Bab 2

1.8K 182 0
                                    

༺═────────────────────═༻
Bab 2
『Setitik Kekhawatiran』
༺═────────────────────═༻

Aretha terbangun karena merasakan pergerakan di sebelahnya, terlihat Sieg memeluk nya dengan bahu yang bergetar, ia menangis.

Aretha mengelus lembut rambut Sieg, lalu membawa Sieg ke pelukanya dan menyelimuti tubuh mereka berdua dengan selimut, lalu menepuk nepuk kepala dan bahu Sieg dengan lembut.

Aretha tersenyum lembut.

"Sssst...tidak apa apa, kakak ada disini" ujarnya.

Aretha merasakan tubuh Sieg menegang, Aretha sedikit mengernyit namun ia tak terlalu mempedulikan nya, ia memeluk Sieg dengan erat dan membisikkan kata kata penenang.

"Semua akan baik baik saja, kakak ada disini" ujar Aretha dengan lembut.

Lalu, Aretha merasakan nafas hangat milik Sieg, Aretha hanya tersenyum kecil lalu menyusul Sieg ke alam mimpi.

✵~⊹⊱❆⊰⊹~✵

Aretha terbangun karena, merasa gerah ia membuka matanya dengan perlahan, ia terkejut melihat tubuh Sieg yang memerah, ia menyentuh dahi Sieg.

Panas, dan kemungkinan dapat mendidihkan air, tidak mungkin ada orang yang dapat demam setinggi ini.

Tiba tiba, Tubuh Sieg kejang kejang, Aretha yang panik pun langsung menggendong Sieg koala, lalu tanpa basa basi langsung saja pergi keluar memastikan Sieg tidak kedinginan.

Ia tak mempedulikan diri nya yang masih menggunakan baju tidur tipis, toh dia tak bisa merasa kan sakit.

Nafas Sieg semakin pendek, Aretha semakin panik ia menginjak tanah bersalju di bawahnya, seketika muncul ukiran ukiran es besar dan bersamaan dengan itu, muncul sebuah portal berwarna biru ia pun masuk ke portal itu dengan membawa sieg di pelukan nya.

Aretha tiba di sebuah rumah sederhana terbuat dari kayu, ia langsung mendobrak dengan kasar pintu rumah itu, mungkin terkesan tidak sopan, ia akan membantu memperbaiki nya nanti.

"Tetua!!Sieg!!Demam nya semakin tinggi!!" ujar Aretha dengan cemas.

Terlihat ada beberapa orang disana, mereka terkejut melihat sieg yang ada di pelukan Aretha memerah dengan nafas pendek dan mengeluarkan asap putih.

Padahal, ruangan tersebut sangat hangat, terlihat dengan perapian di setiap sudut.

"Ru.Apa yang terjadi?Ried." tanya sesosok wanita berambut pendek berwarna abu abu, cara berbicara nya memang seperti itu, namanya Hilde.

"Kakak, Sieg kak!!" tangis Aretha pecah.

"Rune, aku akan membawa Ried ke tetua, kamu tenangkan dulu dirimu" ujar sesosok Pria dengan rambut Merah darah, namanya Gibert, Suami Hilde

"Ber.Dia mendidih.jangan.berbahaya" ujar Hilde menahan Gibert.

"Hil benar, Ber hanya Rune yang bisa menahan panas dari Ried, itu akan membakarmu, dan itu juga sangat beresiko" ujar seorang pria berambut Hijau tua, Orion.

"Aku akan memanggil tetua" ujar seorang wanita lagi, ia adalah Istri Orion, Rigel, ia memiliki rambut Merah muda dan telinga runcing yang khas dengan nya.

"Tidak perlu, aku sudah di sini" ujar sesosok nenek tua sepuh, dengan membawa tongkat, perawakan yang tua namun memiliki atmosfir kuat tetapi lembut dan hangat di lain sisi.

99th Life: I Won't hurt you again My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang