_Mysterious Girl_
[~ Terjebak Hujan ~]
Mata onyx pria itu menatap tidak percaya sahabatnya yang baru saja menceritakan kebenarannya, ia geleng-geleng kepala. Sebenci atau semarah apapun ia pada adiknya, ia tidak pernah mungkin sanggup melakukan hal itu. Apalagi dengan keadaan terluka secara emosional dan meninggalkannya dalam kesendirian.
Apapun itu, ia yakin adik sahabatnya ini benar-benar orang yang menakjubkan.
Sasori, pria berambut merah itu menghela nafas lelah. Ia sandarkan punggung tegapnya ke sandaran kursi yang ada di belakangnya. Hazelnya menatap jendela, langit tampak agak mendung hari ini, diikuti beberapa butiran air yang mulai turun menjatuhi jalanan Tokyo.
Hujan, ya?
Pria berambut merah itu tersenyum sendu saat mengingat kenangan lama yang tiba-tiba melintas di pikirannya.
"Sasori, aku dengar lusa nanti tugas mapel seni dari profesor Albert di kumpulan lho. Apa kau melupakan sesuatu?"
Pertanyaan Itachi membuat Sasori menoleh. Sedetik kemudian hazelnya membola, ia menatap pria Uchiha itu tajam. Ia ingat, Minggu lalu Itachi memaksanya meminjamkan flashdisk miliknya karena ada film action yang ingin pria itu minta. Dan sampai saat ini, Itachi belum mengembalikannya, untung saja pria itu mengingatkannya akan tugas. "Aa, dan kau belum mengembalikan flashdisk ku! Padahal di rumahmu ada wifi, kenapa tidak kau download sendiri saja?"
"Dasar pelit!" gerutu Itachi, pria itu mencomot kue tart yang tersaji di atas meja cafe mereka seraya bersungut-sungut. Itachi memutar bola matanya saat teringat wifi di rumahnya rusak dan baru saja akan di perbaikihari ini. Dengan malas-malasan, ia mengangkat tangannya dan membentuk simbol peace dengan jarinya. "Aku kembalikan besok, tenang saja aku tidak akan lupa."
"Kau itu pikun, Itachi. Biar aku saja ke mansion mu malam ini. Aku harus menyelesaikan tugas ku yang ada di flashdisk itu sesegera mungkin."
Teringat sesuatu, kening Itachi mengkerut. Mata onyx-nya menatap sahabatnya penuh selidik. "Kau ingat Dariki keponakanku?"
Sasori mengangguk.
"Anggaplah aku sedang memohon padamu saat ini." Itachi menghela nafas. Tidak biasanya ia memohon untuk seseorang, namun Sasori pernah berjanji akan membantunya tempo hari dan ia ingin menagih janji itu dalam waktu dekat ini.
"Maukah kau melakukan sesuatu untuknya?"
"Hah?"
*
"Tadaima."
"Okeari, Sasuke-kun!" Seorang wanita berambut drakblue panjang menyahut. Tatapan matanya yang tadinya fokus pada majalah di tangannya kini menoleh, "Oh? Kau membawa teman-teman mu?" Tanya Mikoto saat melihat Sasuke datang bersama lima orang di belakangnya.
Pria Uchiha itu melepaskan tas sekolahnya dan menyimpannya di atas meja tamu. "Aa, kerja kelompok."
"Di kamarmu?" Kening Mikoto mengkerut, ingatannya berkelana pada perpustakaan Mansion yang sedang di renovasi. "Perpustakaan sedang di renovasi, lho."
Sasuke tampak berfikir sejenak, ia baru ingat kalau perpustakaan sedang di renovasi sejak kemarin. Berfikir ulang, pemuda Uchiha itu mengalihkan pandangannya pada ruang tamu. Tidak mungkin kan mereka bekerja kelompok di ruang tamu? Bagaimana jika ada tamu yang datang nanti? Selain itu jika mengerjakan tugas kelompok di ruang tengah, ia takut mengganggu ayahnya yang biasanya menonton televisi sore-sore begini.
"Aa, di kamarku saja."
Mengangguk pelan, wanita itu menyimpan majalah nya di atas meja, Mikoto bangkit berdiri. "Kalau begitu selamat belajar. Mau Kaa-san buatkan sesuatu? Bukankah kerja kelompok akan terasa kurang kalau tidak ada cemilan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl [Hiatus]
FanfictionMasih teringat jelas dalam ingatannya. Matsuri, gadis itu tidak menjawab pertanyaan Ino. Namun, saat gadis berambut pirang itu pergi mengejar Naruto dan Hinata karena kesal Matsuri tak kunjung menjawab pertanyaannya, Matsuri menjawabnya. Gadis bera...