Eps.8

14K 1.6K 16
                                    

Halo everybody selamat menikmati
(〜^∇^)〜
Jangan lupa vote and komen yaa
o(〃^▽^〃)o

"A-apakah ekspresi wajah ku sangat kelihatan?" tanya Diandra gelagapan dan menyentuh pipinya.

"Ya, sangat" jawab Arnav tersenyum menggoda.

Tanpa mereka berdua sadari, ternyata Bibi Sarah telah datang dan menyaksikan interaksi mereka. "Ya ampun lucunya pasutri satu ini." timpal Bibi Sarah melihat keduanya saling berbisik mesra(?).

Jane yang melihat kesempatan langsung main kompor "Biasalah Bi, namanya juga pengantin baru."

Mendengar hal itu tentunya Diandra yang hendak protes namun langsung menelan suaranya ketika Arnav tiba-tiba mencium tanganya yang pria itu genggam.

"Ya, aku sangat senang bisa bersatu dengan istri ku." ujar pria itu dengan senyuman sumringah.

"Ya ampun, dasar anak muda." Bibi Sarah yang mendengarnya langsung tertawa maklum. "Nah, silahkan diminum tehnya." tawarnya menyungguhkan teh pada mereka bertiga.

Perlahan mereka mulai meminum teh buatan Bibi Sarah dan kembali berbincang ringan denganya. Kehangatan layaknya keluarga yang Bibi Sarah berikan membuat Diandra dan Arnav merasa nyaman dan perlahan terbuka kepadanya.

Setelah puas berbincang dengan ketiganya, kini Bibi Sarah memberikan dua buah kunci kamar ke pada Jane. "Jane, ini kunci kamar kalian. Kalian pasti lelah sehabis perjalanan panjang, sekarang beristirahatlah."

"Terimakasih, Bibi Sarah" ucap Diandra dengan sopan.

Tersenyum menggoda "Hoho~, sama-sama, nak. Nikmatilah waktu kalian." Bibi Sarah kemudian berlalu meninggalkan mereka.

Mereka kini menuju ke lantai dua penginapan tempat kamar mereka berada. Ternyata letak kamar mereka saling berhadapan dan tepat berada di samping jendela yang berada ujung lorong. Sesampainya mereka di deoan pintu, Arnav lalu mengeluarkan koper milik Diandra dan tas milik Jane dari inventory miliknya.

Setelahnya mereka memasuki kamar masing-masing dengan pengaturan Diandra dan Arnav satu kamar sebagai pasutri gadubgan, sedangkan Jane sendiri akan menempati kamar di depan kamar mereka mereka. Awalnya Diandra protes akan pengaturan kamar yang Jane berikan, akan tetapi Jane meyakinkan dirinya agar Bibi Sarah dan keluarganya tidak curiga terhadap identitas pasutri yang tadi telah ia beberkan. Apalagi sebelumnya Arnav juga sudah berakting selayaknya pengganti baru.



Ketika langit perlahan menggelap dengan suara serangga malam yang mulai berdendang, di sebuah kamar penginapan terlihat dua sosok manusia berbeda jenis yang tengah melakukan aktivitas berlainan. Namun dapat dijamin seratus persen jika si wanita benar-benar berada dalam posisi sangat canggung ketika bersama dengan pria asing di kamar ini.

Kini Diandra yang baru saja selesai mandi dan telah mengenakan pakaian lengkap tengah menatap Arnav yang sedang duduk menyandar di kepala ranjang dengan perasaan sangat tidak nyaman dan pikiran yang tak karuan Diandra benar-benar uring-uringan akan pengaturan penempatan kamar mereka. "Duh, gimana nihhhh (┳Д┳).....Masa iya sekamar sama cowok yang gak ada hubungan apa-apa. Kagak mau aku kalo nanti dituduh kumpul keboooo huuueeee (┳Д┳)." batinnya menangis histeris dengan wajah sekan depresi dan ia memilih berdiri diam di depan kamar mandi.

Arnav yang tau akan ketidaknyaman Diandra akhirnya memberanikan diri buka suara meski sebenarnya jantungnya tengah berdentum kencang "Diandra." panggilnya dengan suara deep yang seketika membuat bulu kuduk Diandra berdiri.

Dengan terbata ia menjawab "I-iya? Kenapa?" tanya Diandra takut-takut kala menatap Arnav yang kini duduk di samping ranjang.

Meski ini juga pertama kalinya bagi Arnav sekamar dengan Diandra dalam wujud manusia miliknya, akan tetapi rasa bahagia untuk lebih dekat dengan wanita yang selalu dinantinya itu benar-benar tak tertahankan. "Tidak, Diandra saat ini sangat ketakutan dan tidak nyaman. Jangan membuat ia semakin tidak mau dekat dengan ku." batinya berusaha menenangkan diri.

Duchess: Victim of a Reverse Harem NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang