Eps.15

5.2K 669 10
                                    

Beri vote and komenya yaa bestie(◍•ᴗ•◍)

Yah, aku tak peduli sih jika berbeda dari yang lain, toh dari zaman jadi Sinta aku selalu pakai pakaian tertutup, ke kantor juga aku mengenakan setelan blezer dan celana panjang. Jadi, udah terbiasa pakai pakaian panjang. Meski sebenarnya aku juga pengen sekali-kali pakai pakaian pendek seperti yang dikenakan Abigail, hiks(ToT)(ToT)(ToT).

"Diandra, kamu yang dapat urutan pertama dan terakhir tampilkan?"

"Iya, hueee (┳Д┳) gimana kalo nanti demam panggung? Terus kalo gak keluar suaranya gimana? Gimana kalo suara ku jelek dibanding yang lain? Gimana kalo nanti aku jantungan? Gimana kalo-"

"Diandra cukup!" ujar tegas Abigail memegang kedua pundak Diandra yang tampak gugup tingkat tinggi. "Tatap mata ku dan katakan pada diri mu sendiri jika kamu bisa."

Diandra perlahan mengangguk dan mengatakan kalimat tersebut secara berulang-ulang.

"Tarik nafas, lalu keluarkan. Ulangi lagi sebanyak tiga kali."

Diandra kembali melakukanya sesuai perkataan Abigail.

"Oke, sudah tenang?"

Menyadari ketegangan yang dirasakanya mulai berkurang Diandra ngagguk senang dan tersenyum tipis "Iya, terimakasih."

Tersenyum senang "Yaa, sama-sama."

Tak lama kemudian terdengar suara salah satu staff yang memanggil "Diandra."

"Ya."

"Bersiaplah, sekarang saatnya kamu bernyanyi. Semangat." ujar staff tersebut mengepalkan tangan memberi semangat pada Diandra.

"Ya, terimakasih." balas Diandra tersenyum tipis.

Diandra pamit pada Abigail dan tak lupa gadis bersurai karamel itu juga memberikan kalimat penenang sebelum temanya tampil. Setelahnya Diandra perlahan menaiki panggung Pertunjukan Musik yang telah di tata dengan apiknya.

Di bagian lantai panggung tergelar karpet beludru hijau tua dengan bordiran benang perak di pinggirnya. Di kedua tiang yang menyangga kanan kiri panggung terlihat lilitan mawar merah nampak menghiasi dengan anggun dan tepat di depan panggung terlihat tirai beludru hijau tua yang bisa dibuka tutup ketika penyanyi yang akan tampil telah siap. Perlahan tirai beludru hijau tua tersebut terbuka dan mulai terlihat banyak orang masih berlalu lalang tanpa memperdulikan akan keberadaan Diandra. Namun, ada pula beberapa orang yang telah berdiri tak jauh dari panggung guna melihat siapa peserta yang akan membawakan Pertunjukan Musik saat ini.

Diandra yang sudah berada di atas panggung perlahan mengedarkan pandanganya menatap sekitar yang mulai ramai, meski demikian perhatian orang-orang tetap tak terlalu tertuju padanya. Hal tersebut setidaknya membuat ia sedikit bisa bernafas lega. Dan tidak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat Arnav yang tersenyum menatapnya sembari mengucapkan kata 'Semangat' lewat gerakan bibir. Meihat itu perlahan senyuman lebar terurai di bibir Diandra dan dengan memantapkan hati, ia mulai bernyanyi.


Are you going to Scarborough Fair?
Parsley, sage, rosemary, and thyme
Remember me to one who lives there
He once was a true love of mine

Duchess: Victim of a Reverse Harem NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang