Ep.12

9.8K 1.1K 54
                                    

Halo everybody selamat menikmati
(〜^∇^)〜
Jangan lupa vote and komen yaa
o(〃^▽^〃)o

Sedangkan Arnav hanya tersenyum simpul melihat raut antusias Diandra. "Dia tampak menggemaskan."

Mereka mulai menjelajahi tempat-tempat festival tersebut tanpa harus khawatir akan adanya orang yang mengenali mereka. Karna sihir pengubah warna mata dan rambut yang Arnav gunakan sejak pertama kali masih bertahan lama hingga saat ini.

"Arnav, kesana yuk" menarik Arnav menghampiri seorang kakek tua yang menggelar dagangannya di atas tikar lusuh yang ada di bagian paling ujung tempat festival. "Entah kenapa? Aku tertarik untuk mendatangi kakek ini. Siapa taukan, akan ada hal menarik yang akan ku temukan, muehehe (。・ω・。)." batin Diandra semangat.

"Kakek, kenapa berdagang di sini? Bukan kah di bagian ujung ini sepi orang, bagaimana dagangan kakek akan laku?" tanya Diandra berjongkok melihat beberapa benda yang di jual si kakek.

Kakek Penjual hanya tersenyum ramah menanggapi pertanyaan Diandra. Di atas tikar lusuh tempat dagangan sang kakek, terlihat ada beberapa benda unik yang menarik perhatian Diandra. Salah satunya sebuah gelang giok polos yang nampak berkilau indah dalam pandangan mata.

"Cantiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantiknya......" kagum Diandra dan memegang gelang giok tersebut.

"Pilihan yang tepat nak, gelang ini terbuat dari batu giok istimewa dari Kekaisaran Izora" jawab kakek penjual itu tersenyum ramah.

"Benarkah?"

"Iya. Dan sepertinya dari awal gelang giok tersebut telah ditakdirkan menjadi milik mu." lanjut sang Kakek terdengar cukup ambigu dalam pendengaran Diandra.

"Ha? Dari awal milik ku? Maksudnya?" batinnya heran akan ucapan sang Kakek.

"Percayalah, dia akan membantumu selama berada disini." ujar sang kakek pjual yang mana langsung membuat Diandra terdiam.

Degh
Diandra seketika terdiam menatap sang Kakek yang hanya menampakkan wajah teduhnya ketika membalas tatapan terkejut miliknya. "Kenapa.....kenapa Kakek ini berkata seolah ia tau jika aku bukan berasal dari dunia ini? Apa mungkin ini hanya perasaan ku saja? Tapi.....tidak, tidak mungkin Kakek ini mengetahui tentang diri ku yang sebenarnya" batinya meyakinkan dirinya.

Perlahan Diandra mulai tersenyum dan berusaha mengabaikan perkataan ambigu yang dilontarkan sang Kakek "Kakek, aku akan membeli gelang ini, berapa harganya?" tanyanya sopan.

"Cukup 3 koin perak saja, nak." tersenyum simpul melihat Diandra yang berusaha mebgendalikan diri.

Mengernyitkan dahi, Diandra akhirnya mengeluarkan 2 koin emas dan memberikanya pada si kakek. "Aku merasa gelang ini memang istimewa seperti ucapan kakek. Oleh karena itu anggap kembalian koin ini sebagai tanda terimakasih yang ku berikan untuk kakek, semoga dagangan kakek laku semua yaa(*^▽^*)." tersenyum kepada si Kakek dan mereka perlahan beranjak pergi menjauh dari sana.

Duchess: Victim of a Reverse Harem NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang