Halo everybody selamat menikmati
(〜^∇^)〜
Jangan lupa vote and komen yaa
o(〃^▽^〃)oDiandra mengernyitkan dahi tak paham "Huh, apanya?"
"Sepasang batu ruby yang ada di depan mu itu. Jangan khawatir, mereka bukan lagi bola mata tapi murni menjadi batu ruby. Dengan energi alam yang murni." ujar Arnav melanjutkan dalam hati.
Meski terbersit sedikit keraguan di dalam hatinya, Diandra tetap menutupi perkataan Arnav "Baik....lah." ia kini mengambil dengan enggan sepasang batu ruby tersebut.
"Apa kau mau menjadikannya perhiasan?" tawar Arnav yang melihat keengganan nampak jelas di wajah Diandra.
"Eh, bisa? Tanya spontan Diandra dengan mata berbinar.
"Bisa."
"Sekarang juga?"
"Ya, sekarang juga."
"Bukan, maksud ku. Apa Arnav bisa sekarang juga membuat perhiasan dari batu ruby ini?" tanyanya lagi dengan menatap ragu pria di sampingnya. Dan dengan tatapan meyakinkan Arnav mengangguk.
"Bisa request gak?"
"Bisa, mau apa?"
"Itu, bisakah satu batu ruby ini dijadikan kalung sihir dengan inventory? Agar nantinya aku tidak kesusahan ketika membawa banyak barang."
"Tentu, satu batu ruby bisa menjadi dua buah kalung. Mau dijadikan kalung sihir inventory semua?" Mendengar kesanggupan Arnav seketika Diandra jawab dengan anggukan antusias.
"Untuk siapa satunya?"
"Untuk Jane, hehe (*^▽^*)."
Tersenyum mendengar jawaban jujur Diandra "Baiklah, mari duduk terlebih dulu. Tapi ingat, setelah dua buah kalung ini selesai kita akan langsung latihan, paham?"
Mengangguk yakin "Ya, tentu." seru Diandra tak bisa menyembunyikan antusiasmenya.
Kini keduanya memilih duduk di bawah rindangnya Pohon Beringin dengan Arnav yang fokus membuat kalung menggunakan berbagai kombinasi sihir pahat yang ia kuasai dan Diandra yang terus menatap penasaran akan proses pembuatan kalung inventory yang menggunakan banyak kombinasi sihir dalam pembuatanya. Karna hanya satu buah batu ruby yang dibutuhkan untuk membuat dua buah kalung sihir inventory sesuai permintaan Diandra, kini satu buah batu ruby yang tersisa langsung Diandra simpan ke dalam kantong baju miliknya.
Setelah dua buah kalung sihir inventory selesai dibuat, kini Arnav mulai membantu Diandra dalam berlatih mengendalikan kemampuan Killerthread dan Engelenlied miliknya agar ia dapat mengendalikan dua buah kemampuan tersebut dengan efisien. Setelah sesi latihan selama berjam-jam itu akhirnya selesai, keduanya memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan bersandar di batang besar Pohon Beringin tersebut.
Ketika keduanya hanya diselimuti dengan keheningan, tak lama kemudian mulai terdengar suara Arnav "Ingatlah Diandra, setelah ini kamu harus melatih sendiri kemampuan milikmu seperti hari ini. Sudah habis semua pengetahuan yang aku miliki terkait dua kemampuan tersebut. Tapi jangan khawatir, aku akan tetap memantau perkembangan latihan mu."
Mendengar penjelasan singkat itu, Diandra hanya mengangguk paham "Baiklah, aku mengerti." ujarnya dengan wajah lelah.
Tersenyum tipis "Syukurlah." gumang Arnav masih dapat di dengar Diandra. Kini pria itu menatap langit biru cerah yang ditemani awan "Kau harus bisa menjaga diri mu sendiri Dira, karena aku tidak bisa selalu ada di samping mu. Apapun yang terjadi kedepannya nanti ingatlah selalu, jangan pernah menyerah." batinya menikmati semilir angin yang berhembus pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duchess: Victim of a Reverse Harem Novel
Fantasy{BUKAN NOVEL TERJEMAHAN} Sinta merupakan seorang wanita kantoran berusia 25 tahun yang baru saja mengalami hal teraneh dalam hidupnya. Dia kini telah menjadi Diandra yang merupakan istri dari salah satu tokoh utama pria dalam novel setelah pingsan a...