chapter 11

522 89 13
                                    

Happy reading










Suhyeok tetaplah Suhyeok anak nakal walaupun tidak senakal Gwinam, memang setelah pertengkaran ia dan Namra waktu itu Suhyeok tidak pernah berbuat ulah lagi, tetapi hari ini ia berbuat ulah lagi dengan membolos Dimata pelajaran guru killer mereka. Dan memilih bersantai bersama teman-temannya di rooftop.

"Hey Suteka, gimana hubungan Lo sama si ketua kelas?" Suhyeok yang sedang menikmati angin langsung menoleh kearah teman-temannya.

"Yah gitu, gue makin sayang sama dia dan gue gak bakal bisa kalo gak sama dia." Suhyeok tersenyum mengatakan hal tersebut, berbeda dengan temannya yang melemparkan tatapan aneh kearahnya.

"Dasar bucin Lo tek."

"Apaan anjing Tek Tek lu pikir ketek."

"Ye gimana lagi njing kalo panggil Suteka kepanjangan gak enak didengar."

"Ya gak tau gue intinya Jan panggil gue Tek."

"Yaudah kalo su gimana?"

"Ini lagi su apaan lagi asu maksud Lo."

"Eh anjing lama-lama ngelunjak ya Lo tek, dipanggil ini gak mau itu gak mau, ribet kek cewek."

"Bang,"

"DIEM ANJING." nahloh pada kicep semuakan denger teriakan si manusia ayam atau sebut saja dia Cheongsan.

Monmaap ya guys emang manusia-manusia yang ada rooftop sekarang ini suka toxic jadi mulutnya gak ada rem.

mereka terdiam karna teriakan manusia ayam tadi dan memilih untuk duduk tenang menikmati angin segar, tapi itu tidak bertahan lama karna memang dasarnya mereka tidak bisa diam kecuali didepan Namra a.k.a ketua kelas mereka.

Disela-sela mereka asik bercerita, Suhyeok tampak sadar bahwa Cheongsan tidak ada diantara mereka, ia langsung mengedarkan pandangannya dan melihat Cheongsan yang ada dibatas rooftop. Tanpa banyak bicara Suhyeok langsung melangkah menghampiri Cheongsan.

"Gimana hubungan Lo sama si Onjo? Masih terperangkap hubungan friendzone?" Cheongsan tersenyum miris mendengar pertanyaan dari Suhyeok.

"Lo gak mau jujur aja sama si Onjo kalo Lo tuh udah dari lama suka sama dia?" Cheongsan menggelang untuk menjawab pertanyaan Suhyeok.

"Gue gak mau persahabatan gue sama dia hancur karna gue confess ke dia."

"Tapi Lo kan belum coba,"

"Bisa ajakan kalo sebenernya si Onjo juga suka sama Lo." Lanjut Suhyeok

"Gimana bisa Lo bilang gitu sedangkan Lo tau sendiri kalo dia itu sukanya sama Lo bukan sama gue." Suhyeok terdiam, bener juga yang dikatakan Cheongsan.

"Dan gue bersyukur walaupun dia suka sama Lo tapi Lo udah punya Namra jadi mungkin untuk kedepannya gue masih punya kesempatan."

"Hem Lo bener gue udah punya Namra tapi kalo bisa nambah lagi kenapa engga yakan." Suhyeok menarik turunkan alisnya menggoda Cheongsan.

"Sialan Lo, gue aduin ke Namra mampus Lo." Suhyeok melototkan matanya mendengar ancaman Cheongsan.

"Eh gue cuma bercanda anjing, awas aja kalo Lo sampe ngadu ke Namra,"

"Ngadu apa?" Suhyeok menegang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya, tidak salah lagi itu suara kekasihnya, lekas-lekas Suhyeok membalikkan tubuhnya dan tersenyum kikuk melihat Namra. Sial kenapa ia ketakutan seperti habis ketahuan selingkuh.

Cheongsan yang melihat Suhyeok ketakutan disebelahnya terkekeh, ia ingin menjahili Suhyeok lagi.

"Ketua kelas tadi suteka mengata bahwa dia aw" ucapan Cheongsan terhenti karna Suhyeok menginjak kakinya dengan kuat.

"Kenapa Lo?" Namra menaikan alisnya melihat Cheongsan yang kesakitan.

"Anu kaki gue diinjak gajah telanjang kaki." Namra mengerutkan keningnya mendengar jawaban Cheongsan.

"Maksudnya?"

"Ah lupakan, bukan hal penting juga kok." Cheongsan tersenyum masam menahan denyut dikakinya akibat diinjak oleh Suhyeok.

"Kamu ngapain kesini sayang?" Namra menoleh kearah Suhyeok mendengar pertanyaan dari kekasihnya.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kalian ada disini?"

"Bolos." Mendengar ucapan Daesu yang kelewat polos membuat Namra naik pitam.

Daripada membuang tenaga untuk mengurusi mereka Namra memilih untuk pergi dari rooftop tapi sebelum pergi Namra mereka menatap mereka satu persatu dengan tatapan tajam.

BRAK...

Namra meninggalkan mereka yang terkejut dengan suara pintu yang ditutup oleh Namra tanpa perasaan. Tiba-tiba mereka merasa takut untuk kembali Kekelas karna melihat kemarahan Namra tadi, dan sudah dipastikan jika mereka masuk nanti pasti Namra akan menatap mereka dengan tajam seperti tadi.


















My girlfriend, my class presidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang