_Mysterious Girl_
[~ Rencana Liburan ~]
Uchiha Sasuke merenung. Mata onyx hitamnya tampak menatap dapur rumahnya dengan tatapan menerawang. Beberapa kali ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa apa yang ia lihat semalam adalah nyata. Namun, ketika ia tertidur kembali di kamar dan membuka mata di keesokan paginya, tidak ada apapun di rumahnya.
Tidak seramai semalam seperti yang ia lihat. Dan... Tidak ada tanda-tanda kehidupan orang-orang yang hidup di era 90-an seperti semalam.
Tidak ada pulak orang-orang asing. Hanya ada beberapa anggota keluarganya, seperti ibunya, ayahnya, dan Itachi yang baru saja turun dari kamarnya. Sedangkan Dariki? Entah kemana perginya anak itu.
"Kaa-san, dimana Dari—"
Brak!
Sesuatu yang jatuh membuat sang ibu maupun dirinya langsung menoleh. Disana, Dariki tampak tersungkur di lantai satu seraya mengusap pelipisnya yang sedikit terluka. Apa anak itu baru saja jatuh?
"Kau baik-baik saja, cucuku? Ya ampun, harusnya kau banyak istirahat sayang." Mikoto langsung berlari menghampiri cucu satu-satunya keluarga Uchiha itu. Ia langsung memeriksa apakah ada luka serius atau tidak. Apakah anak itu jatuh dari lantai dua?
"Daijobu, Nenek. Aku hanya terpeleset dari anak tangga ke tiga," Dariki tersenyum tipis. Ia bangkit dari posisinya dibantu Mikoto. Sedangkan Sasuke memperhatikan dalam diam, diam-diam ia bersyukur keponakannya tidak mengalami cidera serius.
"Kau mau memaksakan sarapan di meja? Nenek bisa mengantarkan makananmu Dariki. Lihatlah, suhu tubuhmu tinggi sekali," istri dari Uchiha Fugaku itu menyentuh pelipis sang cucu yang terasa lebih panas dari suhu normal. Ia menatap cucunya itu khawatir, "Kalau ayahmu tahu kau sakit, nenek yakin ia akan langsung terbang dari Kanada untuk menemuimu."
Menggeleng, Dariki lebih memilih menyentuh pergelangan tangan sang nenek dengan senyum menenangkan, "Jangan beritahu ayah, Dariki baik-baik saja. Hanya demam biasa tidak akan membuat Dariki mati."
"Ck, kau ini." mengacak rambut cucunya, Mikoto menuntun sang cucu mendekati meja makan dimana putra bungsunya berada dan mendudukkannya di samping Sasuke.
Melihat Mikoto yang kembali fokus pada masakannya, Sasuke merendahkan kepalanya sendiri untuk berbisik pada sang keponakan. Ia masih heran dengan apa yang ia lihat tadi malam, "Nee, Dariki. Kenapa semalam rumah ini ramai sekali?"
Mata cucu keluarga Uchiha itu menatap pamannya itu, mendekatkan bibirnya ke telinga sang paman, Dariki ikut berbisik, "Paman bicara apa? Setiap malam juga ramai kok."
Sasuke tidak bisa menahan diri untuk tidak memasang wajah heran. Setiap malam? Kenapa setiap malam di Mansionnya ramai? Apakah ada sejenis pesta? Tapi pesta macam apa yang di adakan di waktu dinihari seperti tadi? Dan... Kenapa pakaian mereka sangat-sangat kuno? Seperti orang orang tahun 90-an. Ataukah jangan-jangan mereka itu...— Tidak-tidak, Sasuke menggeleng. berusaha menghapus segala kemungkinan buruk yang tiba-tiba hinggap di kepala. Dilihat dari interaksi setiap orang semalam terlihat normal-normal saja. Mana mungkin, kan Mansion Uchiha berhantu?
*
Ini masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah. Namun Sasuke tidak perduli. Ia lebih perduli untuk segera menuju sekolah daripada di rumah untuk menjernihkan pikirannya setelah mendengar ucapan keponakannya sendiri.
Bagaimana bisa Dariki berbicara bahwa hal yang ia lihat termasuk kategori wajar dengan wajah yang terlihat biasa-biasa saja? Apakah keponakannya itu tidak bisa membedakan mana mimpi dan mana realita? Mana hal-hal yang termasuk gaib dan hal-hal yang termasuk wajar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl [Hiatus]
FanfictionMasih teringat jelas dalam ingatannya. Matsuri, gadis itu tidak menjawab pertanyaan Ino. Namun, saat gadis berambut pirang itu pergi mengejar Naruto dan Hinata karena kesal Matsuri tak kunjung menjawab pertanyaannya, Matsuri menjawabnya. Gadis bera...