.
"mau kerumah Seokjin-hyeong?" Jimin mengusulkan.
"Boleh, katanya ia sedang tak ada kegiatan, ayo naik mobilku saja," Hoseok berjalan menuju Jungkook, Jungkook mengangguk ketika Hoseok berbicara dengannya. Segera ia mengangkat tubuh Ji Yoon dan menggendongnya.
Jimin mengambil kereta bayi dan meletakkan Ji Hyun disana. Beruntung Hoseok memiliki kursi mobil yang bisa dipadukan dengan kursi bayi. Jadi, Jimin tak perlu repot-repot melipat-membuka kereta bayi. Cukup membuka kursi bayi yang ada di kursi penumpang.
"Sudah semua? Tak ada yang ketinggalan? Ji Yoon ada? Baiklah, ayo berangkat," Hoseok menancapkan gas dan menyetting rute perjalanan.
"Sore Hyeong, apa kabar?" Hoseok melangkahkan kaki di depan pintu apartemen Seokjin.
"Sore juga, baik. Hanya saja, Nam-Jin selalu membuatku gemas setengah mati," Seokjin menunjuk Nam-Jin yang sedang memakan pudding lembut sambil berlepotan. Hoseok menggigit kepalan tangannya, gemas.
"Astaga..., ini bayi atau malaikat? Menggemaskan," Hoseok mengangkat Nam-Jin dan memberikannya beberapa kecupan-kecupan kecil di pipinya yang chubby.
"Air liurnya masuk kedalam mulutku," Hoseok tertawa sembari mengelap bibirnya yang basah akibat air liur milik Nam-Jin.
"Manis bukan? Air liur nya sangat manis jika dibandingkan dengan air liur ku," Seokjin tertawa terbahak-bahak. Hoseok diam, ia tak tahu harus memberikan respon apa.
"Oh iya, Jimin mana? Katanya ia ikut," Seokjin menolehkan kepalanya, mencari keberadaan Jimin.
"Sedang menenangkan Ji Hyun yang sedang rewel karena luka akibat operasi bahu. Sepertinya, Jimin lupa memberinya obat penahan rasa sakit."
"Ini, kasih ke Jimin. Bilang takarannya setengah dari sendok itu, Juga jangan berikan ASI Setelah itu, kasih air putih saja," Hoseok mengangguk mengerti dan pergi ke mobil.
***
"Kenapa operasi bahu?" Seokjin meminum teh nya.
"Yah, saat itu Ji Hyun tak sengaja jatuh dai kereta bayinya. Dan katanya, tulang bahu nya mengalami pergeseran. Jadi dokter menyarankan untuk operasi meski sangat berbahaya karena Ji Hyun adalah balita." Jimin menjelaskan.
"Ah aku mengerti, semoga bayi manis itu kembali aktif bulan depan,"
"Yeah, semangat Jimin-ah!"
Jimin tersenyum dan menatap Ji Hyun yang sedang bermain dengan Nam Jin, entah kenapa kedua balita itu sangat akur ketika bermain. Tak ada acara berebut mainan, keduanya bermain dengan mainan yang ada.
Nam Mi sedang bermain dengan Jungkook, kata Jungkook Nam Mi mirip dengan Namjoon ketika sedang ngambek. Nam Mi memiliki mata yang tajam, mirip dengan ayahnya. Nam Jin kebalikan dari Nam Mi, Nam Jin memiliki mata yang lembut dan lebar, Mirip dengan ibunya. Keduanya mempunyai warna cokelat kekuningan di tengah bola mata.
Bahkan, Nam Jin memiliki bulu mata yang sangat lentik nan panjang. Banyak yeoja-yeoja yang tinggal disebelah apartemen Seokjin merasa iri pada balita itu, yah banyak yang memimpikan ingin memiliki bulu mata lentik nan panjang.
"Aku pulang dulu ya hyeong, besok aku mampir. Soalnya tugas dari kantor cukup banyak, jadi besok aku akan mampir dan menitipkan Ji twins padamu," Seokjin mengangguk mengiyakan. Segera ia mengangkat kedua balita nya dan mengantar Jimin serta jungkook dan hoseok keluar rumah.
"Dadahhh~ Besok main lagi ya, Nam Mi-yaa? Papay~" Jungkook masih betah memeluk balita imut itu dan mengecupi kedua sisi pipi gembilnya.
Hoseok merasa cemburu, segera ia mencubit pinggang Jungkook. Mata Jungkook memicing, seakan-akan sorot matanya menunjukkan 'Ada apa sih?' Hoseok menatap Nam-Mi yang ada di gendongan Jungkook, jungkook mendesis pelan dan menaruh Nam Mi dipelukan Seokjin.
"Kau cemburu?" Tanya Jungkook yang sedang menyetir mobil.
"Tidak." Ucap Hoseok acuh, ia tetap menatap balitanya yang sedang mengemut ibu jarinya.
"Ayolah, bilang saja kau cemburu, kuakui itu. Yasudah, nanti saat sudah sampai dirumah, ayo cuddle," mata Hoseok berbinar ketika mendengar kata 'Cuddle'
Segera ia mengangguk setuju, ia memeluk balitanya dan mengecupi pipinya. Jungkook yang melihat hal itupun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya gemas. Ada ada saja.
***
Tbc
Maaf ga up beberapa hari yang lalu, soalnya author lagi ga enak badan.
Tolong vote sebagai bentuk apresiasi bagi authornya~
2021-10-30

KAMU SEDANG MEMBACA
NamJin Fanfiction : Don't Go Kim Namjoon! [DON'T GO THE SERIES 3] [END]
Hayran Kurgu"Please... tinggallah bersama kami " "maaf, aku harus pergi" "tidak! kau tidak boleh pergi" "maaf..." *** "Kau sudah siap untuk berpetualangan bersamaku?" "Lebih dari siap!" *** Don't Go The Series is back~ [seri terakhir] a mature content mpregg...