_naraxbyy_
UKS
Untuk kedua kalinya, Namra kembali memasuki ruangan UKS.
Rasanya sangat bosan, tapi bedanya sekarang Namra ditemani Onjo, Isak, Nayeon, Ji-min dan Min-ji.
Namra sekarang tengah ditangani oleh dokter jaga sekolah yang bertugas di ruangan UKS. Kita sebut saja kang Mo-yeon dokter jaga sekolah SMA HYOSAN. Biasa dipanggil kak Mo-yeon, beliau sangat pintar bersosialisasi dengan murid SMA HYOSAN jadi tak heran, kalau mereka memanggilnya dengan sebutan eonni/ nuna atau kak.
Onjo, Isak, Nayeon, Ji-min dan Min-ji secara bersamaan mereka berkerumun di dekat brankar menatap Namra yang sedang ditangani kak Mo-yeon itu.
"Kenapa bisa ya. Tongkat bisbol ada diatas lemari, buat apa coba"ucap Onjo tak habis pikir, Isak mengangguk menyetujui perkataan Onjo
"Iya. Buat apa coba, tapi untung banjang kita gak kenapa-napa"syukur Isak bernapas lega melihat Namra tak terluka parah
"Iya. Tapi kenapa kok bisa tongkat bisbol jatuh gitu aja? Apa ada yang sengaja ngerjain atau jangan-jangan ada-"
"Setan!"potong Ji-min
Nayeon meliriknya tajam"ya. Ji-min beraninya kau memotong ucapan ku. heh!"
"Eh maaf nay, tapi bener kan?"ucap Ji-min sambil tersenyum kemenangan
"Heem, bener"jawab Nayeon dengan muka juteknya
"Sebenarnya. Itu salah gue, tadi gue gak sengaja nyenggol lemari itu"ucap Min-ji pelan sambil menundukkan kepalanya sedikit,
Min-ji yang dari tadi hanya menyimak saja memberanikan diri untuk mengatakan hal yang sebenarnya, itu hebat bukan? Jujur itu perbuatan yang hebat.
Namra sedikit tersenyum mendengar penuturan Min-ji meskipun pelan tapi situasinya hening, itu membuat ucapan Min-ji terdengar jelas oleh mereka semua.
"Iya, Min-ji benar. Terima kasih sudah berkata jujur"ucap Namra tersenyum manis kearah Min-ji, Min-ji mengangguk kecil sembari tersenyum lega karena Namra sama sekali tak marah.
"Yak, Kenapa baru bilang"ucap Nayeon sambil menyikut lengan Min-ji
"Takut"jawab Min-ji sambil nyengir
"Gak papa. Yang penting lo udah jujur, yaudah yuk kita ke kelas"ajak Ji-min sambil merangkul Min-ji
Ji-min dan Min-ji keluar dari UKS setelah memberi instruksi kepada Namra kalau mereka duluan pergi ke kelas, Namra mengangguk sebagai jawabannya.
"Ya. Kalian tak mau menunggu ketua kelas kita"teriak Nayeon dan itu membuat kak Mo-yeon terganggu
"Siapa itu yang teriak hmm?"tanyanya sembari berdiri dan membantu Namra untuk berdiri juga
"Nayeon kak!"ucap Onjo sambil menunjuk Nayeon, Nayeon yang ditunjuk gelagapan
"Ani, tadi Isak kak yang teriak"tuduh Nayeon sambil menunjuk Isak
"Bohong kak, Nayeon yang teriak"ujar Isak jujur
Kak Mo-yeon geleng-geleng kepala melihat perilaku mereka yang saling tuduh,
"Udah kalian mau ke kelas kan?"tanya kak Mo-yeon dan diberi anggukan setuju oleh mereka bertiga
"Yaudah sana, Namra masih disini mau diajak jalan-jalan dulu takut masih puyeng"jelas kak Mo-yeon
"Oke kak. Yaudah kita pamit, Namra kita duluan ya"ucap Onjo
"Nee, gomawo"
"Nee"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rectangle
RandomChoi Namra seorang ketua kelas yang dingin yang memiliki trauma untuk berbaur dan memilih menyendiri tanpa seorang teman. Suhyeok namja terganteng di SMA HYOSAN, cowok yang atletis dan pintar berbaur itu memendam lama perasaannya selama satu tahun...