Happy reading
Ckittt.....
Bunyi ban mobil bergesekan dengan aspal parkiran sekolah.
Braak
Tanpa basa-basi lagi Namra langsung keluar dari mobil dan bergegas kekelas mereka meninggalkan Suhyeok yang hanya bisa memandang Namra dengan lirih.
Cukup lama Suhyeok melamun memikirkan Namra akhirnya ia bergegas menyusul Namra ke kelas.
Sesampainya dikelas Suhyeok langsung duduk disebelah Namra dan memperhatikan gadisnya yang sedang fokus membaca buku. Suhyeok dan Namra terkenal dengan hubungan pertemanan mereka jadi tidak ada yang bingung dengan Suhyeok yang berani duduk disebelah Namra dan memperhatikan gadis itu.
Tapi tentang hubungan mereka, tentu saja anak-anak dikelas tidak mengetahui kecuali temen Suhyeok, mereka hanya tau bahwa Suhyeok dan Namra berteman. Hah mereka tidak tahu saja bahwa dua sejoli yang sedang asik dengan dunianya masing-masing itu memiliki hubungan.
***
"Kau ingin mengaku atau peluru dalam pistol ini menembus isi kepalamu?"
"Ah kau tidak ingin mengaku ya."
Dor
DorDua buah peluru menumbus kepala seorang pria malang yang tergeletak dengan tubuh yang terikat. Vincenzo lelaki itu baru saja menembak kepala mantan anak buahnya yang berkhianat. Vincenzo seorang mafia yang tidak mengenal kata ampun untuk pengkhianat dan musuhnya.
"Bereskan mayatnya dan segera ledakan tempat ini, jangan sampai ada yang tersisa." Setelahnya Vincenzo langsung pergi karna dia harus pergi untuk menyelesaikan urusan yang lebih penting daripada ini.
***
Terlihat seorang pria sedang memegang sebuah boneka Teddy bear dibalik tangannya, Suhyeok melihat kearah kanan dan kiri menunggu Namra kembali kekelas setelah tadi ditugaskan untuk membawa buku tugas ke ruang guru.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya Suhyeok dengan senyum yang mengembang dikedua sudut bibirnya ia bisa melihat Namra berjalan di koridor menuju kelas mereka.
"Ini, hmmm aku tadi membelinya sebelum datang jemput kamu," Namra hanya melihat boneka itu dan kemudian menatap Suhyeok.
Ingin rasanya Namra tertawa melihat wajah konyol Suhyeok yang sedang menggaruk kepala belakangnya yang Namra yakini tidak gatal sama sekali sambil tersenyum.
"Terima kasih" setelah berucap Namra langsung pergi tanpa menghiraukan Suhyeok
"Namra-ya aku benar-benar minta maaf, aku janji gak bakal telat jemput kamu lagi," tidak ada respon dari Namra, iya hanya mendengarkan Suhyeok berbicara karna dia tau bahwa Suhyeok belum selesai.
"Kamu taukan aku gak bisa dicuekin kamu kayak gini, bisa gila aku kalo kamu cuekin aku terus" Suhyeok melirih dengan wajah melasnya tetapi masih dapat didengar dengan jelas olah Namra.
"Huft, oke kali ini aku maafin kamu tapi aku minta kekamu jangan diulangi lagi hm, aku marah bukan cuma karna kamu terlambat jemput aku Suhyeok, tapi juga karna kamu yang suka balapan liar"
"Aku takut, aku takut kamu kenapa-kenapa Suhyeok-ya, aku gak mau kamu terluka dan aku harap kamu ngerti maksud aku." Setelah Namra berucap Suhyeok langsung menerjang gadisnya itu dengan pelukan yang erat.
Pria itu sadar bahwa dia telah membuat kekasihnya ketakutan, dan sekarang ia hanya bisa memberikan pelukan hangat untuk menenangkan kekasihnya.
Namra menemukan ketenangan dalam pelukan mereka, walaupun iya tidak membalas pelukan yang diberi Suhyeok tetapi dia tersenyum dalam pelukan itu, ia merasa aman dan tenang.
Tanpa perlu takut teman-teman kelasnya melihat ia sedang memeluk Namra karna sekarang sudah masuk jam istirahat dimana semua anak-anak melarikan diri dari kelas untuk mengisi perut kosong mereka.
***
"Aku pulang"
"Kau sudah pulang, tumben sekali padahal ini masih jam makan siang." Saebom berucap kepada suaminya yang baru saja pulang.
"Yeah, tidak ada kasus yang berat, jadi aku menyerahkan tugas-tugas kepada Sehun."
"Kalau begitu duduklah, aku akan menyiapkan makan siang untuk kita.
Tiba-tiba Yihyun teringat akan sesuatu tentang putra mereka.
"Saebom-ah,"
"Wae?"
"Kau tau jika Suhyeok baru pulang pagi tadi?"
"Hmm, aku tau"
"Kau tak memarahinya?" Yihyun sangat terkejut melihat respon istrinya yang terlihat santai, padahal biasanya wanita itu akan memarahi anaknya jika pulang pagi.
"Tidak, karna aku tau bahwa Suhyeok tidak akan mendengarkannya, hah anakku itu hanya akan mendengarkan ucapan kekasihnya, untung saja Namra adalah anak yang baik dan tidak memberi pengaruh buruk kepada putraku." Yihyun yang mendengar ucapan istrinya hanya bisa menganggukkan kepalanya seolah membenarkan.
"Kau benar" jika dipikir lagi memang begitu adanya, Suhyeok akan lebih menurut pada kekasihnya daripada orang tua, hah pria itu sangat mirip dengan ayahnya yang sangat penurut kepada wanita yang mereka cintai.
***
Medan, 15 February 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
My girlfriend, my class president
Fanfictionhanya cerita klasik antara Choi Namra seorang ketua kelas yang diam-diam ternyata berpacaran dengan Lee suhyeok yang sialnya adalah murid bermasalah dan terkenal dengan panggilan si berandalan sekolah.