Bab 9

553 63 7
                                    

༺═────────────────────═༻
Bab 9
Malapetaka

༺═────────────────────═༻

Dahulu kala, sebelum manusia menjadi penguasa bumi, dunia adalah sebuah dimensi atau tempat dengan berbagai macam spesies dan ras.

Iblis, Monster, Demi-human, Vampir, Peri, Elf, dan makhluk mistik lain nya, hidup dengan berdampingan, hingga turun sebuah oracle kepada para pemimpin Ras, untuk segera membagi wilayah masing masing.

Mereka berdiskusi, dan mengambil keputusan, bahwa mereka akan menemui sesosok makhluk paling ditakuti oleh segala ras.

Dia tidak memihak, dia tidak pula curang, dia tak peduli dengan apapun, dia juga tak dapat dipengaruhi, tidak dapat dideteksi, dan tak ada benda atau pun makhluk yang bisa menahan aura nya.

Leraze.

༺♢༻

Di sisi lain, Sieg membuka matanya, ia terbangun di sebuah ruangan luas, gelap, dan Lembab.

Ia mendudukkan dirinya, menatap ke sekeliling, ia memutuskan untuk berdiri dan berjalan kedepan tak tentu arah, karena ia hanya dapat melihat kekosongan, selain dengan genangan air yang ia rasakan di bawah kakinya.

Ceplat!!

Langkah kaki Sieg terhenti, disaat ia melihat sebuah jeruji besar berwarna hitam dengan ukiran huruf kuno, disetiap jeruji tersrbut.

Sieg menyentuh Jeruji besi itu, tanpa sengaja netra merah nya bersitatap dengan mata besar dengan pupil runcing.

Woshhh!!!

Angin besar dan hangat menerpa tubuhnya, seolah sosok besar di depan nya adalah sumber dari panas itu, seolah sosok di depan nya adalah Panas itu sendiri.

"Siapa kau?" tanya Sieg dengan waspada.

Sosok itu terdiam, lalu mendekat ke arah Sieg, dapat dilihat dari mata merah besar yang semakin mendekat.

Sieg menatap dengan terkejut, hingga mata nya terbelalak.

Saat ini, Sieg dapat melihat dengan jelas, Tiga pasang tanduk, netra merah darah dengan pupil runcing, gigi gigi tajam, dan kulit dengan sisik hitam.

Naga.

Namun,sieg hanya dapat melihat kepala hingga pangkal leher saja.

『Kau mengulang lagi kah, anak muda?』

"Maksud mu?!" tanya Sieg.

Sosok Naga itu mengulurkan jari tangan nya, Sieg menjadi waspada, lalu kuku jari Naga itu mengenai dahi nya, hingga terpampang angka '99'.

『Aku sampai bosan melihat nya』

Sieg menyentuh dahi nya, suara ini sangat familiar, tetapi dia bahkan tak dapat mengingat nya, tanpa Sieg sadari, angka '99' itu menghilang.

Sieg tak mengetahui siapa sosok di depan nya ini, ia melihat sosok itu dengan seksama, namun hanyalah mata merah tajam saja yang ia dapat kan.

『Kau tahu? kisah tentang mu dan gadis itu benar benar menarik, hingga di titik dimana orang orang atau makhluk ingin menjadi tokoh di dalam kisahmu

99th Life: I Won't hurt you again My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang